Sejumlah suporter saat menonton pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2020 antara Inggris dan Jerman di Stadion Wembley, Inggris, Selasa (29/6). Pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2020 dimeriahkan dengan aksi para suporter dengan menggunakan gaya d | Pool AFP

Olahraga

Inggris Menuntaskan Dendam

Inilah kemenangan perdana Inggris dalam 55 tahun terakhir melawan Jerman di fase knockout.

LONDON — Raut wajah penuh kegembiraan para pemain Inggris langsung terhias ketika peluit panjang ditiup oleh wasit asal Belanda, Danny Makkelie. Gol yang dicetak Raheem Sterling dan Harry Kane mengantarkan Inggris menang 2-0 atas Jerman pada laga babak 16 besar Piala Eropa 2020 yang digelar di Stadion Wembley, Rabu (30/6) dini hari WIB.

Tentunya ini menjadi kemenangan yang sungguh berarti bagi pasukan the Three Lions. Inilah kemenangan perdana yang diraih oleh timnas Inggris dalam 55 tahun terakhir melawan Jerman di fase knockout sebuah turnamen besar. Kali terakhir Inggris mengalahkan skuad Der Panzer terjadi pada partai final Piala Dunia 1966.

Capaian penting lainnya adalah tuntasnya sebuah dendam yang telah tertanam seperempat abad lamanya. Di tempat dan turnamen yang sama pada Euro 1996 di Stadion Wembley, Jerman telah melumurkan duka di wajah pemain Inggris seusai kalah adu penalti 6-5. Peristiwa itu tentunya memberikan kesan mendalam kepada Gareth Southgate yang saat itu menjadi pemain dan sekarang sudah menjadi pelatih timnas Inggris.

''Saya tidak akan pernah bisa mengubah kegagalan saya (di Euro 1996) dan itu akan selalu menyakitkan,” kata Southgate seperti dikutip laman resmi UEFA, selepas laga.

“Namun, sekarang dengan generasi pemain yang dimiliki oleh tim ini, kami bisa memberikan ingatan yang lebih menyenangkan. Pada sore ini, mereka telah mengukir sejarah baru,” ujar Southgate kembali melanjutkan kalimatnya dengan menyunggingkan senyuman.

Meski demikian, Inggris harus tetap eling diri, tak boleh terlalu jemawa. Pada babak perempat final, Inggris akan bertemu dengan Ukraina pada Ahad (4/7) mendatang. Duel melawan Ukraina tentunya tak boleh disepelekan.

Pasukan Ukraina juga sedang melambung rasa percaya dirinya setelah menang 2-1 secara dramatis atas Swedia di Stadion Hampden, Glasgow, beberapa jam setelah Inggris menang. Kemenangan itu didapat saat extra time babak kedua telah berjalan satu menit tambahan, seusai bola sundulan Artem Dovbyk tak bisa dihalau kiper Robin Olsen.

Gol pengujung waktu dari Artem Dovbyk itu langsung disambut meriah para pemain dan pendukung Ukraina. Kegembiraan ini sangat wajar karena Ukraina yang tampil di Babak 16 besar sebagai peringkat tiga terbaik fase grup kurang diunggulkan dibandingkan Swedia. Selain itu, pencapaian ke perempat final Euro ini sekaligus menjadi yang pertama diraih oleh Ukraina.

''Ini adalah pencapaian historis buat kami. Kami mungkin tidak akan mengulangi momen ini lagi. Saya begitu bangga. Kami bisa menunjukkan ke seluruh Eropa, kami bisa meraih target kami di turnamen ini,'' kata Oleksandr Zinchenko, pencetak gol pembuka kemenangan Ukraina ke gawang Swedia, seperti dikutip laman resmi UEFA, Rabu (30/6).

Meski ada letupan semangat yang sama untuk menatap perempat final nanti, kapten timnas Inggris Harry Kane telah memberikan sinyal kepada semua tim yang ingin memperebutkan trofi Euro 2020 ini.  

“Setiap tim kini melihat kami dengan cara berbeda. Kami adalah tim yang berbahaya sekarang,” kata Kane mengingatkan, seperti dikutip BBC. “Tentunya, kami tidak bisa berhenti sampai di sini saja. Kami memiliki visi, di mana kami ingin mengakhiri kompetisi ini setidaknya berada di semifinal dan final.’'

Untuk bisa mewujudkan ambisi Kane tersebut, langkah Inggris sebenarnya cukup terbuka lebar. Setidaknya Inggris bisa terhindar lebih dini untuk berhadapan dengan tim yang menjadi unggulan utama dari turnamen ini, seperti Italia, Belgia, dan Spanyol. Apabila bisa melewati adangan Ukraina, di babak semifinal Inggris dapat bertemu dengan pemenang antara Denmark kontra Republik Ceko.

Harry Maguire, defender Inggris, mengingatkan, undian dari fase gugur ini tak boleh dianggap remeh. Dia meminta semuanya harus tetap fokus memberikan penampilan terbaiknya.

“Apabila tidak tampil di level tertinggi, Anda akan mendapatkan hukumannya. Kami tidak boleh terbawa suasana dan kami harus bisa mengulangi penampilan apik ini lagi,'' kata Maguire seperti dikutip the Guardian.

Sementara, pelatih Ukraina Andriy Shevchenko bertekad untuk menunjukkan bahwa pihaknya pantas mendapatkan tempat di fase knockout ini. Meski Swedia sempat kehilangan satu pemain akibat kartu merah untuk Marcus Danielson saat sembilan menit memasuki perpanjangan waktu, Shevchenko menegaskan, anak asuhnya sudah tampil luar biasa.

"Dengan kinerja dan komitmen ini, tim kami pantas mendapatkan cinta dari seluruh negeri," katanya dikutip dari RTHK.

photo
Bek Jerman Matthias Ginter (kanan) menghentikan Penyerang Inggris Raheem Sterling saat pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2020 antara Inggris dan Jerman di stadion Wembley, London, Selasa (29/6). Inggris berhasil mengalahkan Jerman pada pertandingan tersebut dengan skor akhir 2-0, melalui gol yang dicetak oleh Raheem Sterling dan Harry Kane. (AP Photo/Frank Augstein, Pool)Putra M. Akbar - (Pool AP)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat