Sejumlah calon penumpang berjalan di Terminal Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021). Terminal Baranangsiang, Kota Bogor akan menghentikan operasional pelayanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AK | ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO

Bodetabek

Penumpang di Terminal Baranangsiang Naik

Layanan AKAP dan AKDP pada Terminal Baranangsiang akan dihentikan sementara.

BOGOR — Pengguna layanan Angkutan Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) pada empat terminal yang berada di bawah pengelolaan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) cenderung meningkat pada bulan April 2021. Termasuk Terminal Baranangsiang, Kota Bogor.

Kepala BPTJ, Polana B Pramesti mengatakan, kenaikan jumlah pengguna layanan AKAP di Terminal Baranangsiang mencapai 3,2 persen. Pada Januari hingga Maret, jumlah penumpang bus AKAP yang dilayani per hari ada sekitar 203 orang. Sedangkan, pada April jumlah penumpang meningkat menjadi 209 orang setiap harinya.

“Mulai bulan Januari sampai dengan Maret rata-rata per hari Terminal Baranangsiang melayani penumpang sekitar 203 orang. Pada bulan April ini tercatat melayani sebanyak 209 penumpang per hari,” kata Polana, Senin (3/5).

Di samping itu, lanjutnya, menjelang masa peniadaan mudik pada 6 hingga 17 Mei 2021, BPTJ melakukan tes GeNose kepada calon penumpang di Terminal Baranangsiang secara acak. Pelaksanaan tes tersebut sudah dilakukan mulai Sabtu (1/5) lalu.

“Saya juga perintahkan kepada seluruh  Kepala Satuan Pelayanan Terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ untuk melakukan komunikasi dengan baik kepada seluruh operator bus terkait dengan pelaksanaan tes GeNose ini supaya dapat berjalan dengan lancar dan maksimal. Termasuk mekanisme pengembalian tiket kepada calon penumpang apabila dalam pelaksanaan tes GeNose ditemukan adanya calon penumpang yang terindikasi gejala positif,” ujar dia.

Meski layanan AKAP dan AKDP pada Terminal Baranangsiang akan dihentikan sementara, Polana menuturkan, aktivitas di terminal tidak berhenti total. Karena, pelayanan terhadap angkutan jurusan Jabodetabek tetap berlangsung untuk melayani angkutan TransJabodetabek.

“Penghentian operasional layanan tidak berlaku bagi angkutan perkotaan antarlintas wilayah di Jabodetabek atau sering disebut TransJabodetabek,” kata dia.

Kepala Terminal Kelas IA Baranangsiang, Moses Lieba Ary, memerinci, jumlah PO bus AKAP yang ada di Terminal Baranangsiang berjumlah 14 PO. Sedangkan, untuk bus AKDP berjumlah 12 PO. Saat ini, Moses mengatakan, pihak Terminal Baranangsiang telah melakukan sosialisasi kepada seluruh PO bus di terminal, terkait diberhentikannya operasional bus AKAP dan AKDP pada 6 hingga 17 Mei 2021 nanti.

Nantinya, masing-masing PO akan diminta untuk menarik armadanya melalui surat dari direktur angkutan. “Ada surat dari direktur angkutan kepada masing-masing PO untuk menarik armadanya (AKAP dan AKDP),” kata Moses.

Pos sekat

Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor dan Polresta Bogor Kota menyiapkan enam lokasi pos sekat di batas kota dan dua lokasi check point dalam operasi kewaspadaan mudik lebaran, pada 6-17 Mei 2021. Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, enam pos sekat yang disiapkan di batas kota, yaitu dekat pintu tol Baranangsiang, di simpang BORR, di Jalan Wangun simpang Ciawi, di simpang Gunung Batu, di simpang Yasmin, dan di simpang Cifor.

Kemudian, dua lokasi check point yang disiapkan, yaitu di Stasiun Bogor dan Terminal Baranangsiang. Menurut Susatyo, disiapkannya pos penyekatan di batas kota serta titik check point di lokasi masuk Kota Bogor untuk mencegah pemudik datang ke Kota Bogor atau warga Kota Bogor yang akan mudik ke luar kota.

"Kecuali, mudik di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi)," kata Susatyo.

Operasi kewaspadaan mudik lebaran ini diberlakukan efektif mulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dari pemerintah pusat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat