Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Laksamana Pertama TNI I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara memberikan keterangan pers terkait temuan mutasi virus corona di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (18/5/2021). Dalam konferensi pers tersebut dijela | ANTARA FOTO/Moch Asim

Nasional

Kepala Daerah Perlu Waspada Varian Covid-19

Varian asal Inggris juga terkonfirmasi menyebabkan penularan sangat cepat di Kepri.

SEMARANG – Para kepala daerah diminta untuk lebih waspada dan meningkatkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Hal itu seiring tersebarnya varian baru virus Covid-19 asal India di Jawa Tengah yang dialami 13 anak buah kapal (ABK) asal Filipina dan kini diduga telah menularkan ke puluhan tenaga kesehatan (nakes) yang merawatnya.

“Saya minta semua kepala daerah hati-hati karena varian baru di Cilacap sudah muncul. Jangan sampai menyebar,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (24/5).

Saat ini ada 42 nakes di Cilacap, Jateng, yang diketahui terpapar Covid-19. Para nakes ini diketahui merawat 13 ABK yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 varian India.

Saat ini sedang dilakukan whole genome sequencing (WGS) terhadap para nakes itu. Ganjar berharap para nakes tidak terpapar varian India. Tapi jika benar, dia meminta ada evaluasi dari pemerintah pusat.

“Maka saya kembali minta negara melakukan evaluasi. Hubungan bisnis dengan banyak negara yang punya varian baru, saran saya hentikan sementara,” ujar dia.

Varian baru virus Covid-19 juga diduga telah menyebar di Sleman, Yogyakarta. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, salah satu indikasi dari dugaan masuknya varian baru di Sleman karena lonjakan kasus kematian akibat Covid-19 di Sleman masih terus terjadi.

Menurut Joko, kasus kematian terjadi setelah pasien Covid-19 tersebut dirawat di rumah, bahkan usai pasien itu dinilai sudah sembuh. “Setelah kelihatan sembuh, dirawat di rumah justru meninggal dunia. Ada juga yang meninggal saat isolasi mandiri,” kata Joko.

Dia menduga, pasien Covid-19 yang meninggal itu terkena virus Covid-19 varian baru. Hal itu didasarkan pada cepatnya proses penularan kepada pasien. “Virus korona varian baru saat masuk saluran napas langsung menyebabkan paru-paru putih,” ujar dia.

Kendati demikian, perlu data-data spesifik untuk membuktikan benar atau tidak adanya virus Covid-19 varian baru tersebut.

Joko menambahkan, masa inkubasi virus varian baru ini juga lebih cepat, tidak sampai 5-7 hari seperti sebelumnya, tapi bisa tiga hari. “Kalau sebelumnya klasifikasi gejala ringan, sedang, dan berat, saat ini yang tanpa gejala bisa langsung gejala berat. Sekali lagi, belum bisa disimpulkan sudah ada varian baru karena butuh pembuktian,” kata Joko.

Varian Covid-19 asal Inggris juga terkonfirmasi menjadi penyebab penularan terjadi sangat cepat di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). “Temuan kasus ini menjawab pertanyaan mengapa terjadi peningkatan kasus yang tinggi di Kepri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri.

Bisri mengamini informasi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam mengenai penemuan varian baru asal Inggris pada warga Kota Batam. Beberapa waktu lalu, dia telah meminta BTKLPP untuk mengirimkan sampel ke Jakarta karena khawatir telah beredar strain baru. “Setelah kita tunggu tiga pekan ini rupanya, iya, ada,” kata dia.

Dengan adanya kasus varian baru Covid-19 pada warga Batam, menurut Bisri, kewaspadaan perlu ditingkatkan. “Yang bawa masuk siapa, menurut saya sudah tidak penting lagi. Yang penting sudah ada (virusnya), sudah menyebar, berarti kita harus menangani dengan baik,” kata dia.

Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, varian asal India memang sangat mudah menyebar dan menular. Varian ini juga menunjukkan gejala yang lebih berat, seperti batuk dengan interval yang lama hingga mengeluarkan darah.

“Ini yang kami lihat mengapa di India terjadi chaos di rumah sakit dan terjadi peningkatan kebutuhan oksigen. Karena memang varian itu cepat dan lebih parah dampaknya ke tubuh manusia,” kata dia.

Dicky meminta pemerintah lebih membatasi masuknya orang ke dalam negeri dari manapun. Dia menyarankan pemerintah melakukan pengetatan di wilayah-wilayah perbatasan untuk melakukan pencegahan masyarakat dari luar negeri masuk ke Indonesia, dari wilayah darat, laut, dan udara.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat