Sejumlah anak membaca buku di lapak baca yang sediakan oleh Komunitas Pemuda Kolektif, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021). Komunitas tersebut menggelar lapak baca untuk meningkatkan minat baca masyarakat serta memperingati Hari Buk | YULIUS SATRIA WIJAYA/ANTARA FOTO

Nasional

Festival HBN Disambut Antusias

HBN kali ini diwarnai dengan meningkatnya isu penindakan terhadap pembajakan buku.

SERANG – Kegiatan Festival Hari Buku Nasional (HBN) 2021 yang diselenggarakan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) disambut antusiasme yang cukup tinggi dari masyarakat. Pengunjung tampak berbondong-bondong mendatangi festival yang digelar di Auditorium Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten.

Pada Sabtu (29/5), suasana di lokasi festival tampak menggeliat sejak dibuka pada pukul 09.00 WIB. Sejumlah pengunjung yang umumnya kalangan anak muda berdatangan unutk berbelanja buku dari beragam genre yang tersedia. Menjelang siang, para pengunjung telah memadati lokasi tersebut.

Ketua Panitia Festival Hari Buku Nasional 2021 Wahyu Rinanto mengatakan, jumlah pengunjung festival yang berlangsung sejak Rabu (26/5) hingga Ahad (30/5) telah mencapai target. Hal itu sudah sesuai dengan pembatasan pengunjung berdasarkan protokol kesehatan Covid-19.

“Dari awal hari pertama, dari pagi sampai sore, pengunjungnya sekitar 2.000-an orang, itu pun kami batasi karena kondisi pandemi. Lalu, hari-hari selanjutnya berkisar antara 1.000-1.500 orang. Target kami 1.000 sehari,” ujar Wahyu yang ditemui Republika di lokasi festival, Sabtu (29/5).

Pengunjung berasal dari berbagai daerah, mulai dari Serang, Lebak, hingga Cirebon. Antusiasme tersebut timbul karena masyarakat cukup rindu mendatangi acara semacam pameran buku selama pandemi terjadi. Mereka membutuhkan asupan bahan bacaan yang lengkap.

Selain pameran buku, Ikapi juga menyajikan sejumlah acara, seperti pergelaran seni, seminar, dan diskusi yang mendatangkan pembicara lokal hingga nasional. Salah satunya, diskusi literasi yang dihadiri penulis Pidi Baiq dan Gol A Gong yang konon merupakan sesi “tawuran” antara si Roy dan Dilan.

Festival Hari Buku Nasional 2021 tersebut merupakan yang pertama kalinya digalakkan Ikapi sekaligus pertama digelar sejak masa pandemi Covid-19. Festival serupa akan digalakkan setiap tahun. “Tahun depan rencana diadakan di Jawa Timur,” kata dia.

Salah satu pengunjung festival, Paramita (21 tahun), mengaku terdorong bertandang karena buku yang tersedia beragam. Ia berharap festival bisa berkelanjutan agar dapat meningkatkan literasi di Banten. "Di sini buku-bukunya lengkap," kata dia.  

Pembajakan

HBN kali ini diwarnai dengan meningkatnya isu penindakan terhadap pembajakan buku. Ketua Umum Ikapi Arys Hilman Nugraha pada Kamis (27/5) menyatakan harapan agar pemerintah turun tangan memberantas pembajakan di banyak sektor juga hal-hal yang berkaitan dengan regulasi. “Pemerintah tidak boleh tinggal diam dan membiarkan persoalan ini sebagai urusan pelaku perbukuan belaka,” ujar Arys.

Gayung tersambut, Kementerian Komunikasi dan Informatika berkomitmen untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual penerbit buku. Salah satunya dengan memutus akses terhadap muatan yang berasal dari pembajakan buku. Hal itu berkaitan dengan makin maraknya pembajakan buku di platform toko daring.

Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM, pengelola platorm, serta instansi terkait. Ia menilai perlu langkah komprehensif dari semua pihak untuk mengatasi masalah pembajakan di platform daring. "Selama ini kami telah bersinergi untuk menangani isu ini," kata Dedy, Sabtu (30/5).

Dedy pun berharap para pemilik hak cipta aktif mengawasi dan melaporkan tindakan tak bertanggung jawab tersebut agar kerja pemerintah bisa lebih maksimal. "Jika terjadi pelanggaran di ruang digital, bisa melaporkan di antaranya melalui aduankonten.id," kata Dedy.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat