Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar saat uji coba pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di Taman Kanak-Kanak (TK) Assalaam, Jalan Sasak Gantung, Kota Bandung, Senin (14/6/2021). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

Kondisi tak Aman, Sekolah tak Dibuka

Disdik DKI mengatur penyesuaian durasi belajar dan materi pembelajaran di sekolah.

JAKARTA – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Nahdiana menyatakan tidak akan membuka sekolah untuk pertemuan tatap muka (PTM) jika penyebaran Covid-19 masih tinggi. Disdik DKI bahkan saat ini telah menghentikan sementara uji coba PTM karena lonjakan kasus di Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir.

“Apakah nanti sekolah ini akan dibuka? Kami menyampaikan ketika kondisinya tidak aman kami tidak akan membuka (sekolah),” ujar Nahdiana dalam webinar Kajian Kesiapan PTM di DKI Jakarta, Sabtu (26/6).

Dia menuturkan, tidak membuka sekolah bukan berarti menghentikan kegiatan belajar mengajar. Disdik DKI secara paralel mencari terobosan untuk memaksimalkan pembelajaran secara daring.

Menurut Nahdiana, pelaksanaan uji coba PTM terbatas di 85 sekolah yang sudah berlangsung sejak 7 April dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini membuat rencana tahapan pelaksanaan pembelajaran pada kebiasaan baru bertahap (PPKB) hingga pembukaan seluruh sekolah pada 1 November 2021 ditunda.

Nahdiana menegaskan, ketika nanti kondisi pandemi Covid-19 mulai membaik dibandingkan beberapa hari terakhir ini, Disdik DKI juga tidak serta merta membuka sekolah. Ada komponen asesmen siap buka sekolah dan siap mengajar yang wajib dipenuhi satuan pendidikan, seperti penerapan protokol kesehatan dan kondisi warga sekolah secara berkala.

“Kalau sekolah belum siap bahwa ya kita meneruskan belajar dari rumah,” kata dia.

Dia menerangkan rencana pengaturan PPKBB. Disdik DKI mengatur penyesuaian durasi belajar dan materi pembelajaran di sekolah. Satuan pendidikan dapat mendiskusikan materi pembelajaran yang diprioritaskan untuk diajarkan saat PTM. Misalnya, materi pembelajaran yang kurang efektif dilakukan saat belajar daring.

 
Satu minggu sesungguhnya anak itu hanya satu kali ke sekolah
 
 

Sedangkan, kegiatan olahraga dan ekstrakulikuler ditiadakan ketika PTM. Kemudian kantin ditutup dan perpustakaan dibuka hanya untuk melayani pinjam buku. “Satu minggu sesungguhnya anak itu hanya satu kali ke sekolah,” ujar Nahdiana.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan meminta pemerintah untuk tidak membiarkan anak kembali ke sekolah mengikuti PTM saat terjadi lonjakan kasus positif Covid-19. Menurut dia, pemerintah perlu menunggu dua pekan untuk membahas kembali dibuka atau tidaknya sekolah.

“Menurut IDAI, untuk saat ini ya, anak kembali ke sekolah, pergi ke tempat umum atau kerumunan, jangan dulu,” ujar Aman.

Dia mengatakan, kasus Covid-19 pada usia 0-18 tahun angkanya mencapai 12,5 persen. Artinya, satu di antara delapan kasus Covid-19 merupakan anak-anak atau dari total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak dua juta, 200 ribu di antaranya adalah anak-anak. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat