Kiper Arema FC Adilson Maringa (kiri) mencoba menghalau tendangan pesepakbola PSM Makassar Sutanto Tan (kanan) dalam lanjutan laga Liga 1 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (5/9/2021). | ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.

Olahraga

Liga 1: Ditahan Arema, Pelatih Bhayangkara Kecewa pada Wasit

Dalam Liga 1, Bhayangkara menerima serangan lebih dulu dari Arema pada menit-menit awal.

JAKARTA -- Pelatih Bhayangkara FC Paul Munster kecewa dengan beberapa keputusan wasit saat timnya berhadapan dengan Arema FC pada pekan kedua BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Ahad (12/9). Bhayangkara sempat memimpin, tapi harus rela berbagi poin setelah hasil imbang 1-1.

"Kami bermain dengan sangat baik, tapi saya kecewa dengan beberapa keputusan wasit. Permainan anak-anak sudah bagus dan seharusnya kami mendapatkan tiga poin," kata Paul dalam konferensi pers virtual usai laga, Ahad.

Bhayangkara menerima serangan lebih dulu dari Arema pada menit-menit awal ketika tim asuhan Eduardo Almeida mendapat peluang pertama melalui Rizky Dwi yang mengeksekusi tendangan bebas tak jauh dari kotak penalti. Namun, percobaan itu masih jauh dari sasaran.

Kombinasi serangan Bhayangkara kemudian menyulitkan Arema sejak menit ke-30, namun tak ada satu pun yang berbuah gol. Babak pertama berakhir dengan skor imbang tanpa gol.

Di babak kedua, Arema memberikan serangan cepat pada menit ke-48 dengan kerja sama antara Dedik Setiawan dan Renshi Yamaguchi. Namun, penyelesaian Muhammad Rafli yang mengarah ke sudut kanan gawang masih dapat diblokir oleh pemain belakang Bhayangkara.

Bhayangkara juga memberikan ancaman saat Anderson Salles mengeksekusi tendangan bebas di area berbahaya. Anderson berhasil mengarahkan bola tepat sasaran melewati pagar hidup, tapi tendangan keras dan terukur yang mengarah ke tengah atas gawang itu mampu ditangkap oleh kiper Adilson.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Arema FC (aremafcofficial)

Bhayangkara akhirnya membuat perbedaan pada menit ke-65 melalui gol Ezechiel N'douassel. Eze menyelesaikan umpan dari Wahyu Subo yang baru masuk ke lapangan selama satu menit dengan tandukan ke sisi kanan gawang. Adilson berhasil menggapai bola tersebut, tapi itu tidak mampu mengubah laju bola ke dalam gawang.

Arema berhasil menciptakan gol balasan pada menit ke-72 melalui kombinasi serangan yang dimulai dari umpan jauh oleh Hanif Sjahbandi kepada Carlos Fortes. Tandukan penyerang asal Portugal itu berhasil ditepis oleh Awan Setho, tapi Dendi Santoso dengan sigap menyodok bola muntah ke gawang untuk membuat skor menjadi 1-1.

Bhayangkara mendapat kesulitan pada menit ke-78 ketika TM Ichsan mendapat hukuman kartu kuning kedua dalam dua menit secara beruntun. Padahal, Ichsan baru masuk pada menit ke-63 menggantikan Hargianto untuk menambah kekuatan serang Bhayangkara. Karena itu, Paul Munster terpaksa menarik Sani Rizki dan menggantikannya dengan Renan da Silva.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bhayangkara FC (bhayangkarafc)

Meski harus tampil dengan 10 pemain, Bhayangkara tampak tetap mampu memberikan serangan-serangan ke lini pertahanan Arema. Formasi pertahanan skuad asuhan Paul Munster bisa bertahan dengan kokoh ketika menerima serangan dari Arema. Laga pun berakhir dengan skor imbang 1-1 setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.

Juru taktik Arema Eduardo Almeida mengatakan, anak asuhnya sudah berjuang dengan baik untuk pertandingan ini. Tapi, tentu ia berharap hasil yang lebih baik untuk laga selanjutnya.

"Kami telah melakukan yang terbaik, tapi Bhayangkara juga melakukan hal yang sama. Kami harus berjuang lebih baik lagi ke depan," kata Eduardo menjelaskan.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat