Teknologi jaringan 5G | Pixabay/ADMC

Inovasi

Warna-warni Pemanfaatan 5G

Teknologi 5G membuka potensi skenario pemanfaatan di berbagai sektor industri.

Kehadiran jaringan 5G di Indonesia kini makin luas. Apabila pada Mei lalu, Telkomsel resmi melakukan komersialisasi jaringan generasi kelima, Indosat Ooredoo dan XL Axiata kini juga menyusul melakukan langkah serupa.

Teknologi 5G, sejatinya memang dihadirkan untuk mewujudkan digitalisasi di berbagai sektor industri. Oleh karena itu, operator banyak menggandeng institusi, seperti perguruan tinggi, industri manufaktur, dan sektor kesehatan.

Pekan lalu, PT XL Axiata Tbk menjalin kemitraan dengan IPB University (IPB) dan Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra), untuk mengembangkan ekosistem 5G. Kolaborasi ini dilakukan untuk mengembangkan solusi digital dengan platform Internet of Things (IoT) yang dijalankan di jaringan 5G untuk memenuhi kebutuhan kalangan industri.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa menjelaskan, pada 12 Agustus 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah menyatakan bahwa XL Axiata lolos Uji Laik Operasi untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia. XL pun terus mengakselerasi pengembangan ekosistem 5G di Tanah Air.

Menurut Gede, keberadaan jaringan 5G diharapkan dapat membuka jalan bagi para pelaku industri untuk melakukan banyak efesiensi melalui transformasi digital. “Tersedianya jaringan 5G diperkirakan akan menjadi penggerak utama industri berbasis internet,” ujarnya.

Kerja sama XL Axiata dengan kedua kampus ini akan berlangsung selama dua tahun ke depan. XL Axiata melalui laboratorium pengembangan IoT X-Camp bersama IPB dan Polman Astra akan bersama-sama berbagi pengetahuan dan keahlian guna meningkatkan kompetensi agar mampu menyediakan platform berbasis IoT di jaringan 5G untuk memenuhi kebutuhan di sektor pertanian dan manufaktur.

Salah satu IoT service solution yang sedang dikembangkan bersama IPB dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) antara lain Melon Harvesting Robot. Inovasi ini merupakan solusi untuk penentuan waktu panen secara akurat dengan image processing.

Implementasi 5G XL Axiata akan mendukung real-time communication antara robot dengan cloud atau server. Rencananya, inovasi ini akan terus dikembangkan dengan pembuatan robot prototype kedua untuk pruning daun melon.

Sementara itu, Polman Astra dan X-Camp akan turut menerapkan 5G pada Quality Auto Inspection, yaitu solusi terkait control kualitas barang hasil produksi yang berbasis pada image processing. Kemudian, akan dilanjutkan dengan part delivery dengan pesawat nirawak hingga Auto Transfer - AGV (Automated Guided Vehicle).

Skenario pemanfaatan teknologi 5G ini akan diterapkan di PT Akebono Brake Astra Indonesia. Selain itu, turut pula dikembangkan mesin CNC (Computer Numerical Control) yang akan didukung dengan konektivitas 5G sehingga bisa dikendalikan dari jarak jauh secara presisi.

Pemulihan Ekonomi

photo
Jaringan 5G - (Pixabay)

Pada akhir Juni lalu, Indosat Ooredoo, resmi menggelar komersialisasi jaringan 5G di Solo, Jawa Tengah, Pekan lalu, layanan 5G dari Indosat juga resmi digelar di Jakarta.

Layanan ini akan memberikan akses ke internet broadband seluler yang lebih baik, bagi pelanggan konsumen maupun pelanggan bisnis untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi Jakarta.

President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, menjelaskan, layanan 5G Indosat memiliki potensi transformatifnya di berbagai industri. “Kami percaya teknologi ini dan berbagai use cases-nya akan membantu merevolusi cara industri dan bisnis beroperasi, serta cara konsumen mengakses layanan publik dan hiburan,” ujarnya.

Senada, dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang, mengungkapkan, peluncuran layanan 5G ini akan sangat membantu masa pemulihan perindustrian Indonesia akibat pandemi. Dukungan teknologi digital yang dibawa oleh 5G, menurutnya, akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses yang dibutuhkan untuk mempercepat produksi barang dan jasa.

5G memang menawarkan kecepatan internet tinggi dan latensi rendah. Hal ini dapat melahirkan berbagai scenario pemanfaatan unik yang mencakup semua industri dan berlaku untuk pelanggan bisnis dan konsumen.

Beberapa di antaranya adalah mobil terhubung dan layanan hiburan dalam mobil. Selain itu, ada pula teknologi pengawasan pintar seperti pesawat nirwak dan CCTV pintar, listrik pintar yang secara otomatis mendeteksi kesalahan di sirkuit rumah tangga, aplikasi kesehatan yang melibatkan pemantauan jarak jauh, hingga aplikasi hiburan seperti video HD seluler, video 360, serta virtual reality.

 

 

Teknologi 5G dan berbagai use cases-nya akan membantu merevolusi cara industri dan bisnis beroperasi, serta cara konsumen mengakses layanan publik dan hiburan.

AHMAD AL-NEAMA, CEO Indosat Ooredoo

 

 

Efisiensi Melalui Automasi

photo
Pemanfaatan teknologi IoT di sektor energi (ilustrasi) - (Pexels/CottonBro)

Dampak pandemi yang terjadi saat ini dapat dirasakan di berbagai sektor industri. Salah satunya, permintaan atas kebutuhan migas yang turun, harga minyak yang berfluktuatif, dan persaingan usaha yang semakin meningkat di pasar regional.

Hal ini menuntut Pertamina tidak saja mampu tetap bertahan. namun juga mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Untuk memperkuat dan mendorong strategi tersebut Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Shipping yang berperan untuk mendistribusikan energi ke seluruh negeri dengan kemampuan distribusi sebesar 119 juta Kilo liter di dalam negeri dan 26 juta kiloliter di luar negeri, melakukan strategi dan inovasi yang efektif efisien di sektor operasional dan biaya transportasi dengan pemanfaatan teknologi.

Inovasi yang dikembangkan PIS adalah aplikasi Automasi Pemantauan Kapal. Aplikasi ini telah dioperasikan dalam versi otomatis dan terdigitalisasi.

Dengan adanya aplikasi ini maka pemantauan yang sebelumnya dilakukan secara manual melalui komunikasi antara programmer kapal dengan awak kapal menjadi lebih mudah dan sekaligus mengantisipasi penyelewengan.

Aplikasi ini digunakan Pertamina dalam Memonitor seluruh armada baik di dalam maupun di luar negeri yang dapat diakses dari Pertamina Integrated Command Center (PICC). “Kondisi pandemi menuntut PIS untuk dapat mengoptimalkan dan mengefisienkan kegiatan operasional. Aplikasi ini telah dilengkapi dengan algoritma untuk mendeteksi kecepatan kapal, aktivitas shipment, potensi keterlambatan kapal penyebab depot kritis, hingga cuaca dan gelombang yang terkoneksi dengan BMKG,” ujar Arief Kurnia Risdianto selaku Direktur Operasi PIS.

Aplikasi ini, ia melanjutkan, dapat diakses melalui sistem berbasis laman atau aplikasi telepon genggam. Dengan begitu, siapapun yang diberikan kewenangan dapat dengan mudah memonitor kondisi kapal yang dioperasikan oleh PIS secara realtime.

Setelah diimplenentasikan, digitalisasi ini ternyata telah memberikan hasil yang nyata, antara lain optimalisasi jumlah penggunaan kapal, hitungan waktu trayek kapal, dan aktivitas bongkar muat lebih efisien hingga 17 persen dibandingkan sebelumnya.

Pemanfaatan teknologi saat ini, juga kerap dikaitkan dengan upaya menekan emisi karbon. Direktur Utama PIS Erry Widiastono menjelaskan, selain hasil nyata yang dapat dihitung secara operasional, proses automasi pemantauan kapal ini juga mendukung program ramah lingkungan dengan penerapan dekarbonisasi.

Di mana terjadi penurunan konsumsi bunker atau pengisian bahan bakar kapal yang berimbas pada penurunan emisi bahan bakar. “Dengan begitu, perusahaan turut berpartisipasi mengurangi dampak lingkungan dan penerapan environmental, social and good governance,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat