Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato pada sesi ke-78 Majelis Umum PBB, Jumat, 22 September 2023 di markas besar PBB. | AP Photo/Mary Altaffer

Internasional

Rencana Pencaplokan Palestina Netanyahu Terungkap

Presiden AS Donald Trump disebut menyepakati rencana pencaplokan.

TEL AVIV – Rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencaplok sepenuhnya Jalur Gaza terungkap. Tak hanya sebagian wilayah Gaza Netanyahu juga berbicara tentang mencaplok seluruh wilayah Palestina.

Aljazirah melaporkan, hal itulah kiranya yang dibahas dalam pertemuan Kabinet Keamanan Israel pada Senin malam. Saat itu Netanyahu mengumpulkan para kepala keamanannya dan beberapa menteri lainnya dalam pemerintahan koalisinya.

Kini hal ini kabarnya akan dilakukan dan dipresentasikan untuk menenangkan kelompok sayap kanan dalam koalisi Netanyahu. Kelompok itu mengatakan sejak awal bahwa mereka ingin menduduki Gaza, menginginkan pemukiman ilegal di sana, serta pengusiran warga Gaza. 

Maksud dari rencana Netanyahu adalah pengepungan total di beberapa bagian Gaza, meskipun Israel telah mengatakan bahwa mereka ingin menambah bantuan yang masuk ke wilayah tersebut karena kelaparan dan kelaparan yang melanda rakyat Palestina. 

Pengepungan total terhadap wilayah tersebut berarti tidak ada air. Itu berarti tidak ada bahan bakar. Itu berarti tidak ada makanan. Tidak ada bantuan kemanusiaan.

photo
Peta pada 1947 yang menggambarkan rencana PBB untuk membagi tanah Palestina untuk orang-orang Arab dan Yahudi. - (dok wikipedia)

Dan sebagai bagian dari rencana ini, tentara Israel akan beroperasi di tempat-tempat yang belum pernah mereka kunjungi, dimanapun terdapat informasi intelijen bahwa ada tawanan yang berada di daerah tersebut atau di sekitarnya. Beberapa daerah tersebut termasuk Gaza tengah, dimana militer belum beroperasi di lapangan. Demikian menurut laporan media Israel.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah menyetujui rencana Israel mencaplok sepenuhnya Jalur Gaza. Rencana itu disebut merupakan rayuan agar koalisi ekstremis sayap kanan tak meninggalkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Koran Haaretz melansir, Netanyahu akan menyampaikan rencana untuk mencaplok Jalur Gaza ke kabinet keamanan, mengutip para pejabat. Netanyahu berusaha mempertahankan Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich di pemerintahan, menyusul pengumuman Tel Aviv mengenai gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, yang membuat marah Smotrich.

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa rencana aneksasi akan dimulai dari zona penyangga, kemudian wilayah di utara, dan kemudian diperluas hingga mencakup seluruh Jalur Gaza.

Haaretz melaporkan rencana tersebut mendapat lampu hijau dari pemerintahan Donald Trump, dan mencatat bahwa Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer telah menyampaikannya kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan mendapat dukungan dari Gedung Putih.

75 Tahun Bencana Buatan Israel - (Republika)  ​

Dia menyatakan bahwa rencana tersebut muncul setelah keputusan Netanyahu untuk memperluas bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza setelah sebelumnya tidak antusias dengan hal tersebut. Penjahat perang itu sekarang siap untuk mencoba menerapkannya dalam upaya menyelamatkan pemerintahannya.

Sedangkan Channel 13 Israel melaporkan bahwa militer Israel akan menyampaikan kepada kabinet sebuah rencana untuk menguasai antara 90 persen dan 100 persen Jalur Gaza. Bocoran terungkap pada awal Mei bahwa pemerintah Israel telah menyetujui rencana menduduki seluruh Gaza.

Channel 12 Israel mengutip sumber di kantor Netanyahu yang mengatakan, "Rencana yang disetujui oleh pemerintah mencakup pendudukan penuh di Jalur Gaza." Dia menyatakan bahwa rencana tersebut termasuk menduduki Jalur Gaza dan memindahkan warga Palestina dari utara ke selatan.

Reuters juga mengutip seorang pejabat Israel pada saat itu yang mengatakan bahwa perluasan operasi di Gaza dapat memicu kendali atas seluruh Jalur Gaza.

photo
Seorang wanita berjalan melewati kendaraan yang dibakar oleh pemukim Israel di desa Kafr Malik, Tepi Barat, sebelah timur Ramallah Kamis, 25 Juni 2025. - ( AP Photo/Nasser Nasser)

Perlu dicatat bahwa Smotrich, yang memimpin Partai Religius Zionisme, telah menyatakan pada 5 Mei bahwa Israel tidak akan menarik diri dari Jalur Gaza setelah menyelesaikan pendudukannya.

Smotrich telah berulang kali menyerukan penghancuran total wilayah kantong Palestina yang terkepung dan kota-kotanya, dan media Israel mengutip perkataannya, "Tidak ada solusi setengah-setengah. Rafah, Deir al-Balah, dan Nuseirat... kehancuran total, tidak ada ruang untuk interpretasi."

Media Israel melaporkan pada Ahad bahwa sumber yang dekat dengan Smotrich mengatakan dia marah atas keputusan Netanyahu yang mengizinkan bantuan masuk ke Gaza dan sedang berkonsultasi tentang apakah akan tetap berada di pemerintahan di tengah meningkatnya ketegangan dalam koalisi yang berkuasa.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bagaimana Kelaparan Buatan Israel Lumpuhkan Gaza?

Seorang anak kembali meninggal kelaparan di Gaza.

SELENGKAPNYA

MEE: Imam Besar al-Azhar Dipaksa Cabut Pernyataan Soal Gaza

Kantor Kepresidenan Mesir disebut sebagai pihak yang memaksa al-Azhar.

SELENGKAPNYA

Gaza Kelaparan, Kemana Umat Islam?

Ulama dunia terbitkan fatwa kewajiban hentikan kelaparan di Gaza.

SELENGKAPNYA