Pekerja kesehatan mengumpulkan sampel dari pekerja di Bangkok, Thailand, Kamis (8/4/2021). Pemeriksaan di Thailand digencarkan setelah ditemukannya varian baru Covid-19 di negara tersebut. | AP/Sakchai Lalit

Internasional

Mutasi Korona ‘Tembus’ Vaksin Pfizer

Mutasi virus korona E484K dikonfirmasi Kementerian Kesehatan telah ditemukan di Indonesia.

YERUSALEM – Mutasi virus korona yang ditemukan di Afrika Selatan dapat ‘menembus’ pertahanan yang dibangun oleh vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech sampai batas tertentu. Hasil tersebut didapatkan dari sebuah studi data dunia nyata di Israel yang telah melakukan suntikan menggunakan dosis tersebut.

Studi yang dirilis pada Sabtu (10/4) membandingkan hampir 400 orang yang dites positif Covid-19 selama 14 hari atau lebih setelah menerima satu atau dua dosis vaksin. Peserta tersebut dibandingkan dengan pasien yang tidak divaksinasi. Peserta yang terlibat sesuai secara usia dan jenis kelamin, di antara karakteristik lainnya.

Menurut penelitian oleh Tel Aviv University dan penyedia layanan kesehatan terbesar Israel, Clalit, menyatakan, varian Afrika Selatan atau dikenal dengan B.1.351 ditemukan sekitar satu persen dari semua kasus Covid-19 di semua orang yang diteliti. Namun, di antara pasien yang telah menerima dua dosis vaksin, tingkat prevalensi varian itu delapan kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak divaksinasi atau 5,4 persen berbanding 0,7 persen.

Hasil tersebut menunjukkan vaksin Pfizer kurang efektif terhadap varian Afrika Selatan dibandingkan dengan virus korona asli dan varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris. Kedua jenis tersebut mencakup hampir semua kasus Covid-19 di Israel.

“Kami menemukan tingkat yang lebih tinggi dari varian Afrika Selatan di antara orang yang divaksinasi dengan dosis kedua, dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi. Ini berarti varian Afrika Selatan dapat, sampai batas tertentu, menembus perlindungan vaksin,” kata Adi Stern dari Tel Aviv University, Ahad (11/4).

Mutasi virus korona E484K dikonfirmasi Kementerian Kesehatan telah ditemukan di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Mutasi baru virus jenis ini pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan bersandi B.1.351. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga telah memasukkan vaksin Pfizer dalam salah satu vaksin yang digunakan untuk masyarakatnya, selain Sinovac, Astrazeneca, dan Novavac.

Tapi, para peneliti memperingatkan bahwa penelitian tersebut hanya memiliki ukuran sampel kecil dari orang yang terinfeksi varian Afrika Selatan karena kelangkaannya di Israel. Peneliti juga mengatakan, penelitian itu tidak dimaksudkan untuk menyimpulkan keefektifan vaksin secara keseluruhan terhadap varian apa pun.

Pfizer dan BioNTech tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar tentang temuan itu. Namun, pada 1 April, perusahan itu menyatakan, vaksin mereka sekitar 91 persen efektif untuk mencegah Covid-19 dengan mengutip data uji coba terbaru yang menyertakan peserta yang diinokulasi hingga enam bulan.

Terkait varian Afrika Selatan, Pfizer dan BioNTech mengatakan, di antara 800 relawan studi di Afrika Selatan, ada sembilan kasus Covid-19 yang semuanya terjadi di antara peserta yang mendapat plasebo. Dari sembilan kasus tersebut, enam di antara individu yang terinfeksi dengan varian Afrika Selatan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat