Nasional
bjb KUR, Tumbuhkembangkan Kopi Wanoja Hingga Tembus Pasar Ekspor
Wanoja Kopi dapat dikenal dengan cita rasa natural, fruity, dan manis yang khas.

Semerbak harum kopi merekah dari sebuah rumah produksi yang berada di Kampung Sangkan, RT 02/RW 02, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Di halaman depan rumah tampak ibu-ibu memilah biji kopi dengan telaten.
Proses itu disebut handpick, tahap akhir sortasi untuk memastikan hanya biji kopi terbaik yang akan diseduh. Dari tangan-tangan perempuan inilah, Wanoja Kopi lahir. Satrea Amambi (36 tahun) pemilik dari Wanoja Kopi, menceritakan bahwa Wanoja Kopi didirikan oleh Ibu Haji Eti Sumiati, sosok yang akrab dipanggil Nenek.

Sejak berdiri tahun 2013, ia menamai usahanya Wanoja. Wanoja yang dalam bahasa Sunda berarti perempuan. Dinamai Wanoja juga sebab pada awalnya Ibu Hj Eti mendirikan kelompok tani yang seluruh anggotanya ialah perempuan.
Nama ini bukan sembarang nama, karena memiliki makna khusus. Filosofinya sederhana, beliau ingin perempuan bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Wanoja Kopi adalah produsen kopi asal Kamojang yang digerakkan oleh Satrea Amambi bersama 65 orang lainnya.

Para pekerja Wanoja tidak lain adalah warga di sekitaran pabrik Wanoja. Mulai dari ibu-ibu penyortir, hingga anak-anak muda yang diposisikan sebagai tenaga administrasi. Semua disatukan dalam semangat yang sama, yakni membangun usaha, sambil memberdayakan masyarakat sekitar.
Bagi Satrea, kualitas adalah kunci. Oleh karena itu, Wanoja Kopi dapat dikenal dengan cita rasa natural, fruity, dan manis yang khas. Tiga varian utama yang dihasilkan adalah full washed, Wanoja honey anaerob, dan Wanoja natural yang paling digemari oleh penikmat kopi.
Wanoja natural terbagi menjadi empat jenis proses pengolahan, yakni natural klasik, natural anaerob, natural extended, dan natural wine. Harga kopi Wanoja dibandrol berkisar Rp 125 ribu hingga Rp 268 ribu per Kilogram (Kg). Produksi Wanoja Kopi terus menunjukkan peningkatan, kini mencapai 80 – 180 ton per tahun.
Produk kopi ini dipasarkan secara nasional dan internasional, baik melalui penjualan langsung ke berbagai roastery maupun lewat beragam platform penjualan online. Tahun ini, Kopi Wanoja melangkah lebih jauh dengan ekspor ke Belanda dan Arab Saudi. Tak heran jika pada 6 Mei 2025, Bank Indonesia menganugerahkan Piala Apresiasi Perempuan Pejuang UMKM kepada Ibu Hj Eti sebagai Dedikasi Terbaik Kartini Masa Kini.

Pencapaian tersebut merupakan bukti nyata dari komitmen orang-orang pekerja keras. Tidak terkecuali Ibu Hj Eti, di balik kesuksesannya ada peran pihak lain. Bisnis Ibu Hj Eti dibantu oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank bjb, atau bjb KUR.
bjb KUR merupakan intrumen kredit dari bank bjb yang turut mengawal kesuksesan Wanoja Kopi. Hj Eti merasa bahwa proses pengajuan bjb KUR relatif mudah. Kala itu, pihaknya mengajukan KUR ke bank bjb Cabang Majalaya. Kebutuhan pinjaman modal Satrea selaras dengan produk yang dimiliki bank bjb.
bib KUR adalah fasilitas pinjaman yang diberikan kepada pelaku usaha, baik perorangan, badan usaha atau kelompok usaha dengan skala mikro. Plafon pinjamannya maksimal Rp 500 juta.

Keunggulan bjb KUR adalah suku bunganya kompetitif dan bebas biaya provisi. "Kami ucapkan terima kash kepada bank bjb yang selalu support, hingga kami berkembang dan terus maju," tandasnya.
Memilih bank bjb, ungkap Satrea, atas pertimbangan bunganya yang kompetitif, serta prosedur yang mudah. Kata dia, bank bjb merupakan bank yang ramah terhadap UMKM, khususnya dalam menopang modal.
“Terima kasih kepada bank bjb, berkat fasilitas KUR yang disalurkan, kami bisa produksi dan menembus pasar ekspor,’’ tandas Satrea.
advertorial
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.