Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud. | KEYSTONE

Internasional

Saudi Nyatakan Dukungan untuk Irak

Saudi akan berusaha mendukung Irak dalam berbagai forum di semua tingkatan.

BAGHDAD-- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyatakan kepemimpinan negaranya akan berusaha mendukung Irak dalam berbagai forum di semua tingkatan. Hal ini disampaikan pada pertemuan yang digelar di Baghdad, Sabtu (28/8) dan bertujuan meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Dikutip dari ArabNews, Ahad (29/8), Pangeran Faisal menyampaikan, Kerajaan akan terus bekerja untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di Irak. Kerajaan juga akan terus bekerja sama dengan Irak dan negara-negara mitra di kawasan, untuk menghadapi ancaman terorisme.

Menurut Pangeran Faisal, Riyadh mendukung upaya Baghdad bekerja sama dengan koalisi internasional dalam menghadapi sisa-sisa ISIS. Saudi menghargai upaya pemerintah Irak untuk mendapatkan kendali atas senjata yang telah jatuh ke tangan milisi bersenjata.

Pangeran Faisal juga memuji pencapaian Dewan Koordinasi Saudi-Irak dan pembentukan dana investasi bersama yang diperkirakan memiliki modal tiga miliar dolar Amerika Serikat (AS).

photo
Menteri Luar Negeri Irak Fouad Hussein (kanan) berfoto bersama Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi di Baghdad, Irak, Sabtu (21/8/2021). - (AP/Hadi Mizban)

Pertemuan ini diadakan saat Irak mempromosikan perannya sebagai mediator regional baru. Para kepala negara yang hadir termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Abdullah II dari Yordania, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Kuwait dan Uni Emirat Arab mengirim kepala pemerintahan mereka. Sementara Turki mengirim menteri luar negerinya.

Penyelenggara KTT Baghdad mengatakan mereka tidak mengharapkan terobosan diplomatik terjadi di pertemuan kali ini. "Fakta bahwa kami berhasil membawa negara-negara ini di meja yang sama dan memulai dialog, tidak hanya penting bagi mereka dan kami, Tetapi juga untuk seluruh kawasan," kata Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein.

Analis politik Ihsan al-Shammari, yang mengepalai Pusat Pemikiran Politik Irak di Baghdad mengungkapkan, pertemuan ini adalah kesempatan bagi Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi untuk menunjukkan upayanya menggambarkan Irak sebagai mediator netral dalam krisis di kawasan.

Menurutnya, Irak berusaha memainkan peran pemersatu untuk mengatasi krisis yang mengguncang kawasan itu. “Memiliki pihak-pihak yang bersaing duduk di meja yang sama adalah langkah signifikan ke arah itu,” ujar Ihsan.

Awal tahun ini, Irak juga menjadi tuan rumah beberapa putaran pembicaraan langsung antara Arab Saudi dan Iran untuk membahas masalah yang berkaitan dengan Yaman dan Lebanon. Pembicaraan itu mengisyaratkan kemungkinan deeskalasi setelah bertahun-tahun permusuhan yang masih berkecamuk di Yaman. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat