Ilustrasi program bedah rumah. | ANTARA FOTO/Jojon

Nasional

Ribuan Warga Nikmati Manfaat Program Bedah Rumah

Program bedah rumah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

MATARAM -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membedah rumahtidak layak huni sebanyak 968 unit melalui program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami terus mendorong pelaksanaan program BSPS di Provinsi NTB agar bisa selesai tepat waktu. Program BSPS ini sangat diperlukan oleh masyarakat agar bisa merubah rumahnya yang tidak layak huni menjadi lebih layak huni," kata Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPRKM Arsyad, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Melalui BSPS, Kementerian PUPR ingin membuka lapangan kerja dan mendorong semangat gotong royong masyarakat dalam membangun hunian yang layak huni melalui dana stimulan senilai Rp20 juta per unit rumah. Program BSPS dapat membuka lapangan pekerjaan melalui Padat Karya Tunai untuk masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan program tersebut.

Program BSPS juga meningkatkan semangat gotong royong karena dalam proses pembangunannya penerima bantuan diminta membentuk kelompok yang didampingi tenaga fasilitator lapangan dalam proses pembangunannya. Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara Irini Dyah Mawarty menerangkan program BSPS di NTB memiliki progres baik di lapangan.

"Hingga saat ini, progres BSPS yang dilaksanakan di lima kabupaten/kota hingga Juni 2021 telah mencapai 39,22 persen," ucapnya.

Lima kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Lombok Timur 543 unit, Kabupaten Lombok Tengah 285 unit, Kabupaten Lombok Barat 75 unit, Kabupaten Lombok Utara 20 unit, dan Kota Mataram 45 unit."Jumlah bantuan Rp20 juta itu dengan rincian Rp17,5 juta untuk bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah tukang, sehingga total anggaran yang disalurkan mencapai Rp19,36 miliar. Walaupun nilainya tidak banyak, ke depannya masyarakat dapat memiliki rumah layak huni dengan berswadaya dan bergotong royong bagi para penerima bantuan," ujarnya.

Cegah longsor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara mengantisipasi terjadinya longsor, terutama di kawasan pemukiman warga, menyusul hujan dengan intensitas lebat yang turun di daerah itu. Kepala BPBD Kota Ternate M Arif Gani di Ternate, Rabu, menyatakan semua personel telah dikerahkan ke berbagai pemukiman warga. Sedangkan berdasarkan laporan terjadi kerusakan rumah akibat longsor.Dia mengatakan sekitar 12 rumah warga terancam longsor karena posisinya di tebing.

"Sesuai laporan ada 12 rumah yang rawan dan terancam longsor karena posisinya memang di tebing," katanya.

Pemda setempat sudah meninjau lokasi longsor untuk kemudian segera menindaklanjuti dalam penanganannya.Dia juga mengakui adanya laporan rumah warga yang rusak sehingga harus secepatnya dibenahi.

Ia meminta masyarakat setempat, khususnya di kelurahan yang rawan longsor dan di tebing pesisir pantai seperti di Rua, lebih waspada atas kemungkinan terjadi bencana."Kita harus ikhtiar, karena Kota Ternate masuk dalam musim penghujan, yang sewaktu-waktu bisa terjadi hujan deras, sehingga yang dikhawatirkan terjadinya abrasi pantai," ujarnya.

Berdasarkan laporan, saturumah warga RT07/RW04 nyaris ambruk setelah tebing setinggi delapan meter terjadi longsor."Kejadian tersebut disebabkan hujan deras dengan durasi cukup lama, terutama di bagian atas pesisir pantai ini terdampak longsor, beruntung saja, saat kejadian hanya mengakibatkan rusak sedang dan hanya bagian kamar mandi/WC, sehingga bagian rumah lainnya aman," katanya.

Prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah TernateJustia Prisllymemprediksi sebagian besar wilayah setempat hingga Rabu ini masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.Sejumlah wilayah itu, di antaranya Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Pulau Morotai, Halmahera Selatan yang meliputi Pulau Kayoa dan Makian hingga Halmahera Utara.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat