Layangan naga dipasang di jalan masuk kampung RT 5 Pedukuhan Gowok, Sleman, Yogyakarta, Selasa (17/8/2021). Mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali sebagian besar sudah kembali ke kondisi normal. | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Pelonggaran PPKM Diperluas

Mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali sebagian besar sudah kembali ke kondisi normal.

JAKARTA – Pemerintah terus memperluas pelonggaran berbagai aktivitas masyarakat secara bertahap setelah kasus Covid-19 melandai dalam beberapa pekan terakhir. Daerah yang masuk kategori Level 4 situasi pandemi diizinkan menambah kapasitas pengunjung pusat perbelanjaan hingga tempat ibadah.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penurunan kasus aktif sejak 15 juli yang merupakan puncak kasus tertinggi turun 53 persen hingga 16 Agustus. Meski tren penularan dan kasus aktif sudah menurun tetapi PPKM masih terus diberlakukan hingga kondisi semuanya stabil.

“Kasus terkonfirmasi positif sudah turun 76 persen. Hanya saja, PPKM ini akan terus dilaksanakan sampai dengan kondisi yang mendekati normal. Kebijakan ini akan terus dievaluasi setiap pekannya,” ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin (16/8).

Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, disebutkan restoran dan kafe di dalam mal dapat menerima makan di tempat (dine in) dengan kapasitas maksimal 25 persen. Satu meja maksimal dua orang dan waktu makan maksimal 30 menit.

Kegiatan di mal diizinkan beroperasi 50 persen mulai pukul 10.00-20.00 WIB dengan protokol kesehatan ketat. Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi diwajibkan untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai. Namun, usia di bawah 12 tahun dilarang memasuki mal. Bioskop, tempat bermain anak-anak, dan tempat hiburan dalam pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan masih ditutup.

Pelonggaran juga diberlakukan untuk rumah ibadah. Pemerintah memberikan kapasitas rumah ibadah untuk dibuka dengan kapasitas jamaah sebesar 50 persen. Semula, kapasitas rumah ibadah hanya diberikan sebesar 25 persen.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KPCPEN #PakaiMasker (lawancovid19_id)

Luhut mengatakan, hingga saat ini mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali sebagian besar sudah kembali ke kondisi normal. Namun, karena evaluasi terus dilakukan maka PPKM terus diberlakukan hingga 23 Agustus mendatang.

“Jika situasi Covid-19 semakin membaik, tentunya level PPKM akan diturunkan ke level yang lebih rendah, di mana level 2 dan 1 nantinya mendekati situasi kehidupan new normal. Karena itu, evaluasi akan dilakukan setiap pekan sehingga perubahan situasi dapat direspons secara cepat,” ujar Luhut.

photo
Pengendara melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Pemerintah resmi memperpanjang PPKM level 4 di Jawa Bali hingga 23 Agustus 2021. - (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Menko Kemaritiman dan Investasi ini juga membantah menghapuskan indikator kematian dalam evaluasi berkala PPKM. Luhut mengatakan, pemerintah hanya menunda memasukan instrumen ini sembari menunggu perbaikan data. “Kami menunda kemarin karena sedang mengharmonisasikan data ini,” ujar dia.

Menurut Luhut, indikator kematian sebelumnya masih tidak akurat. Dia mencontohkan, pada 10 Agustus lalu ada satu kota yang melaporkan angka kematian cukup tinggi. Ternyata setelah dievaluasi, angka tersebut berupa akumulasi dari periode Juli dan bulan sebelumnya.

Ia menjelaskan, butuh waktu sepekan atau dua pekan ke depan untuk perbaikan data ini. Sebab kesalahan input data ini tidak terjadi hanya di satu kota saja, tetapi ada di beberapa kota. Namun, Luhut tak merinci daerah mana saja.

Ambang aman

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, angka positivity rate Covid-19 di Ibu Kota terus menurun selama sepekan terakhir. Anies menyebut, saat ini positivity rate berada di bawah 10 persen.

“Alhamdulillah, memang positivity rate kita makin hari makin turun, makin mendekati angka ideal. Batas ambang aman itu adalah 10 persen. Kita sudah di bawah 10 persen sejak pekan lalu. Sekarang kita terus menuju ambang aman, yaitu 5 persen,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/8).

Dia meminta agar seluruh masyarakat tetap patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat melaksanakan seluruh kegiatan. “Kita sudah merasakan betul repotnya ketika angka kasus melonjak tinggi. Mari kita jangan sampai itu terjadi lagi, caranya dengan disiplin,” ujar dia.

Selain itu, Anies kembali mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Sebab, kata dia, vaksinasi terbukti membantu mengurangi tingkat keparahan bila sampai terpapar. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat