Pelajar mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk pelajar sekolah di Yogyakarta, Selasa (24/8/2021). Sebanyak seribu dosis vaksin Covid-19 Sinovac disiapkan pada vaksinasi massal khusus pelajar ini. Untuk Kota Yogyakarta capaian vaksinasi Covid-19 pelajar sudah | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

13 Juta Dosis Vaksin Segera Dikirim

Kemenkes janji terus mengirim vaksin agar pemda tidak perlu menahan vaksinasi.

JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mengaku dalam proses mengirimkan 13 juta dosis vaksin Covid-19 ke daerah. Pelaksana tugas Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes, Ariati Anaya mengatakan, sebanyak 8.165.232 dosis vaksin sedang dalam tahap pengiriman dan segera diterima pemerintah daerah.

Sebanyak 5,8 juta dosis vaksin lainnya masih diberikan nomor batch sebelum didistribusikan. "Sehingga, dalam waktu dekat pemda akan mendapatkan pengiriman lebih dari 13 juta dosis," ujarnya saat konferensi virtual Kemenkes bertema "Update Ketersediaan Vaksin Covid-19", Selasa (24/8).

Ia mengakui ada beberapa pemda yang memang menahan stok vaksin karena khawatir pada saat akan melakukan vaksinasi yang kedua, vaksinnya tidak ada. "Itu pertimbangan pemda (menahan vaksin Covid-19)," kata dia.

Kemenkes mencatat ada 25 juta dosis vaksin yang tertahan di kabupten, kota, dan provinsi. Kemenkes berharap pemda tidak lagi menahan stok vaksin dan menyegerakan vaksinasi. Sebab, Kemenkes berkomitmen akan terus mengirimkan vaksin sesegera mungkin untuk ke berbagai daerah dalam mempercepat target vaksinasi nasional.

Kemenkes juga mengimbau pemda terus secara rutin melakukan pencatatan dalam aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (SMILE). Pihaknya khawatir kalau data tidak diperbarui pemda akan terlihat stok yang masih tinggi. Akibatnya, pengiriman vaksin diutamakan ke daerah dengan jumlah vaksinnya sudah menipis.

photo
Tenaga Kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga negara asing (WNA) di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/8/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta menggelar vaksinasi untuk 300 WNA dari 15 negara yang terdata bekerja di 231 perusahaan di Jakarta. - (Republika/Putra M. Akbar)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui, saat ini berembus isu kabupaten/kota menahan stok vaksin karena merasa kekurangan. "Sehingga, itu menyebabkan stok yang cukup banyak sekitar 25 juta dosis vaksin ada di daerah," kata dia.

Dia mengimbau daerah tidak perlu memegang stok karena Kemenkes akan mengatur penyuntikan dosis kedua. Kemenkes merencanakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia selesai dalam setahun.

Indonesia telah memulai vaksinasi pada 13 Januari 2021. "Jadi, kami mengejar target semua vaksinasi Covid-19 bisa selesai pada Januari tahun depan (2022)," ujarnya.

Indonesia mencapai penyuntikan 50 juta dosis vaksin pertama per 8 Juli 2021. Artinya, pencapaian ini diperoleh 26 pekan setelah penyuntikan vaksin pertama.

Saat ini, pemerintah berupaya mengejar 50 juta dosis berikutnya pada 31 Agustus mendatang atau dalam tujuh pekan berikutnya. Karena itu, kemampuan vaksinasi harus digenjot 1,3 juta dosis per hari.

Hingga Selasa (24/8), sekitar 130 juta dosis vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia. Dari jumlah itu, 116.413.616 dosis telah terdistribusikan ke daerah dan yang sudah disuntikkan sekitar 91 juta.

Artiya, kalau kecepatan vaksinasi 1 juta dosis per hari, masih ada stok vaksin hingga 25 hari ke depan. "tu sebenarnya cukup karena vaksin yang akan datang ke kita cukup banyak," kata dia.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengintruksikan agar gubernur segera mendistribusikan vaksin ke kabupaten/kota setelah mendapatkan suplai dari Kementerian Kesehatan. Dia meminta agar suplai vaksin tak ditahan sebagai cadangan atau stok di provinsi.

"Gubernur setelah mendapatkan suplai vaksin dari Kementerian Kesehatan segera mendistribusikan ke Kabupaten/Kota dan tidak ditahan sebagai cadangan (stok) di provinsi," ujar Tito dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 37 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 Serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat