Desa siaga bencana | Dok Prudential Indonesia

CSR

Menyiapkan Masyarakat Hadapi Bencana

Penanganan bencana perlu melibatkan semua golongan masyarakat.

Tingginya intensitas bencana yang terjadi di sejumlah daerah belakang an ini mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan. Penanganan bencana dinilai perlu melibatkan semua golongan masyarakat, termasuk para pengusaha agar arahnya lebih fokus dan tepat sasaran, serta tidak menimbulkan banyak korban dan material.

Keprihatinan atas bencana yang melanda sejumlah daerah itu pun kini dirasakan manajemen PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia). Melalui program tanggung jawab sosial (CSR), perusahaan ini menggelar program Desa Siaga Bencana di dua wilayah rawan bencana, yaitu Desa Ciyanti dan Kampung Sawah, Desa Leuwinutung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Program ini bertujuan agar masyarakat kelak lebih siap dalam menghadapi bencana alam.

Tahun ini Prudential Indonesia menjawab tantangan Chairman's Challenge dengan memberdayakan komunitas di Desa Cijayanti dan Desa Leuwinutug, Bogor, yang secara geografis terletak dekat dengan aliran sungai, sehingga sering terdam pak banjir. Melalui serangkaian ke giatan yang kami lakukan selama lima minggu, Chairman's Challenge tahun ini telah berhasil memberikan dam pak positif kepada 2.844 kepala ke luarga (9.933 orang) di kedua wi layah itu, ujar Government Relations & Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo, pada peresmian 'Desa Siaga Bencana' di Desa Leuwi nutug, Kabupaten Bogor, baru-baru ini.

Dalam menjalankan program tersebut Prudential berkerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya, Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan Palang Merah Indonesia (PMI). Prudential telah 12 tahun bekerja sama dengan PJI, yang membantunya selama ini dalam menjalankan misi kemanusiaan.

Co-Founder & Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner mengatakan, lokasi pengembangan `Desa Siaga Bencana' ditentukan berdasarkan data yang diberikan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)Kabupaten Bogor. Mereka mela kukan survei dan menyeleksi wilayah yang akan dikembangkan.

photo
Dok Prudential



"Saya minta data dari Bappeda ke mudian mereka menyeleksi bebera pa wilayah. Dan, saya sangat terkejut kali ini relawan yang berpartisipasi pada program tahun ini paling banyak selama program 'Chairman's Challenge dilakukan," ujarnya.

Kepala Bappeda Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, terdapat tiga potensi bencana di daerah tersebut, yakni angin puting beliung, longsor, dan banjir. Oleh karena itu, masyarakatnya perlu mempersiapkan diri untuk mengantisipasi banjir dan bencana lainnya.

Indonesia merupakan negara rawan bencana alam, terutama benca na hidrometeorologi, seperti banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, dalam 10 tahun terakhir, banjir adalah bencana paling sering terjadi setelah puting beliung.

Pada 2017, tercatat terjadi banjir hingga 979 kali. Bencana ini kerap terjadi di Pulau Jawa, termasuk Provinsi Jawa Barat yang menempati urutan ketiga tertinggi peristiwa banjir dengan jumlah rata-rata 84,9 kali sepanjang 2019.

Oleh karena itu, Nini mengatakan, dibutuhkan peran aktif seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana. Sejak dimulai awal September lalu, melalui program yang telah disiapkan oleh PJI dan PMI, para sukarelawan dan berbagai komunitas lokal secara bergantian berkontribusi membantu mempersiapkan masyarakat agar lebih siap dan siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana banjir di kedua wilayah tersebut.

Mereka terlibat dalam berbagai ke giatan, seperti pembangunan jembatan, menanam tumbuhan hingga pembangunan tempat penyimpanan air yang lebih baik. Di akhir program, pembangunan sarana dan prasarana dan beberapa kegiatan mitigasi banjir telah dilakukan, di antaranya lubang biopori untuk resapan air, penanaman pohon guna mencegah erosi tanah.

Lainnya adalah membangun bak sampah komunal serta gudang rescue, pengadaan sumber air bersih di lokasi yang tidak terkena banjir, instalasi early warning system serta jalur evakuasi, pengadaan alat siaga bencana berupa perahu, dayung, handie talkie(HT), pelampung, P3K, dan tali lempar, hingga pemba ngunan jembatan gantung.

Nini mengatakan, program Chair man's Challenge dijalankan Prudential di berbagai negara untuk berkompetisi di bidang tanggung jawab sosial. (ed: khoirul azwar)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat