Foto aerial pengerjaan pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Desa Tuloa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (22/4/2024). | ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Ekonomi

Pembangunan 18 Bendungan Dikebut

Dari 61 bendungan yang dibangun, 43 bendungan telah selesai.

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan dapat menyelesaikan 18 bendungan pada tahun ini pada sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan berakhir Oktober 2024. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia mengatakan, sebetulnya total ada 25 bendungan yang sedang dibangun, tetapi yang ditargetkan selesai tahun ini hanya 18 bendungan.

Ke-18 bendungan tersebut di antaranya Bendungan Kareuto dan Bendungan Rukoh di Aceh, Bendungan Lausimeme di Sumatra Utara, Bendungan Tigadihaji di Sumatra Selatan, Bendungan Margatiga di Lampung, Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat. Kemudian, Bendungan Sidan di Bali, Bendungan Bagong di Jawa Timur, Bendungan Meninting di Nusa Tenggara Barat, dan Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat.

Bob menambahkan, sampai saat ini, dari 61 bendungan yang dibangun, 43 bendungan telah selesai dan 18 bendungan lainnya masih dalam tahap penyelesaian. Sebanyak 43 bendungan yang telah selesai dibangun di antaranya adalah Bendungan Kuwil Kawangkoan dan Bendungan Lolak di Sulawesi Utara, Bendungan Sadawarna di Jawa Barat, Bendungan Karian di Banten, Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara, dan Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat.

photo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (23/2/2024). - (Dok. Kris - Biro Pers)

Selain bendungan, Kementerian PUPR juga menargetkan dapat menyelesaikan 24 embung pada tahun ini serta pembangunan jaringan irigasi seluas 10 ribu hektare untuk mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan air untuk irigasi.

Selama periode 2015-2023, Bob mengatakan, pemerintah telah membangun jaringan irigasi seluas 463.315 hektare dan merehabilitasi jaringan irigasi dengan total luas sekitar 2,1 juta hektare.

Pemerintah juga telah menyediakan air baku sebesar 44,27 meter kubik per detik. Selain itu, pemerintah telah membangun infrastruktur pengendali banjir dan pengaman pantai sepanjang 1.901 km, serta 423 unit bangunan pengendali lahar dan sedimen.

Menurut Bob, salah satu bendungan yang siap diresmikan dalam waktu dekat adalah Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Rencananya, bendungan itu bakal diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (2/5/2024). Bendungan Tiu Suntuk merupakan satu dari enam bendungan yang selesai dikerjakan Kementerian PUPR pada 2023.

Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk yang menelan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun, dikerjakan pada 2020--2023. Bendungan yang masuk dalam proyek strategis nasional ini memiliki kapasitas tampung air 55,90 juta meter kubik dan luas genangan 312,09 hektare.

Bendungan Tiu Suntuk mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter per detik dan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 hektare, yang mencakup wilayah Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Ene. Menurut Kementerian PUPR, kedua kecamatan tersebut memiliki lahan area pertanian yang cukup luas, tetapi sebagian besar lahannya sudah mengalami penurunan kinerja karena kekurangan suplai air.

Selain Bendungan Tiu Suntuk, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan lima bendungan lainnya pada 2023. Lima bendungan itu adalah Bendungan Cipanas di Jawa Barat, Sepaku Semoi di Kalimantan Timur, Bendungan Karian di Banten, Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara, dan Bendungan Lolak di Sulawesi Utara.

photo
Sejumlah truk mengangkut material pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Desa Tuloa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (22/4/2024). - (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Pembangunan bendungan merupakan salah satu program prioritas Presiden Jokowi. Pada 22 April lalu, Jokowi didampingi Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan meninjau pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Desa Tuloa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

"Siang hari ini saya dengan Menteri PUPR, Menteri Perhubungan mengunjungi Bendungan Bulango Ulu di Provinsi Gorontalo dan ini letaknya di Bone Bolango," ucap Presiden.

Bendungan tersebut dibangun dengan biaya Rp 2,42 triliun dan memiliki kapasitas tampung 84,10 juta meter kubik, luas genangan 483,05 hektare dengan manfaat untuk irigasi seluas 4,950 hektare, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) 4,96 MW, reduksi banjir 629 hektare, dan air baku 2,2 meter kubik/detik.

"Ini masih dalam proses pembangunan dan akan selesai akhir tahun ini dengan anggaran Rp 2,42 triliun yang sudah dikerjakan sejak 2019," ucap dia.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Parlinggoman Simanungkalit mengatakan pembangunan bendungan itu dimulai pada 2019 hingga 2024 dengan dana yang cukup besar. "Ada beberapa manfaat yang kita peroleh dari tampungan kita yang ada dari bendungan kita ini kurang lebih kita punya tampungan 84 juta meter kubik dan luas genangannya 483,05 hektare," ucap dia.

Ia menjelaskan bendungan itu juga memiliki manfaat untuk irigasi dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro. "Ada manfaat lain yaitu untuk potensi pariwisata provinsi Gorontalo ke depan," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat