Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga saat vaksinasi untuk warga usia 18 tahun ke atas di Cimahi Techno Park, Leuwigajah, Kota Cimahi, Selasa (22/6/2021). Vaksinasi dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan kekebalan komunitas. | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Jakarta

Warga Non-DKI Bisa Vaksin di Jakarta Pusat

Vaksinasi dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan kekebalan komunitas.

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) membuat terobosan dengan melayani warga nonkartu tanda penduduk (KTP) DKI yang ingin divaksin.

Wakil Wali Kota Jakpus, Irwandi, mengatakan, warga siapa pun bisa divaksin meski tanpa dilengkapi surat keterangan domisili.

Dia mengatakan, sejumlah sentravaksin di Jakpus salah satunya di Tanah Abang, bisa melayani seluruh warga yang ingin divaksin. Tidak seperti di daerah lain yang memerlukan surat keterangan domisili, menurut Irwandi, mereka yang ingin vaksinasi cukup hanya membawa KTP.

"Prosedurnya kalau dia ada KTP, ada NIK-nya, itu boleh. Yang penting dia terdaftar," kata Irwandi saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (23/6).

Dia menjelaskan, vaksin yang digunakan berasal dari kiriman Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Irwandi menyebut, sentra vaksin di Tanah Abang selama ini, sebenarnya sudah melayani warga dari luar kota. "Contohnya di Tanah Abang kemarin, banyak dari Depok, Tangerang, lagi belanja, yang penting di tempat lokasi diterima," katanya.

Irwandi menjelaskan, memang banyak juga sentra vaksin lainnya yang menetapkan aturan surat domisili. Hal itu bertujuan karena pengelola lebih mengutamakan warga Ibu Kota yang mendapatkan vaksin. Kebijakan tersebut guna memenuhi target pemerintah pusat agar tercapai 7,5 juta warga Jakarta yang sudah divaksin hingga Agustus 2021.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sudin Kominfotik Jakarta Pusat (kominfotikjp)

Namun, Irwandi mengakui, ada saja warga DKI yang enggan untuk divaksin. Bahkan, ia menemukan, ada warga yang menolak terkait isu gejala dan dampak setelah vaksin yang beredar di media sosial (medsos). "Kita sudah edukasi dari kelurahan, kecamatan, sudah muter dari Polres juga kita sosialisasikan, cuma kita ini juga berperang melawan isu di medsos. Ini yang berat," kata Irwandi.

Sementara itu, sebanyak 126 ribu warga Jakarta Selatan (Jaksel) sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama per Senin (21/6). Angka itu terus bertambah seiring antusiasme masyarakat mengikuti vaksin di beberapa titik di Jaksel.

"Vaksinasi dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan kekebalan komunitas dari penyebaran virus Covid-19," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jaksel, Isnawa Adji, Rabu.

Berdasarkan data Pemkot Jaksel, jumlah warga berusia 18-59 tahun yang sudah divaksin mencapai 1,17 juta orang. Ditargetkan hingga 17 Agustus 2021, seluruh warga berusia 18-59 tahun itu sudah menjalani vaksinasi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kominfotik Jaksel (kominfotikjs)

Adapun wilayah yang warganya paling banyak divaksin adalah Kecamatan Kebayoran Baru. Dari target 73.798 warga, yang sudah menjalani vaksin sebanyak 32.026 warga (43,40 persen).

Perincian vaksinasi itu untuk Kecamatan Cilandak dari target total 112.585 warga, akumulasi cakupan dosis pertama mencapai 15.773 warga atau 14,01 persen.

Kemudian, untuk Kecamatan Jagakarsa target 181.027 warga, sebanyak 9.035 warga telah divaksin (4,99 persen). Untuk selanjutnya, Kecamatan Kebayoran Lama, sebanyak 7.826 warga dari target 166.012 orang telah mendapatkan vaksin (4,71 persen).

Kecamatan Pancoran berada di urutan kedua dengan 21.181 orang dari target 88.634 warga sudah divaksin (23,90 persen). Berikutnya disusul Kecamatan Setiabudi dari target 56.027 warga, telah tercapai 9.736 orang divaksinasi (17,38 persen), Kecamatan Pasar Minggu menjadi wilayah dengan persentase terendah warga yang sudah divaksin. Dari 161.541 orang yang ditargetkan, baru 8.265 warga selesai divaksin (5,12 persen).

Tutup swalayan

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Pulo, menutup sementara K-mart di kawasan pertokoan Grand Wijaya Center, Kecamatan Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu. Hal itu dilakukan, setelah tiga karyawan swalayan tersebut positif terpapar Covid-19.

"Dari 43 karyawan, tiga di antaranya positif," kata Kepala Satpol PP Kelurahan Pulo, Reni Widyawati.

Penutupan itu berlangsung selama 3x24 jam mulai Rabu hingga Sabtu (26/6), yang ditandai dengan penempelan stiker tanpa penutupan sementara. Selama penutupan, kata Reni, pengelola diminta melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan pada area kantor dan toko K- Mart.

Dia menjelaskan, dari 40 karyawan sebanyak 28 di antaranya sudah dites usap antigen dan hasilnya negatif. Sedangkan, sisanya menjalani tes usap antigen rencananya pada Kamis (24/6).

Reni menuturkan, tiga pegawai yang positif, saat ini menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing, yang berlokasi di Kebon Jeruk, Sukabumi Selatan (Jakarta Barat), dan Cakung (Jakarta Timur). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat