Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). | Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Nasional

Vaksin Merah Putih Disiapkan Hadapi Varian Delta

Pengembangan Vaksin Merah Putih dengan metode inaktivasi virus didesain bisa melawan varian baru.

SURABAYA – Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) disiapkan secara khusus untuk bisa menghadapi varian Delta. Peneliti konsorsium Vaksin Merah Putih Unair Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, pengembangan vaksin menggunakan dua metode, yakni metode inaktivasi virus dan adenovirus.

“Dalam platform adeno kita mendesain untuk welltype yang dari Wuhan dulu dan yang mutan. Tampaknya chance-nya lebih baik kita pakai desain yang mutan karena (virus) yang Wuhan kan tidak ada sama sekali. Jadi ke depannya kami pakai desain yang mutan karena saat ini sudah varian Delta,” kata Nyoman di Surabaya, Selasa (27/7).

Nyoman mengatakan, pengembangan Vaksin Merah Putih dengan metode inaktivasi virus juga didesain bisa melawan varian baru. Virus yang telah diinaktivasi juga telah menggunakan varian Delta. Artinya, platform inaktivasi virus yang digunakan untuk membuat vaksin berbeda dengan vaksin Sinovac meski platform-nya sama.

“Dalam inactiveted juga virusnya pun sudah virus mutan. Kita sudah ada strategi untuk mengikuti perkembangan virusnya, jadi bukan Wuhan yang zaman lama itu. Jadi insya Allah inactivated juga bagus untuk melawan virus mutan termasuk varian Delta,” ujar Nyoman.

Rektor Unair M Nasih mengatakan, pengembangan Vaksin Merah Putih yang dibuat Unair saat ini masih tahap uji coba imunitas terhadap hewan makaka. Pengembangan Vaksin Merah Putih Unair terbilang lambat karena mengalami beberapa kendala. Utamanya terkait ketersediaan hewan makaka.

Nasih mengakui, dari 40 hewan makaka yang didatangkan, hanya ada lima ekor yang lolos dan layak uji. Padahal, proses pencarian makaka itu pun berlangsung lama. Bahkan, kata dia, untuk menunggu kedatangan makaka saja memakan waktu berbulan-bulan.

Dia mengatakan, uji coba terhadap makaka ini merupakan uji tantang vaksin terhadap virus dengan medium hewan. Di mana hewan makaka diimunisasi dengan vaksin dan ditunggu satu bulan untuk kemudian ditantangkan dengan virus mutasi terbaru. Jika hasilnya virus mampu dideaktivasi, maka uji hewan dinyatakan berhasil.

“Kalau setelah ini tidak ada kendala lagi, uji hewan berhasil, September itu insya Allah sudah bisa masuk uji klinis tahap satu lah,” kata Nasih.

photo
Hewan makaka untuk uji coba vaksin. - (DOK Wikipedia)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat