Ilustrasi warga korban kebakaran mencari sisa barang berharga di rumahnya yang sudah habis dilahap api. | Republika/Thoudy Badai

Bodetabek

Mendengar Suara Hati Korban Kebakaran

Warga korban kebakaran berharap rumahnya dibangun kembali.

OLEH EVA RIANTI

Sejumlah korban terdampak kebakaran yang terjadi di kawasan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada Rabu (25/8) sekitar pukul 03.00 WIB, berharap mendapatkan bantuan konkret. Mereka ingin agar Pemerintah Kota Tangsel membangunkan rumah di lokasi bekas kebakaran.

Para korban merupakan pengepul barang bekas yang sudah tinggal puluhan tahun di tempat tersebut. Kebakaran api menghanguskan ratusan rumah semipermanen, yang selama ini ditinggali warga.

"Harapannya pengennya didirikan lagi tempat tinggal di sini, karena dari dulu di sini sih," ujar Muhidin (45 tahun), seorang warga korban kebakaran saat ditemui Republika di lokasi, Sabtu (28/8).

Muhidin mengaku, telah tinggal di lokasi kebakaran sejak 1994, hingga sekarang memiliki beberapa anak. Karena itu, ia enggan untuk dipindah. Saat ini, ia dan keluarganya memilih tinggal di tenda darurat yang tersedia, dengan menggelar tikar atau kardus seadanya.

Disinggung rencana Pemkot Tangsel memfasilitasi para korban kebakaran untuk mendapatkan fasilitas kontrakan secara gratis, Muhidin belum mendengarnya. "Saya belum tahu tentang itu," tuturnya.

Korban kebakaran lainnya, Caritem mengatakan, tidak mengetahui adanya janji dari Pemkot Tangsel yang hendak menyediakan kontrakan. Dia bersyukur jika memang benar demikian. Meski begitu, Caritem lebih berharap, jika dibantu untuk membangun kembali rumahnya yang ludes di bekas lokasi kebakaran.

"Ya (diberi kontrakan) terserah saja, kita mah orang kecil, yang penting bisa sehat bisa makan. Pengennya mah tinggal di sini, walaupun kayak gini (kondisinya) juga enggak papa," ujar Caritem.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Humas Kota Tangsel (humaskotatangsel)

Dia pun berharap, pembangunan rumah usai musibah kebakaran dapat segera terealisasi. Tujuannya agar ia dan para tetangga dapat kembali  beraktivitas seperti sedia kala. Secara pribadi, Caritem tidak berkeinginan untuk tinggal sementara di kontrakan.

"Engga ah, enakan di sini. Kan saudara semua, sama semua orang Indramayu. Ya moga cepat-cepat dibangun (rumah di bekas lokasi kebakaran), anak-anak udah pada enggak betah (di tenda darurat)," jelasnya.

Pemkot Tangsel memang sedang mencarikan tempat tinggal sementara bagi korban kebakaran di Jalan Haji Sarmili, Kelurahan Jurangmangu Timur. Langkah itu ditempuh sembari warga yang terdampak, melakukan pemulihan di tenda darurat.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, mengatakan, Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Tangsel sudah bergerak menyiapkan rumah kontrakan bagi korban kebakaran. Mereka diberikan akses tinggal secara gratis hingga beberapa bulan ke depan.

“Sambil para warga kembali mencari tempat tinggal permanen ataupun pulang kembali ke kampung halaman," kata Pilar.

Berdasarkan data yang didapatkannya, Pilar menyebur, ada ratusan rumah semipermanen yang ludes dilalap si jago merah. Total ada 44 kepala keluarga (KK) yang harus kehilangan tempat tinggal. Mereka mayoritas merupakan para pendatang yang mendiami lahan tersebut, dan sehari-hari bekerja sebagai pengepul barang bekas.

Pilar mengatakan, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel telah mendirikan tenda darurat sejak api berhasil dipadamkan pada Rabu siang. Selain itu, pihaknya juga menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel untuk memeriksa dan membantu warga yang memerlukan penanganan medis.

Namun, Pilar tidak menyinggung sedikit pun tentang wacana Pemkot Tangsel membantu pembangunan di lokasi kebakaran. Pilar hanya menawarkan mereka tinggal di kontrakan, dan keputusan itu diserahkan kepada masing-masing warga.

"Kita sewakan tempat tinggal supaya layak, tapi balik lagi ke masyarakatnya, kalau masyarakat oke nanti mediasi sama Pak RT sekitar sini, cari kontrakan sekitar sini," jelas Pilar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Uci Sanusi, menyebut, api cepat menjalar dan meludeskan semua material bangunan karena banyak barang bekas di tempat kejadian perkara (TKP). Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Pihaknya memperkirakan kerugian warga mencapai Rp 400 juta.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat