Pekerja menyusun tabung oksigen sebelum diangkut ke dalam truk ke berbagai rumah sakit di Bengaluru, India, pekan lalu. | AP/Aijaz Rahi

Internasional

Rumah Sakit India Darurat Oksigen

Pesawat dan kereta militer dikerakan untuk mendapatkan oksigen dari berbagai penjuru negeri India.

NEW DELHI - Jumlah kasus infeksi dan angka kematian akibat Covid-19 di India semakin memburuk. Lebih dari sepekan terakhir gelombang kedua pandemi di India telah melewati rekor dunia.

Pemerintah India pun terus berjuang mendapatkan pasokan oksigen ke rumah sakit yang kewalahan oleh ratusan ribu kasus harian baru setiap harinya. Pihak berwenang bergegas pada Sabtu (24/4) waktu setempat untuk memasok oksigen medis ke banyak rumah sakit India, terutama di ibu kota New Delhi.

Banyak pasien yang tidak bertahan hingga meninggal di tengah persediaan oksigen yang rendah. Di ibu kota India, New Delhi, tingkat kematian Covid-19 terjadi setiap empat menit. Hal ini diperburuk dengan sistem kesehatan ibu kota yang kekurangan dana.

Pemerintah kota Delhi telah mengerahkan pesawat dan kereta militer untuk mendapatkan oksigen dari berbagai penjuru negara ke New Delhi. Saluran berita TV menunjukkan, truk oksigen tiba di Rumah Sakit Batra di New Delhi setelah mengeluarkan SOS yang mengatakan bahwa oksigen hanya tinggal tersisa 90 menit untuk 260 pasiennya.

"Tolong bantu kami mendapatkan oksigen, akan ada tragedi di sini," ujar Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal meminta kepada Perdana Menteri Narendra Modi dalam konferensi pers pada Jumat (23/4).

photo
Kerabat pasien Covid-19 menunggu giliran mengisi tabung oksigen di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021). - (AP/AP)

Dr Upendra Kaul, ahli jantung di Rumah Sakit Batra di Delhi, mengatakan, situasi di sana sangat genting. "Kami menggunakan sekitar 8.000 liter oksigen per hari selama periode tersebut, tapi sayangnya, beberapa hari terakhir ini telah berkurang menjadi sekitar 2.000 atau 1.500 liter per hari yang masuk, akibatnya pasien mendapat masalah besar," ujarnya dikutip laman Aljazirah, Ahad (25/4).

Kaul mengatakan, pemasok oksigen ke Batra selama 30 tahun terakhir tidak tanggap. "Mereka telah menunda panggilan teleponnya, kami tidak dapat mengirim surel kepada mereka. Jelas, mereka tidak memiliki oksigen," ujarnya.

Laman Indian Express meliput, setidaknya 20 pasien Covid-19 di unit perawatan kritis Rumah Sakit Emas Jaipur New Delhi meninggal dalam semalam karena "tekanan oksigen rendah." "Pasokan kami tertunda tujuh-delapan jam pada Jumat malam dan stok yang kami terima tadi malam hanya 40 persen dari pasokan yang dibutuhkan," kata surat kabar itu mengutip pengawas medis rumah sakit, Dr DK Baluja.

Krematorium di seluruh Delhi juga melaporkan bahwa tempatnya sudah penuh dan meminta keluarga yang berduka untuk menunggu. Salah satu badan amal di India, telah mendirikan krematorium darurat di tempat parkir mobil, dengan tumpukan kayu pemakaman yang dibangun untuk menangani kematian yang meningkat.

Antrean pasien Covid-19 dan kerabat mereka yang ketakutan juga masih terlihat menumpuk di luar rumah sakit di kota-kota besar di seluruh India. Negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar itu kini menjadi pusat pandemi dunia baru yang kini telah melaporkan hampir satu juta kasus baru dalam tiga hari.

Sebanyak 2.624 kematian lainnya, rekor harian baru, dilaporkan dalam 24 jam, pada Sabtu (24/4). Angka kematian baru ini, menjadikan jumlah kematian resmi di India mencapai angka 190 ribu sejak pandemi dimulai. Jumlah ini juga membuat India melampaui 16,6 juta kasus Covid-19, nomor dua setelah Amerika Serikat (AS).

Banyak ahli memperkirakan gelombang infeksi raksasa yang saat ini melanda India, baru akan mencapai puncaknya selama tiga pekan mendatang. Ahli juga menilai bahwa jumlah kematian dan kasus kematian yang terjadi di sana, sebenarnya lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan situasi di India adalah pengingat yang menghancurkan, tentang apa yang dapat dilakukan oleh virus korona. Awal tahun ini, Pemerintah India yakin telah berhasil mengalahkan korona ketika jumlah kasus baru turun menjadi 11 ribu pada pertengahan Februari.

Program vaksin yang terus bergulir juga Pemerintah India meyakini negara ini sudah berada di ujung pandemi. Namun, gejolak baru justru meletus, didorong munculnya varian-varian baru, serta maraknya kegiatan kumpul massal, seperti festival Kumbh Mela, tempat jutaan orang berenang bersama di Sungai Gangga, awal bulan ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat