Teknologi hijau untuk kurangi dampak perubahan iklim (ilustrasi) | Pexels/Singkham

Inovasi

Teknologi Hijau Kontribusi untuk Bumi

Teknologi memungkinkan berbagai inovasi untuk konservasi energi dan pengurangan emisi.

Perubahan iklim kini telah menjadi isu global yang menjadi perhatian dari berbagai kalangan. Industri teknologi pun ikut berupaya mencari solusi atau membantu mengurangi jejak karbon demi menekan dampak dari perubahan iklim. 

Menurut Chairman of the Board Huawei Liang Hua, saat ini industri teknologi perlu bergerak lebih cepat menuju model pembangunan rendah karbon dan green growth. “Kita perlu melindungi lingkungan ini dan mendorong green economic recovery. Ini adalah tujuan bersama yang dimiliki oleh komunitas global,” kata Liang Hua dalam acara virtual Tech & Sustainability, pekan lalu. 

Pembangunan yang besar dan berkelanjutan, menurutnya, memang telah menjadi prioritas utama dalam ekonomi dunia. Netralitas karbon pun telah menjadi tujuan global yang diakui.

Untuk mewujudkannya, Huawei menggunakan teknologi inovatif untuk mengaktifkan green development, demi mendukung perlindungan lingkungan. Teknologi digital, seperti 5G, cloud, dan kecerdasan buatan (AI), akan dimanfaatkan Huawei untuk mendorong ekonomi digital ke wajah baru.

Pada intinya, kata Hua, industri teknologi informasi komunikasi (TIK) telah bekerja menggunakan lebih sedikit energi untuk mengirimkan proses dan menyimpan lebih banyak informasi. Sebagai contoh, adalah hadirnya teknologi 5G.

Konsumsi energi pada teknologi jaringan generasi kelima ini, per bitnya hanya sepersepuluh dari 4G, tetapi dapat menyediakan kapasitas sebanyak 30 kali.

Teknologi TIK juga memungkinkan untuk konservasi energi dan pengurangan emisi di industri lainnya. Misalnya, teknologi digital membantu meningkatkan jaringan energi, menjadikan data sebagai sumber daya utama dalam energi internet.

photo
Sumber energi terbarukan (ilustrasi) - (Pexels/Kalina Ost)

Lebih lanjut, Huawei juga memiliki pengalaman luas dalam power electronics dan energy storage. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Cina ini, menyediakan power solutions untuk industri yang berbeda. 

“Kami juga akan menggunakan teknologi digital untuk membantu menghasilkan lebih banyak listrik dari sumber terbarukan dan mengoptimalkan model pasokan dan permintaan energi. Ini dapat membantu transisi kami ke sumber energi hijau yang menguntungkan seluruh sektor energi dan dunia,” ujarnya.

Per Desember 2020, Huawei digital power products and solutions telah menghasilkan 325 miliar kilowatt hour (kWh) listrik dari sumber terbarukan dan menghemat total 10 miliar kilowatt-hour (kWh) listrik. Upaya ini, kata Hua, telah menghasilkan pengurangan 160 juta ton emisi karbon dioksida.

Tekan Emisi di Festival Belanja

photo
Ilustrasi belanja daring - (Pexels/CottonBro)

Festival belanja ternyata bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan inovasi teknologi di sektor lingkungan, Hal ini, dilakukan oleh Alibaba yang mengeluarkan inovasi hijau untuk festival tengah tahunnya. 

Kegiatan belanja besar-besaran ini, dilakukan di dua platform Alibab, yaitu meliputi Taobao dan Tmall. Untuk pertama kalinya, emisi karbon per pesanan berhasil diturunkan sebesar 18 persen jika dibandingkan tahun lalu. 

Pencapaian ini dapat terlaksana berkat algoritma Alibaba yang telah disempurnakan. Memanfaatkan fitur kecerdasan buatan (AI)-nya, termasuk dalam pencarian gambar dan pemberian rekomendasi yang telah dipersonalisasi. Alibaba mampu menghasilkan pengurangan sumber daya komputasi yang signifikan. 

Peningkatan penggunaan energi bersih, seperti tenaga angin dan tenaga surya  pada data center, juga dilakukan. “Selain menggunakan lebih banyak energi yang telah diperbaharui pada fasilitas cloud Alibaba, kami juga berinvestasi pada teknologi AI untuk mengurangi jumlah emisi karbon dari platform e-commerce kami,” jelas Li Cheng, selaku Chief Technology Officer, Alibaba Group.

Menurutnya, untuk membuat strategi keberlanjutan Alibaba menjadi lebih efektif, Alibaba juga menggarap infrastruktur back-end dan aplikasi front-end, dengan misi membuat festival belanja menjadi acara yang rendah karbon. 

Pusat data Alibaba Cloud yang berlokasi di Zhangbei County di Cina bagian Barat Laut, memainkan peran utama dalam mendukung bisnis e-commerce Alibaba. Pusat data ini elah mencatat pengurangan lebih dari 8 ribu ton karbon dioksida selama gelaran festival belanja tengah tahun, berkat peningkatan penggunaan tenaga angin. 

Sejak tahun, Alibaba telah berpartisipasi dalam program perdagangan tenaga angin di Zhangbei. Hingga Mei 2020, total listrik yang dihasilkan dari energi angin yang dibeli melalui program Alibaba mencapai 450 juta kWh. 

Inisiasi ini menghasilkan pengurangan hampir 400 ribu ton karbon dioksida. Pusat data Alibaba Cloud lainnya yang terletak di Mongolia Dalam, juga meningkatkan penggunaan tenaga angin dan tenaga surya menjadi 45 persen dari total gabungan energi pada bulan Mei tahun ini. jumlah ini, meningkat 38 persen dari tahun lalu.

 

 
Ele.me, platform layanan lokal Alibaba, mengirimkan 20 juta pesanan makanan untuk dibawa pulang tanpa peralatan makan plastik selama ajang festival belanja. Hasilnya, total energi yang dihemat dengan tidak memasok peralatan makan mendekati 400 ton emisi karbon. Jumlah ini, setara dengan menanam 22 ribu pohon Haloxylon.
 
 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat