Tim kesebelasan Manchester United | AP Photo/Rui Vieira

Olahraga

Kesal Manchester United Kalah

Kekalahan Manchester United adalah pelajaran untuk meningkatkan performa pada pertandingan berikutnya.

MANCHESTER — Manchester United mengakui kekalahan atas Young Boys dengan skor 1-2 di babak penyisihan grup Liga Champions. Dalam laga itu, Jesse Lingard merasa terpuruk atas kekalahan itu.

Jebolan Akademi Manchester United ini mengakui permainan buruk saat umpannya dipotong oleh Jordan Siebatcheu. Bola tersebut justru menjebol gawang David De Gea di menit 90+5.

Lingard pun mengunggah pesan untuk pendukungnya melalui akun media sosialnya. Dia mengaku kesal atas kejadian yang membuat Setan Merah kalah malam itu.

"Semalam menyakitkan. Setiap kali saya mengenakan jersey, saya berharap orang-orang mengerti apa artinya bagi saya. Saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk klub, tim dan terutama para penggemar," kata Lingard dilansir dari laman resmi Manchester United.

Lingard menyesal telah masuk dalam bagian kekalahan ini. Dia mengakui kesalahan bisa terjadi kapanpun tapi tidak dengan kesalahan yang dia lakukan saat itu.

"Kami semua akan bangkit dan saya tidak sabar menunggu hari Minggu," kata Lingard.

Unggahan tersebut pun berisi dengan dukungan yang diberikan untuknya. Baik dari para penggemar dan rekan satu timnya, termasuk dari Paul Pogba.

"Ukuran kesuksesan yang sebenarnya adalah berapa kali anda bisa bangkit dari kegagalan, kuat bro," tulis Pogba.

Bruno Fernandes turut memberikan dukungannya bagi Lingard. Dia menyebut jika kemenangan adalah milik bersama maka kalah pun bersama.

Sementara itu kapten tim Manchester United, Harry Maguire membela Lingard dalam wawancara langsung dengan wartawan di konferensi pers usai laga. Dia mengakui tetap mendukung rekannya itu untuk segera bangkit lagi.

"Orang-orang membuat kesalahan. Semua pemain adalah manusia, kami tidak menyalahkan Jesse, dia datang dan mencoba melakukan hal yang benar dan jelas dia melewatkan umpannya, semua orang membuat kesalahan," kata Maguire.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Manchester United (manchesterunited)

Tampil mengecewakan

Dua klub raksasa Eropa, Manchester United (MU) dan Barcelona, harus menerima kenyataan pahit seusai keok dari lawan-lawannya di laga perdana Liga Champions. MU yang menjadi favorit Grup F saat bertandang ke markas Young Boys justru tumbang 1-2, Rabu (15/9).

Kekalahan atas Young Boys menjadi kekalahan kedua MU dalam laga perdana Liga Champions, sejak kalah dari PSV pada musim 2015/2016 ketika dilatih Louis van Gaal. MU harus tampil dengan 10 pemain selama 55 menit saat masih unggul 1-0 ketika Aaron Wan-Bissaka diganjar kartu merah.

Performa skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu memang mengecewakan. Cristiano Ronaldo dkk kalah agresif dari tuan rumah, dengan hanya dua kali melakukan percobaan mencetak gol, dibandingkan 17 kali yang dilakukan Young Boys.

Armada Iblis Merah bahkan terlihat kesulitan membuka peluang saat masih memiliki 11 pemain, meski kerja sama Bruno Fernandes dan Ronaldo mampu memecahkan kebuntuan. Namun, pada babak kedua, Solskjaer memainkan lima pemain bertahan dan dua gelandang bertahan untuk mempertahankan keunggulan. Sayang, strategi bertahan itu tak mampu membuat MU terhindar dari kekalahan.

Strategi Solskjaer menarik Ronaldo, Fernandes, dan Donny Van de Beek justru makin membuat kubu lawan leluasa menyerang karena tidak ada ancaman lagi di lini belakang. Alih-alih menguasai bola, MU justru kalah dominan dari wakil Swiss tersebut.

“Kurangnya konsentrasi membuat kesalahan dan kami mendapatkan hukuman. Kami melakukan itu tahun lalu. Kami kebobolan dua gol lewat serangan balik melawan Istanbul Basaksehir dan kami kalah dalam laga tersebut,” kata Solskjaer dikutip dari Skysports, Rabu (15/9).

 
Kurangnya konsentrasi membuat kesalahan dan kami mendapatkan hukuman. Kami melakukan itu tahun lalu.
 
 

Di Spanyol, hasil mengecewakan juga didapat oleh Barcelona dalam laga perdana Grup E. Alih-alih balas dendam dari kekalahan 2-8 atas Bayern Muenchen, La Blaugrana justru kembali tumbang 0-3. 

Barca tampil bertahan melawan the Bavarians dan berusaha menemukan celah untuk melakukan serangan balik. Namun, skuad asuhan Ronald Koeman itu tidak mampu membuat satu pun peluang untuk mencetak gol.

Akibatnya, Muenchen mendominasi pertandingan sehingga membuat Thomas Mueller dan Robert Lewandowski membobol gawang Barca. Memang bisa dimaklumi alasan Koeman meminta pemainnya tampil bertahan. Muenchen memiliki kedalaman skuad yang lebih baik dibanding timnya. Apalagi, hanya ada tiga penyerang yang bisa dimainkan Barcelona, dengan cederanya Sergio Aguero, Ansu Fati, dan Ousmane Dembele.

“Saya tidak bisa komplain soal sikap (pemain), tapi ada perbedaan kualitas. Bayern adalah tim yang telah cukup lama bersama dan pemain cadangan yang telah meningkat,” kata Koeman dikutip dari Marca.

Pelatih asal Belanda itu mengeklaim, taktiknya sempat berjalan dengan baik saat menguasai pertandingan. Namun, Muenchen lebih banyak bermain di lapangan tengah, yang membuat timnya kesulitan menutup celah. Koeman pun meminta fan untuk bersabar agar bisa membawa Barca memangkas jarak dengan tim yang lebih kuat pada masa depan.

“Ada pemain yang masih berusia 19 dan 20 tahun. Jika kalian bandingkan mereka dengan pemain yang dimiliki (Muenchen), ada perbedaan. Sementara, nanti perbedaan akan semakin kecil,” kata Koeman berkilah.

Di sisi lain, Romelu Lukaku kembali membawa kemenangan untuk Chelsea, saat mengalahkan Zenit 1-0. Sementara di laga Grup H lainnya, Juventus mampu bangkit dari keterpurukan di Seri A dengan kemenangan telak 3-0 atas Malmo. Tiga gol Juventus dicetak oleh Alex Sandro, Paulo Dybala, dan Alvaro Morata.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat