Guru memberikan beras kemasan kepada anak yatim saat penyaluran zakat fitrah di SDN Lawangan Daya 2, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021). Sekitar 400 paket beras kemasan dan zakat mal dari siswa sekolah itu, disalurkan kepada anak yatim dan warga ti | SAIFUL BAHRI/ANTARA FOTO

Khazanah

Ratusan Anak Yatim di Jabar Terima Paket Lebaran

Meski orang tua tak lagi lengkap, anak yatim tetap berhak mendapatkan kasih sayang.

SUKABUMI – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M, berbagai elemen masyarakat terus menggencarkan aksi-aksi donasi. Salah satunya dilakukan Yayasan Mutiara Titipan Illahi (Yamu’ti). Yayasan yang berpusat di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu menggelar santunan massal untuk 1.200 anak yatim dan dhuafa. Kegiatan tersebut berlangsung secara serentak di 14 kota/kabupaten se-Jabar.

Di Sukabumi, para pengurus Yamu’ti cabang setempat menyerahkan donasi kepada 100 anak yatim. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan di Benteng Kidul, Kelurahan Dayeuh Luhur, Kecamatan Warudoyong. Ketua Yamu’ti Cabang Sukabumi Feri Gunawan mengaku bersyukur karena acara dapat berlangsung dengan lancar.

“Kami serentak membagikan paket Lebaran kepada anak-anak yatim. Di Sukabumi, total penerima bantuan yakni sebanyak 244 orang anak yatim,” ujar Feri kepada Republika, Ahad (9/5).

Paket-paket bantuan itu terdiri atas kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan makanan siap saji. Para penerima donasi juga diberikan uang santunan. Feri berharap, anak-anak yatim tersebut dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh sukacita dan ceria, sebagaimana umumnya anak Muslimin lainnya.

Pendistribusian bantuan itu, lanjutnya, dilakukan secara bertahap. Sebab, pihaknya berkomitmen menerapkan protokol kesehatan. Alhasil, jumlah peserta yang menghadiri prosesi penyerahan donasi dibatasi. Selain itu, hadirin pun menjaga jarak dan memakai masker.

Feri menerangkan, pembagian paket Lebaran untuk kaum yatim dan dhuafa ini serentak digelar di Yamu’ti Jawa Barat pada Ahad (9/5). Menurut dia, hal itu menjadi bukti kepedulian kepada anak-anak yang tidak berayah dan beribu itu.

Mereka yang seharusnya mendapatkan belaian kasih sayang dari orang tua, seperti anak-anak lain pada umumnya, kini diharuskan lebih cepat berpikir bertahan hidup, merencanakan masa depan. Termasuk di dalamnya melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan. Semua itu mereka lakukan tanpa arahan dari orang tua.

Seluruh bantuan tersebut berasal dari para donatur yang rutin menyumbang melalui Yamu’ti. Selama bulan suci Ramadhan, pihaknya menerima banyak amanah dari para penyumbang untuk membantu pemenuhan kebutuhan anak-anak yatim. Untuk selanjutnya, ia berharap sebagian donatur itu akan menjadi orang tua asuh bagi anak yatim piatu.

“Semoga apa yang dititipkan mendapat keberkahan, pahala berlipat dan semoga menjadi jalan membuka surga. Amin,” ucapnya.

Seorang relawan Yamu’ti, Joko Kristianto, mengatakan, model penyaluran santunan Yamu’ti berbeda dengan yang lain. Sebab, yayasan ini tidak hanya menyalurkan donasi, tetapi juga membimbing dan membina para anak yatim, piatu, dan dhuafa, sesuai arah minat dan bakat masing-masing. “Pembinaan anak-anak, misalnya, dengan bakat seni, bahasa Inggris, dan marawis,” ungkap Joko.

Yamu’ti juga mengadakan pelatihan tahsin dan tahfiz Alquran kepada anak-anak yatim piatu. Oleh sejumlah dai, mereka diajarkan untuk bisa membaca dan menghafalkan Kitabullah. Joko menuturkan, program tersebut bertujuan agar anak-anak yang mengalami kesulitan belajar dapat terbantu.

Islam menganjurkan umatnya untuk berbuat kebajikan, termasuk kepada anak-anak yatim dan piatu. Nabi Muhammad SAW memuji orang-orang beriman yang murah hati terhadap mereka. Dalam sebuah hadis beliau bersabda, “Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini.”

Saat mengucapkan itu, Rasulullah SAW memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit. Maknanya, begitu dekat para penyantun anak yatim dengan Nabi SAW kelak di surga-Nya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat