Ilustrasi vaksinasi untuk mencegah Covid-19. | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Maksimalkan Pembelajaran, Sumsel Fokus Vaksinasi Guru

Vaksinasi akan meningkatkan imunitas masyarakat sehingga terhindar dari Covid-19

PALEMBANG — Dinas Kesehatan Sumatra Selatan fokus memberikan vaksin Covid-19 untuk kelompok guru dan pengajar demi mengejar target pemenuhan vaksinasi sebelum pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang akan dimulai pada Juli mendatang.

"Saya sudah menganjurkan kabupaten/kota supaya mengejar vaksinasi untuk guru dulu," kata Kepala Dinkes Sumsel Lesty Nuraini di Palembang, Rabu. Vaksinasi Covid-19 untuk guru di Sumsel per 15 Juni 2021 telah mencapai 57,51 persen dari total 144.458 orang target sasaran terbaru, sebanyak 11 kabupaten/kota telah melewati rasio 50 persen. Sedangkan enam lainnya masih di bawah 50 persen.

Data Dinkes Sumsel mencatat guru jenjang PAUD/TK yang telah divaksin berjumlah 9.094 orang atau 49,86 persen dari target 18.239 orang, guru jenjang SD sederajat mencapai 40.134 orang atau 60,38 persen dari 66.467 orang target sasaran, guru jenjang SMP sederajat mencapai 22.280 orang atau 58,45 persen dari 38.121 orang target sasaran, serta guru jenjang SMA sederajat berjumlah 13.866 orang atau mencapai 54,10 persen dari 25.631 orang target sasaran.

Sebanyak lima kabupaten/kota dengan rasio vaksin paling tinggi, yakni Muara Enim (89,86 persen), Lubuklinggau (77,31), OKU Timur (75,67), Palembang (71), dan Ogan Ilir (70,6). Daerah dengan rasio vaksin terendah, yakni Pagaralam (20,52 persen), Prabumulih (28,4), Musi Banyuasin (28,9), dan Muratara (32). 

Vaksinasi terhadap guru dilaksanakan di 439 fasilitas kesehatan dengan bantuan berbagai pihak, namun vaksinasi masih menghadapi kendala ketersediaan vaksin sehingga beberapa daerah memang masih rendah."Sebagian vaksin untuk lansia kami geser untuk guru supaya capaian bisa meningkat," kata dia.

Bali

Kakesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr I Made Mardika, melalui kegiatan vaksinasi massal di GOR Kepaon, Praja Raksaka, berharap 1,8 juta penduduk di Bali bisa segera tervaksinasi Covid-19.

"Untuk Bali sudah sampai 1,6 juta penduduk kemarin yang divaksinasi. Sudah 50 persen lebih, jadi semoga selama tiga hari ke depan bisa sampai 1,8 juta. Diharapkan bisa mempercepat kegiatan vaksinasi sesuai harapan 70 persennya sehingga cepat tercapai herd immunity nya," ucap Kakesdam saat ditemui di GOR Kepaon, Praja Raksaka Denpasar, Selasa.

Selama tiga hari kedepan mulai dari Selasa (15/06) hingga Kamis (17/06) Kodam IX/Udayana membuka layanan vaksinasi dengan menyasar 1.500 peserta per harinya, dengan menggunakan vaksinasi AstraZeneca.Sementara, untuk wilayah NTB, NTT menyasar 6.500 peserta vaksinasi per harinya. Dengan melibatkan 20 tim vaksinator yang berasal dari TNI- Polri, Dinkes Kabupaten/Kota dan dari faskes setempat.

"Ini kan setelah tiga hari terlaksana. Setelah itu kami datangi ke rumah-rumah warga yang berada di daerah terpencil dan sifatnya mobile. Vaksin kami dibawa ke sana, kerjasama dengan Dinkes, Babinsa Bhabinkamtibmas," katanya.

Sementara itu, terkait dengan adanya varian virus Delta dari India, Kakesdam mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada ditemukan di wilayah Bali. "Karena (Virus) mutasi karakternya lebih berat, untuk itu jangan sampai tertular, jangan sampai terkena dan kalau terjangkit, jenis flu nya lebih berat, sesaknya berat dan di RS lebih lama perawatannya dan penyebarannya cepat," katanya.

Virus ini, kata dia memiliki tanda-tanda seperti penyakit saluran pernafasan pada umumnya yaitu sesak nafas dan flu berat. "Untuk virus Delta ada di India tapi kalau di Indonesia tidak ada makanya belum ada kebijksanaan 18 tahun ke bawah divaksin," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat