Foto udara bangunan Medical Center Sirkuit Mandalika di KEK Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (7/10/2021). Bangunan modular Medical Center Sirkuit Mandalika yang dilengkapi dengan fasilitas ruang rawat darurat, ruang rawat lanjut, ruang is | ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa.

Ekonomi

Sinergi BUMN di Proyek Sirkuit Mandalika

Sejumlah perusahaan BUMN turun tangan menggarap Sirkuit Mandalika.

Sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berlanjut. Tidak terkecuali dalam menggarap proyek Mandalika International Street Circuit di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sejumlah perusahaan pelat merah turun tangan dalam menggarap Sirkuit Mandalika. Adalah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) selaku pemilik Sirkuit Mandalika, sedangkan anak usaha ITDC, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang mengurusi kontrak ajang balapan di Sirkuit Mandalika bersama Dorna Sports.

Kepada Divisi Operasional Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Dyan Dilato mengatakan, Sirkuit Mandalika dibangun dengan dana komersial dari ITDC. Ia memastikan tidak ada bantuan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Ini satu-satunya sirkuit yang tidak ada APBD apalagi APBN, murni komersial dari ITDC. Jadi, yang membangun Sirkuit Mandalika itu ITDC, sedangkan MGPA yang punya kontrak dengan Dorna Sports,” kata Dyan saat dijumpai di Sirkuit Mandalika, akhir pekan lalu.

Dyan menjelaskan, kontribusi BUMN di Sirkuit Mandalika terlihat dari fasilitas kredit sindikasi yang dikucurkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) kepada ITDC sebesar Rp 550 miliar.

Himbara memberikan fasilitas kredit sindikasi berupa kredit investasi pembangunan pembangunan jalan kawasan khusus (JKK) atau street circuit  dengan limit Rp 400 miliar, kredit modal kerja untuk persiapan penyelenggaraan World Superbike dan MotoGP dengan limit mencapai Rp 150 miliar, serta fasilitas non cash loan atau SBLC dengan limit hingga 14,6 juta euro.

“Jadi, yang membiayai (Sirkuit Mandalika) ini adalah BUMN semuanya. Kreditnya dari Himbara, para direksi sejumlah bank tersebut sudah mengetahui prospek ke depan Sirkuit Mandalika, bagaimana bisnis ini sangat menjanjikan dan memiliki multiplier effect ke berbagai sektor,” ujar Dyan.

Selain Himbara, Dyan mengatakan, sejumlah BUMN Karya tepatnya PT Wijaya Karya (Tbk) Persero, PT PP (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga ikut bersinergi membangun konstruksi Sirkuit Mandalika.

Sebagai contoh, Wika menggarap infrastruktur fisik dasar senilai Rp 395 miliar yang telah tuntas dikerjakan kepada ITDC. Infrastruktur dasar pendukung Sirkuit Mandalika ini, di antaranya grand work circuit, ground environment, badan jalan sikruit, area paddock, serta akses penghubung dan jaringan air dan listrik, dibiayai seluruhnya oleh Lembaga Pembiayaan Expor Indonesia (LPEI).

Tak hanya BUMN karya, PT Pertamina (Persero) juga bersinergi dengan ITDC di Sirkuit Mandalika.Pertamina resmi menjadi sponsor utama di sirkuit sepanjang 4,31 kilometer (km) itu.

Berdasarkan pengamatan langsung Republika di Sirkuit Mandalika, plang besar bertuliskan Pertamina terpampang di sekitar lintasan balapan. Sirkuit yang memiliki 17 tikungan itu resmi bernama Pertamina Mandalika International Street Circuit.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ITDC (itdc_id)

Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer mengapresiasi sinergi dan komitmen solid BUMN di Sirkuit Mandalika. Ia berharap keberadaan Mandalika International Street Circuit dan penyelenggaraan event balapan kelas dunia, seperti World Super Bike (WSBK) dan MotoGP, akan mampu membangkitkan pariwisata Indonesia, khususnya NTB, di tengah-tengah pandemi.

Abdulbar juga berharap perekonomian masyarakat bisa terdorong melalui penyerapan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal sebagai official merchandise MotoGP dan WSBK yang bernilai ekonomi tinggi. Kurang lebih ada 70 UMKM di NTB yang dilibatkan.

Salah satunya Yulia Pottery, UMKM yang bergerak di sektor gerabah, yang menjadi pemasok official merchandise MotoGP di Sirkuit Mandalika. Pemilik Yulia Pottery, Amran mengatakan, ia dan para perajin gerabah di tempatnya sudah menyiapkan merchandise khusus untuk balapan MotoGP berupa miniatur lintasan sirkuit hingga motor balap yang ditunggangi pembalap.

Amran membocorkan harga merchandise yang dijual cukup terjangkau, mulai dari Rp 40 ribu per item. Sayangnya, ia belum bisa memastikan berapa banyak merchandise resmi MotoGP yang akan diproduksi.

Sirkuit Mandalika akan menggelar ajang balapan WSBK pada 19-21 November 2021. Kembalinya seri WSBK ke Indonesia, sejak terakhir kali menjadi tuan rumah pada 1994-1997, tentunya sangat ditunggu oleh para pengemar yang memiliki basis kuat di Tanah Air. Sirkuit Mandalika juga masuk kalender resmi seri balapan MotoGP pada Maret 2022.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat