Suasana sidang lanjutan PT Asabri di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (27/9/2021). Saksi mengakui beberapa pejabat PT ASABRI membuka rekening atas nama pribadi. | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Pejabat ASABRI Buka Rekening Pribadi untuk Main Saham

Saksi mengakui beberapa pejabat PT ASABRI membuka rekening atas nama pribadi.

JAKARTA – Sidang kasus dugaan korupsi di PT ASABRI mendengarkan keterangan saksi dari perusahaan sekuritas pelaku transaksi saham. Pada sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) pada Rabu (29/9), saksi mengakui beberapa pejabat PT ASABRI membuka rekening atas nama pribadi.

Jaksa penuntut umum menduga, pembukaan rekening atas nama pribadi pejabat PT ASABRI ini untuk menampung hasil transaksi saham PT ASABRI yang juga diperdagangkan di beberapa perusahaan sekuritas. Salah satu saksi yang diperiksa yakni Carsum Usman Yasin yang menjabat Deputi Equity dan Retail PT Mega Capital Sekuritas.

Dalam keterangannya di persidangan, Carsum mengakui ada pejabat PT ASABRI yang bukan hanya membuka rekening atas nama perusahaan PT ASABRI, tapi juga atas nama pribadi. JPU menanyakan kepada saksi Carsum, apakah ASABRI menjadi nasabah di PT Mega Capital Sekuritas. “PT ASABRI menjadi nasabah sejak 2015,” kata Carsum.

Jaksa lalu menanyakan siapa saat itu yang menjabat saat pembukaan rekening ASABRI. Saksi menjawab beberapa nama pejabat seperti Dirut PT ASABRI 2012-2016 Adam Damiri dan Dirut PT ASABRI 2016–2020 Sonny Widjaja. Jaksa lantas menanyakan siapa yang membuka rekening di perusahaan saksi atas nama PT ASABRI.

“Pak Adam Damiri dan Pak Bachtiar Effendi, kemudian dilanjutkan karena ada pergantian di 2016 Pak Sonny Widjaja dan Pak Hari Setianto,” kata Carsum.

Jaksa kemudian menanyakan siapa dari pihak PT ASABRI yang menerima surat kuasa untuk bertransaksi sehari-hari. Saksi menyebut nama Ilham Wardhana Siregar (almarhum) yang sempat menjabat Kepala Divisi (Kadiv) Investasi PT ASABRI periode Juli 2012-Januari 2017 dan Hari Setianto yang sempat menjabat Kadiv Keuangan dan Investasi PT ASABRI hingga Agustus 2019.

Jaksa kemudian menanyakan nama-nama terdakwa terkait kasus PT ASABRI yang membuka rekening di PT Mega Capital Sekuritas. Saksi menyebut ada nama Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera, Heru Hidayat, yang mentransaksikan saham ASABRI lewat perusahaannya dengan kode TRAM.

“Pak Heru ada buka pada Agustus 2019 tapi sekarang sudah diblokir,” jawab saksi.

JPU juga menanyakan saham-saham dengan kode apa saja yang ditransaksikan di perusahaan sekuritas saksi. “Ada banyak, di antaranya MYRX, LCGP, dan TRAM,” jawab Carsum.

Jaksa kemudian menanyakan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) ada dua keterangan transaksi saham dengan dua nama yang sama. “Bisa saksi jelaskan kenapa ada dua BAP dengan transaksi nama yang sama?” tanya JPU.

Saksi Carsum menyebut, hal itu dikarenakan ada pembuatan dua rekening dengan nama yang sama. “Jadi ada akun rekening yang dimiliki atas nama resmi PT ASABRI dan ada akun rekening atas nama pribadi,” ujar dia.

Jaksa kemudian menanyakan apa benar dua nama yang sama ini Adam Damiri dan Ilham Wardhana Siregar (almarhum). “Iya benar, nama Adam Damiri atas nama akun pribadi dan ADAM Damiri atas nama akun resmi PT ASABRI. Begitu juga nama lham Wardhana Siregar,” ungkapnya.

Selain pejabat ASABRI ada juga akun atas nama terdakwa Heru Hidayat, Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera. “Tapi untuk akun Heru Hidayat nggak ada aktivitas,” kata Carsum.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat