Ilustrasi suasana Sentul City. | ANTARA

Bodetabek

Sentul City dan Rocky Gerung Susun Kesepakatan Perdamaian

Rencana penandatanganan hitam di atas putih dilakukan Sentul City dan pihak Rocky Gerung dalam waktu dekat.

BOGOR -- Pihak PT Sentul City beserta kuasa hukum Rocky Gerung dan warga Desa Bojong Koneng, masih bermusyawarah untuk menyusun kesepakatan perdamaian. Rencananya, penandatanganan hitam di atas putih akan dilakukan dalam waktu dekat.

Demikian disampaikan Pengacara Rocky Gerung, Haris Azhar. Meski membenarkan adanya perdamaian antar-keduanya, Haris menyebut, belum ada penandatanganan antar-keduanya.

“Mudah-mudahan ada (penandatanganan) dalam waktu dekat,” ujar Haris melalui pesan singkat Whatsapp kepada Republika, Selasa (12/10).

Kesepakatan perdamaian ini juga dibuat untuk warga sekitar rumah Rocky Gerung. Tepatnya di Kampung Gunung Batu Kidul, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

“Tujuannya untuk warga, sudah pasti harus melibatkan mereka-lah. Yang saya dampingi ada 300 lebih, sementara warga ada sekitar 1.000 yang sudah turun-temurun (tinggal di sana),” ungkap Haris.

Dikonfirmasi terpisah, pengacara Rocky Gerung, Nafirdo Ricky, mengatakan, pekan lalu Haris Azhar dan Rocky Gerung sudah bertemu dengan PT Sentul City. Di mana dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Basaria Panjaitan selaku Presiden Komisaris PT Sentul City, yang juga membahas konsep green living yang dibuat PT Sentul City.

Namun, kata Firdo, hingga saat ini, belum ada hitam di atas putih terkait kesepakatan perdamaian tersebut. Karena, hal itu pun masih disusun oleh keduanya.

“Langkah terdekatnya, kita sedang menyusun upaya atau hitam di atas putih, antara pihak Sentul City dan warga Bojong Koneng dan dengan Pak Rocky. Kita mempercepat supaya ada nota kesepakatan kesepahaman dari semua pihak,” ucapnya.

Terkait konsep green village yang digagas PT Sentul City, Firdo menyebutkan, ide tersebut bagaikan gayung bersambut. Awalnya, PT Sentul City memiliki konsep untuk membuat kawasan hijau. Sementara itu, Rocky Gerung sendiri meminta agar menjaga kelestarian lingkungan di lokasi yang akan dibuat Green Living.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh R. Wildan Indrawan (weekdaystraveler)

Termasuk, kata dia, juga mengedepankan warga asli yang tinggal di sana agar tidak merugikan warga. Sejauh ini, alat berat milik PT Sentul City pun belum ada pergerakan lagi.

“Kita mengupayakan win-win solution dari kedua belah pihak. Baik dari kepentingan warga tidak terganggu, maupun untuk kelangsungan dari PT Sentul City sendiri di kawasan Bojong Koneng,” tuturnya.

Sedangkan, terkait tempat tinggal Rocky Gerung, Firdo mengatakan, permasalahan yang dihadapi, yakni mengenai status lahan dari rumah yang ditinggali Rocky Gerung saat ini. Sebab, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan terkait lahan yang disengketakan tersebut. Hal itu pun nantinya akan tertera di penandatanganan.

“Apakah sentul City akan memberikan hak guna bangunan atau sertifikat ke Rocky dan ke warga atau seperti apa. Atau kawasannya akan ditertibkan, atau dibuat sedemikian rupa kawasannya oleh Sentul City,” ucapnya.

Akhir pekan lalu, Presiden Komisaris  PT Sentul City Basaria Panjaitan menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan kawasan bisnis properti dengan konsep green living, sesuai master plan yang telah disahkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Basaria menyebutkan, konsep ini akan terintegrasi dengan pengembangan lingkungan di Sentul City. Untuk itu, Sentul City akan mengalihkan segala sesuatunya, kebijakan dan praktik perusahaan ke arah green living, sehingga terjadi mutual benefit dengan masyarakat dan lingkungan.

Dikatakan Basaria, kehadiran Sentul City harus memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat sekitar. Selain nilai tambah ekonomi dalam bentuk lapangan pekerjaan yang terbuka lebar, juga peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang berkelanjutan.

“Saya yakin apa yang ingin kami kembangkan ini sejalan dengan pemikiran para stakeholders yang banyak memberikan input kepada kami termasuk Bapak Rocky Gerung yang memiliki pemikiran futuristik terkait bagaimana membangun keseimbangan lingkungan. Konsep kampung hijau yang ramah lingkungan yang digagas Bapak Rocky Gerung sejalan dengan pemikiran kami,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat