Ilustrasi teknologi IoT | Dok Freepik/VectorJunkie

Inovasi

Mewujudkan Teknologi yang Inklusif

Teknologi inklusif berkualitas yang membantu pengguna.

Pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) untuk menjaga keamanan rumah, kini semain banyak ditemui. Kamera pengawas memiliki gambar video berkualitas tinggi, tapi hemat tempat penyimpanan, kerap menjadi kriteria yang banyak dicari oleh para konsumen Tanah Air. 

Belum lama ini, Imou memperkenalkan Bullet 2C yang merupakan kamera pengawas untuk luar ruang dan mampu memberikan live monitoring 2MP dengan pilihan opsi lensa 2.8 mili meter / 3.6 mili meter / 6 mili meter. Perangkat ini juga mendukung kompresi H.265 terbaru yang dapat menghemat bandwidth dan penyimpanan hingga 50 persen, dengan kapasitas Micro SD Card hingga 256 GB. 

Siti Li selaku Regional Head of Imou South Pacific, menjelaskan, Imou Bullet 2C merupakan kamera outdoor yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan kamera sejenis. “Fitur deteksi manusia akan memungkinkan Anda memantau apa yang penting tanpa menerima peringatan palsu yang mengganggu, dan bisa dipantau 24/7 dengan infrared night vision yang menjangkau hingga 30 meter. Hal ini akan membuat kita tenang meski jauh dari rumah,” ujarnya. 

photo
Imou Bullet 2C - (Dok Imou)

Kemudian, sertifikasi IP67 akan memberikan produk ini kualitas perlindungan lebih baik. Karena kamera weather proof yang digunakan di luar ruangan, harus mampu bertahan dalam kondisi cuaca yang berbeda agar tetap tahan lama. 

Layanan cloud yang dimiliki perangkat ini akan membuat pengguna selalu memiliki akses ke setiap hasil rekaman yang tersimpan. Kita pun dapat merekam video harian atau gerakan di Cloud dan memutarnya kembali kapan pun di manapun.

Ditawarkan di kisaran harga Rp 450 ribu, perangkat kamera pengawas luar ruang ini juga dilengkapi adaptor daya, dan konektor tahan air

Pengembangan Fitur untuk Pengguna

photo
Mi Fans dengan disabilitas dan Speech Recognition Assistants untuk Mi AI Speakers mengunjungi Mi Home, - (Dok Xiaomi Indonesia)

Xiaomi yang dikenal sebagai perusahaan teknologi dengan berbagai perangkat cerdas dan IoT menggelar Global Availability Awareness Day di Xiaomi Science and Technology Park di kantor pusat Xiaomi di Beijing, Cina, Senin (24/5).

Dalam kesempatan ini, Xiaomi mengajak ara Mi Fans yang memiliki disabilitas untuk mengunjungi Mi Home dan laboratorium R&D, serta berpartisipasi dalam Sesi Kreasi Bersama dan Sesi Berbagi  “Touch the Beauty”.

Selama kunjungan, anggota tim dari MIUI, AI, layanan IoT dan departemen lain yang terlibat, mendengarkan Mi Fans penyandang disabilitas untuk memahami kebutuhan dan saran mereka. Cao Yu, salah satu Mi Fans yang memiliki gangguan penglihatan, mengatakan, TalkBack di smartphone Xiaomi telah membawa perubahan besar dalam hidupnya. 

“Saya dapat menggunakan aplikasi seperti WeChat, layanan antarmakan dan peta tanpa adanya masalah. Tidak pernah terbayangkan oleh saya jika tanpa adanya fitur aksesibilitas pada smartphone” ujarnya. 

Cao Yu juga menyampaikan harapannya agar fitur pada smartphone Xiaomi menjadi lebih sistematis dan lebih menyatu dalam detail pengoperasian di masa mendatang. Fitur aksesibilitas adalah salah satu area utama yang menjadi fokus Xiaomi sejak tahap awal pendiriannya. 

Sejak 2013, Xiaomi telah mengembangkan banyak fitur aksesibilitas berdasarkan strategi, feedback dari Mi Fans, dan dukungan dari berbagai departemen lainnya. Salah satunya adalah fitur yang disebut “Xiaomi Wensheng” (yang artinya “Xiaomi mendengar suara”) yang dapat membantu pengguna dengan mengubah suara menjadi teks secara real-time

Liu Qing yang bekerja dalam tim pembuatan fitur aksesibilitas di Xiaomi menjelaskan,  banyak fitur aksesibilitas yang dikembangkan secara bertahap melalui komunikasi yang berkelanjutan dengan pengguna, seperti fitur Xiaomi Wensheng dan Haptic. 

Di pasar global, Xiaomi juga telah bekerja sama dengan Google untuk mendukung penuh layanan aksesibilitas Google di smartphone. Meskipun tidak semua fitur aksesibilitas tersedia untuk pasar global saat ini, Xiaomi bertekad untuk menghadirkannya ke pengguna di seluruh dunia di masa depan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat