Petugas memindahkan kantong-kantong berisi limbah masker masyarakat dari truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta ke truk milik PT Wastec Internasional di Dipo Sampah Ancol, Jakarta, Rabu (15/7/2020). | ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA

Nasional

LIPI Ajak Kerja Sama Daur Ulang Limbah Masker

Tingginya kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 menyebabkan banyak yang beralih menggunakan masker bedah ataupun N95.

JAKARTA – Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ajeng Arum Sari menyatakan, pihaknya memiliki penelitian daur ulang limbah masker. Hal ini untuk merespons permasalahan timbunan limbah masker khususnya selama masa pandemi.

LPTB LIPI memiliki penelitian daur ulang tersebut sejak Mei 2020. “Kami menawarkan solusi berupa konsep teknologi daur ulang, khusus pada masker limbah domestik (non-fasyankes). Harapan kami dengan adanya kerja sama kita dapat berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah masker,” kata Ajeng, dalam keterangannya, Selasa (29/6).

Ajeng mengajak siapa pun pihak yang tertarik untuk melakukan pengolahan limbah masker. Pihaknya siap membantu merumuskan konsep hingga konsultasi teknis dengan perjanjian kerja sama.

photo
Petugas memindahkan kantong-kantong berisi limbah masker masyarakat dari truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta ke truk milik PT Wastec Internasional di Dipo Sampah Ancol, Jakarta, Rabu (15/7/2020). - (ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA)

Tingginya kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 menyebabkan banyak yang beralih menggunakan masker bedah ataupun N95. Masker bedah dan masker N95 memiliki kemampuan yang lebih baik menahan virus. Namun, limbah masker jenis ini relatif lebih banyak karena hanya sekali pakai.

Peneliti LPTB Akbar Hanif Dawam Abdullah mengatakan, limbah masker yang diterima hanya yang berasal dari kategori limbah rumah tangga. Sebab, limbah infeksius dari fasilitas pelayanan kesehatan memiliki cara khusus untuk menanganinya.

Berdasarkan keilmuan, Dawam mengatakan, masker sekali pakai yang banyak digunakan selama pandemi adalah berbahan plastik. Jenis yang banyak ditemui biasanya berupa polipropilen (PP).

“Jika dibuang begitu saja, masuk bak sampah kemudian sampai ke TPA maka sama saja kita membuang plastik ke TPA. Untuk itu, kami menawarkan solusi /recycle/ menjadi produk yang bermanfaat seperti pot hidroponik, bak sampah, kantong sampah, dan lain-lain,” kata Dawam.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (@dkijakarta)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat