Pasukan dengan APD berjaga-jaga di Bogota,Colombia, beberapa waktu lalu. Varian Covid-19 Mu mula-mula terdeteksi di Colombia. | AP/Fernando Vergara

Nasional

Indonesia Harus Waspadai Varian Mu

Saat ini varian Mu belum dideteksi di Tanah Air.

JAKARTA -- Pemantauan terhadap varian baru virus korona jenis baru terus dilakukan. Termasuk bagi varian B1621 atau varian Mu.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio W Kusumo mengungkapkan, saat ini varian Mu belum terdeteksi Indonesia. "Saat ini Mu belum terdeteksi," kata Amin, Jumat (3/9).

Varian ini pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari lalu. Ia menegaskan, peluang varian B1621 menyebar ke Indonesia harus ditekan. Caranya dengan menghambat laju penularannya.

Penerapan disiplin protokol kesehatan yang ketat disebut Amin sebagai salah satu solusi. Penerapan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan adalah kunci menangkal varian baru. Masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada di manapun berada. Karena kemunculan kasus positif bukan sekadar angka, tapi sudah bermunculan di lingkungan terdekat dari masyarakat itu sendiri.

Dikonfirmasi terpisah, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, potensi munculnya varian baru diprediksi akan terjadi jelang akhir tahun ini, termasuk varian Mu. "Walaupun jumlah masih satu persen total varian yang mendominasi," tuturnya.

Dicky mengatakan, varian Mu diduga lebih tahan terhadap vaksin seperti varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan. Varian tersebut setidaknya sama resistennya dengan varian Beta terhadap kekebalan yang timbul dari vaksinasi.

"Mu ini hampir mirip Delta, kemampuan penyebaran. Dugaan lainnya Mu lebih buruk," ujarnya.

Pengabaian terhadap protokol kesehatan bisa berkontribusi ke perburukan pandemi. Tidak hanya Mu, kemunculan varian baru selalu dimungkinkan. "Akibatnya bisa lebih lama (bila abai protokol kesehatan) dan bsa melahirkan gelombang lebih besar. Gelombang tiga ancaman nyata yang besar pada akhir tahun," tegasnya.

Melalui buletin mingguannya WHO mengatakan bahwa varian Mu sudah ditemukan di 39 negara, tapi secara global jumlahnya menurun dengan prevalensi kurang dari 0,1 persen kasus. Tercatat bahwa varian itu menyumbang 39 persen kasus di Kolombia dan 13 persen kasus di Ekuador serta memperlihatkan peningkatan yang stabil.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, sejak 3 Agustus lalu, varian B1621 telah dimasukkan ke dalam kelompok variant of interest (VoI). “Status VOI diberikan pada varian yang sedang diamati untuk dapat diambil kesimpulan bahwa varian ini bersifat lebih infeksius daripada varian originalnya,” jelas dia.

Untuk mencegah masuknya varian Mu pemerintah akan terus mengawasi mobilitas masyarakat di dalam maupun luar negeri meskipun tren kasus mengalami penurunan. “Walaupun saat ini cenderung normal dan beberapa sektor juga secara gradual dilakukan, pemerintah terus berusaha mengawasi mobilitas dalam dan luar negeri dengan penuh kehati-hatian,” jelas Wiku saat konferensi pers, Kamis (2/9). 

Hingga saat ini belum ada cukup bukti apakah varian Mu dapat dikalahkan oleh perlindungan dari vaksin yang tersedia. Studi berbasis laboratorium oleh para ahli di Roma menguji efektivitas vaksin BioNTech-Pfizer terhadap varian Mu. Ahli temukan beberapa mutasi pada spike SARS-CoV-2 di B.1.621 bisa dinetralisir oleh vaksin Pfizer dan menimbulkan antibodi.

photo
Pekerja kesehatan memeriksa warga terkait penularan Covid-19 di Bogota, Colombia beberapa waktu lalu. Varian Covid-19 Mu mula-mula terdeteksi di Colombia. - (AP/Fernando Vergara)

Ahli mencatat bahwa netralisasi, meskipun efektif, tapi lebih rendah daripada varian virus korona lainnya. "Pentingnya mengkarantina orang dengan benar setelah bepergian ke luar negeri untuk menghindari penyebaran garis keturunan SARS-CoV-2 yang baru muncul ke berbagai negara," tulis penelitian, dilansir dari BBC, Jumat (3/9).

Penelitian lain yang diterbitkan dalam The Lancet Infectious Diseases pada 13 Agustus 2021 menunjukkan bahwa varian Mu memiliki potensi lolos dari vaksin. Artikel menyatakan, beberapa mutasi lonjakan dalam Mu telah dilaporkan menunjukkan penurunan netralisasi oleh antibodi. Varian Mu juga ditemukan memiliki mutasi lonjakan serupa yang telah dikaitkan dengan respons vaksin yang melemah pada varian Beta.

"Kehadiran mutasi yang terkait dengan pelepasan vaksin mungkin memerlukan klasifikasi ulang varian ini ke varian yang menjadi perhatian," tulis penelitian itu.

Saat ini masih sangat sedikit penelitian yang menelaah varian Mu. Alasannya, varian khusus ini masih dalam tahap awal sehingga terlalu dini untuk mengetahui apakah jenisnya lebih menular atau lebih parah daripada varian lainnya. 

Gejala Utama Varian Mu

Suhu tinggi.

Batuk banyak lebih dari satu jam atau bahkan selama 24 jam.

Kehilangan atau perubahan indra penciuman atau pengecap.

Menurut Badan Kesehatan Nasional Inggris atau National Health Service (NHS), varian Mu memiliki gejala yang sama seperti varian Covid-19 lainnya.

sumber: NHS

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat