Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Sehat Lahir Batin

Dalam diri manusia, yang diperlukan bukan hanya fisik yang sehat, melainkan juga batin yang sehat.

Oleh MUHAMMAD RAJAB

 

OLEH MUHAMMAD RAJAB

Di tengah pandemi seperti saat ini, kesehatan adalah nikmat yang sangat mahal. Namun, terkadang banyak manusia tak menyadarinya.

Hal ini ditegaskan dalam sabda Nabi SAW, “Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR al-Bukhari No 6.412).

Dalam diri manusia, yang diperlukan bukan hanya fisik yang sehat, melainkan juga batin yang sehat. Sebab manusia terdiri dari dua dimensi utama, yakni dimensi ruh dan jasad.

Keduanya mestinya sama-sama dijaga demi terjaganya keseimbangan hidup. Fisik yang sakit dapat memengaruhi kondisi kebatinan (ruhiyah) seseorang. Demikian pula sebaliknya, batin yang sakit dapat memengaruhi kondisi fisik seseorang.

Penelitian telah membuktikan bahwa stres dapat menyebabkan penyakit fisik dengan membajak sistem imun. Penelitian yang dibuat oleh Universitas Michigan mengungkapkan bahwa stres dapat memengaruhi respons dari pertahanan bahan kimia atau zat yang melawan bakteri atau virus, memperkuat reaksi inflamasi dan alergi, seperti iritasi usus besar, asma, dan gangguan imun.

Senada dengan itu, Ibnu Sina juga pernah mengatakan bahwa kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah awal dari kesembuhan. Terdapat pula sebuah teori sebelumnya mengatakan dalam bahasa latin, “Mens sana in corpore sano”, artinya, “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” Dalam bahasa Arab teori itu berbunyi, al-‘aql as-salim fi al-jism as-salim, akal yang sehat terdapat pada badan yang sehat.

Upaya untuk menjaga kesehatan, baik lahir maupun batin, harus diseimbangkan. Di tengah pandemi Covid-19 ini, misalnya, untuk sehat lahir atau fisik harus dijaga dengan tetap menjaga sistem imun tubuh dengan makan-makanan yang bergizi, berolahraga, serta menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh para ahli kesehatan.

Adapun untuk menjaga kesehatan batin atau spiritual perlu diberi “nutrisi” dengan memperbanyak dan memperbagus ibadah kepada Allah. Misalnya, dengan memperbanyak zikir dapat membuat hati menjadi tenang.

Allah berfirman, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenang.” (QS ar-Ra’d: 28). Ibnu Al Qayyim al-Jauziyah berkata, “Zikir bagi hati seperti air bagi ikan.”

Itulah keutamaan orang-orang beriman, dengan zikir mereka menjadi tenang. Berbeda halnya dengan orang-orang jauh dari Allah, mereka tersesat dan senantiasa dilanda kesempitan dan ketidaktenangan (QS al-An’am: 125).

Oleh karena itu, krisis dan pandemi yang kita alami saat ini harus disikapi secara positif. Yaitu dengan cara memperkuat ikhtiar lahir dan batin. Ikhtiar lahir, misalnya, dengan menaati protokol kesehatan.

Adapun ikhtiar batin dengan memperbanyak dan memperbaiki ibadah kepada Allah. Baik ibadah yang bersifat wajib maupun sunah serta memperbanyak doa agar Allah memberikan kesehatan lahir dan batin kepada kita.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat