Dokter dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melakukan vaksinasi Covid-19 untuk lansia di UPT Rumah Pelayanan Lansia Budi Dharma, Umbulharjo, Yogyakarta, Senin (4/10/2021). | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Disinformasi Picu Pelambatan Vaksinasi Lansia

Informasi yang salah memicu capaian vaksinasi lansia di Tanah Air berjalan lambat.

JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, informasi yang salah memicu capaian vaksinasi lanjut usia (lansia) di Tanah Air berjalan lambat. Hal itu terungkap dari hasil riset mandiri Kemenkes.

"Berdasarkan riset, salah satu penyebab lambatnya capaian vaksinasi lansia adalah masih banyaknya warga yang belum mendapatkan informasi yang tepat dan banyak menerima disinformasi," kata Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat (29/10).

Dilansir dari laporan Kemenkes, cakupan vaksinasi lansia untuk suntikan pertama berkisar 40 persen dari 21,5 juta jumlah sasaran. Suntikan kedua kurang dari seperempat atau 25 persen dari sasaran.

Nadia mengatakan, pemerintah terus mengupayakan peningkatan vaksinasi bagi kelompok umur ini karena sangat rentan terhadap dampak Covid-19. Sejumlah upaya dilakukan mulai dari memberikan kemudahan dan strategi jemput bola bagi lansia, hingga meningkatkan edukasi dan sosialisasi.

Menurut Nadia, edukasi penting bagi lansia yang saat ini belum yakin terhadap fungsi dan manfaat vaksinasi Covid-19 bagi kekebalan tubuh mereka. “Karena itu, edukasi dan sosialisasi terus kita gencarkan. Peran aktif pihak keluarga dan masyarakat sekitar sangat diharapkan dalam bantu mendorong pelaksanaan vaksinasi lansia ini,” ujarnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengonfirmasi, kurang dari 40 persen dari sasaran lansia yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama hingga per Jumat (29/10). Reisa meminta masalah ini menjadi perhatian bersama pemerintah pusat hingga daerah.

Lansia masih dibayang-bayangi risiko tertular Covid-19 dan dapat menderita gejala yang berat atau bahkan long Covid-19 atau post Covid-19 syndrome. Semua pihak harus memperhatikan masalah ini karena untuk memastikan kondisi aman maka setiap orang harus aman. Apalagi, dia melanjutkan, Indonesia menjadi contoh baik dalam pengendalian Covid-19.

"Jadi mari tunjukkan prestasi lebih baik dari upaya vaksinasi kita (Indonesia) yang sudah mencapai hampir 60 persen dosis pertama dan hampir 40 persen di dosis kedua," ujarnya saat mengisi konferensi virtual FMB9, Jumat.

Sebelumnya, Ddokter spesialis penyakit dalam Soekamto Koesnoe mengatakan, orang tua yang lansia rentan terhadap infeksi virus meskipun hanya tinggal di rumah karena daya tahan tubuh yang sudah tak sebagus kelompok usia yang lebih muda. Soekamto menjelaskan, walaupun para lansia hanya tinggal di rumah, mereka rentan terhadap infeksi. 

"Daya tahan tubuhnya itu tidak sebagus orang yang lebih muda. Oleh karena itu, saat virus yang masuk dalam tubuh seseorang yang muda dan sehat mungkin tak jadi masalah, tetapi pada orang tua yang daya tahan tubuhnya lebih rendah akan menjadi sakit dan bisa jadi masalah," katanya saat mengisi konferensi virtual Ikatan Dokter Indonesia bertema Kenapa Lansia Harus Segera Divaksinasi? Jumat (22/10) malam.

Orang tua yang jatuh sakit terinfeksi Covid-19 akan mengalami kondisi lebih parah dibandingkan orang lebih muda yang juga terinfeksi virus. Ini terlihat dari statistik yang menyebutkan angka keparahan dan kematian lansia jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lain.

Oleh karena itu, ia menegaskan vaksin penting diberikan untuk melindungi lansia. Namun, ia mengingatkan karena lansia memiliki kerentaan, maka harus hati-hati dalam memberikan vaksin Covid-19. 

"Karena kalau kondisinya renta dan kalau ada stressor tertentu yang ringan seperti demam karena vaksin Covid-19 maka dapat menjadi pemicu," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat