Bocah Palestina menarik barang-barang milik dia dan saudaranya saat mengungsi akibat serangan jet tempur Israel, di dekat gedung yang dibom Israel, di Kota Gaza, 14 Mei 2021. | REUTERS/Mohammed Salem

Fatwa

Bagaimana Muslim Menyikapi Konflik Palestina-Israel?

Bagaimana semestinya Muslim Indonesia bersikap terhadap konflik Palestina-Israel?

 

 

Peperangan terus berkecamuk antara Palestina dan tentara Israel di Jalur Gaza. Gempuran roket pun meluluhlantakkan gedung-gedung di Jalur Gaza.

Akibat pertempuran yang terus terjadi lebih dari sepekan itu, banyak warga Palestina tak terkecuali anak-anak yang tinggal di Jalur Gaza menjadi korban dari serangan membabi buta tentara Israel. Lalu, bagaimana semestinya umat Islam, khususnya Indonesia bersikap? Seperti apa aturan berperang dalam Islam?

Islam mengajarkan pemeluknya menjalin persatuan yang kuat antara sesama umat Islam kendati berbeda bangsa, budaya, dan bahasa. Dalam petikan sebuah hadis riwayat Muslim, seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya.

Karena itu, seorang Muslim tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta, dan menghina Muslim lainnya. Pada redaksi hadis yang berbeda dijelaskan bahwa tidak sempurna iman seorang Muslim sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri. 

Selain itu, hubungan sesama Muslim diibaratkan seperti satu tubuh. Bila salah satu anggota tubuh mengalami sakit maka anggota tubuh lainnya pun akan merasakan sakitnya.

republikaonline

Video lengkapnya di Youtube Republika Official. ##tiktokberita ##gaza original sound - Republika

Dalam hadis lainnya dijelaskan tentang yang harus dilakukan seorang Muslim ketika menyaksikan kemungkaran di muka bumi, yaitu dengan mengubah keadaan yang mungkar tersebut dengan kekuatan atau dengan lisan atau minimal menolaknya dengan hati dalam hal ini mendoakan agar kemungkaran berakhir. 

Lalu, bagaimana semestinya Muslim Indonesia bersikap terhadap konflik Palestina-Israel? Indonesia memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Palestina. Selain hubungan akidah antara umat Islam Indonesia yang membentuk populasi Muslim terbesar di dunia dan Muslim Palestina, keberadaan Masjidil Aqsha pun menjadi salah satu pengikat kuat relasi Muslim Indonesia dan Palestina.

 
Konstitusi Indonesia mendorong terwujudnya kemerdekaan setiap bangsa tak terkecuali Palestina.
 
 

Secara historis, Palestina telah berjasa dengan menjadi salah satu negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada sisi lain, konstitusi Indonesia mendorong terwujudnya kemerdekaan setiap bangsa tak terkecuali Palestina. 

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Al Mizan, Majalengka, sekaligus anggota Komisi VIII DPR, KH Maman Imanulhaq, Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia telah mengambil sikap tegas mengecam kebrutalan Israel kepada bangsa Palestina. Selain itu, Indonesia menjadi negara yang konsisten dalam mendorong kemerdekaan bagi Palestina.

Akan tetapi, menurut dia, perjuangan untuk menyelesaikan persoalan Palestina perlu dilakukan secara kompak, terutama antarnegara-negara Muslim.

Kiai Maman mengungkapkan, kasus antara Palestina dan Israel sesungguhnya harus dilihat dari perspektif yang lebih komprehensif. Yang pasti, tidak boleh ada pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, baik dilakukan oleh Zionis Israel ataupun oleh kelompok dari Palestina itu sendiri.

 
Tidak boleh ada pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, baik dilakukan oleh Zionis Israel ataupun kelompok dari Palestina itu sendiri.
 
 

“Di sinilah pentingnya kita melihat persoalan Palestina dan Israel itu dengan cara menguatkan diplomasi, terutama dari negara-negara Muslim. Jangan sampai ada kesan persoalan Palestina itu dibiarkan oleh kelompok-kelompok seperti negara Arab yang lain," kata Kiai Maman kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Ini harus dibawa ke persoalan internasional lewat PBB dan juga lewat OKI agar tidak boleh ada masyarakat sipil yang menjadi korban kekerasan oleh tentara Israel dan juga perampasan hak milik seseorang," katanya.

Menurut dia, sangat tidak etis dan keterlaluan bila terdapat komunitas Muslim atau bangsa dengan populasi Muslim hanya bungkam menyaksikan penindasan dan serangan yang dilancarkan kepada bangsa Palestina. Salah satu yang bisa dilakukan adalah mendorong diplomasi dan memberikan tekanan kepada dunia internasional untuk menggunakan pengaruhnya dalam menghentikan persoalan dua negara tersebut.

"Pemerintah sudah bersuara keras, begitu juga DPR, tetapi tidak cukup. Kita harus melakukan langkah-langkah diplomasi yang lebih tegas agar tidak terjadi kembali kekerasan, diskriminasi, perampasan yang dilakukan oleh pihak-pihak Zionis Israel di sana. Dan kita pun meminta agar Hamas dan Fatah segera untuk keduanya bisa bersatu untuk kepentingan Palestina. Jadi, jangan sampai ada orang yang mengambil keuntungan di balik kekisruhan yang terjadi di Palestina dan Israel," kata dia.

Sementara itu, gempuran membabi buta Israel telah menuai reaksi keras banyak negara. Serangan Israel telah menewaskan banyak warga sipil Palestina, termasuk anak-anak. Menurut Kiai Maman, Islam menghendaki perdamaian. Namun demikian, peperangan menjadi alternatif ketika diplomasi tidak berhasil dilakukan dengan musuh.  

"Dalam Islam, peperangan menjadi salah satu alternatif setelah diplomasi gagal dilakukan. Tetapi, perang dalam Islam harus memenuhi unsur larangan yang sangat tegas, misalnya tidak boleh membunuh warga sipil, tidak boleh membunuh perempuan dan anak-anak, juga tidak boleh merusak tumbuhan. Itu penting," katanya.

Dalam sejumlah hadis diterangkan tentang aturan peperangan, yaitu tidak membunuh perempuan, anak-anak, dan orang tua. Selain itu, dilarang juga membunuh rahib. Islam juga mengajarkan agar tidak melanggar perjanjian dalam perang serta tidak memutilasi mayat.

Selain itu, Islam juga mengajarkan agar tidak merusak alam dan lingkungan dalam perang, bahkan sekalipun menebang pohon kurma dan membakarnya. Dilarang juga membunuh hewan ternak, menebang pohon yang berbuah, dan merobohkan bangunan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat