Pemandangan Selat Bosphorus saat karantina wilayah diberlakukan di Turki padaDesember 2020. | EPA-EFE/ERDEM SAHIN

Internasional

Turki Tangkap 10 Pensiunan Laksamana

Para pensiunan laksamana tersebut meneken deklarasi Konvensi Montreux.

ANKARA -- Pihak berwenang Turki menangkap 10 pensiunan laksamana angkatan laut, Senin (5/4). Penangkapan ini dilakukan setelah 103 pensiunan perwira angkatan laut merilis deklarasi yang mengkritik pemerintah, terkait Konvensi Montreux.

Stasiun televisi NTV melaporkan, para mantan perwira-perwira senior dituduh “menggunakan kekerasan dan kekuatan untuk mengguncang perintah konstitusional”. Penangkapan dilakukan satu hari setelah surat terbuka yang ditandatangani 103 perwira angkatan laut yang dikecam Pemerintah Turki.

Kantor berita milik pemerintah, Anadolu Agency, melaporkan penangkapan para mantan perwira itu bagian dari penyelidikan terhadap surat terbuka mereka. Jaksa agung di Ankara yang menggelar penyelidikan tersebut. Empat belas tersangka diyakini sebagai orang-orang yang menyusun surat terbuka tersebut. Sepuluh orang dari mereka ditangkap.

Pada Senin, Aljazirah, melaporkan jaksa juga memerintahkan polisi untuk penangkapan empat orang tersangka lainnya. Namun, Anadolu Agency melaporkan mereka tidak ditahan karena usia mereka sudah lanjut. Keempat orang itu hanya diminta untuk lapor diri dalam tiga hari ke depan.

Konvensi Montreux

Para pensiunan laksamana tersebut menandatangani deklarasi bahwa mereka berkomitmen pada kesepakatan internasional, Konvensi Montreux. Konvensi itu mengatur kebebasan pelayaran melalui Selat Bosphorus dan Selat Dardanella, yeng menghubungkan Laut Mediterania ke Laut Hitam.

Deklarasi itu muncul seiring rencana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membangun jalan alternatif di sebelah utara Istanbul, yaitu dengan memotong jalur Selat Bosporus. Kanal Istanbul rencananya mirip seperti kanal di Panama dan Suez.

Pembangunan kanal baru itu membuka kemungkinan Turki menarik diri dari Konvensi Montreux, yang ditandatangani pada 1936. Erdogan menilai kanal ini sebagai proyeknya yang paling ambisius walaupun ia telah membangun sejumlah bandara, jembatan, jalan, jembatan dan terowongan selama 18 tahun berkuasa.

photo
Pemandangan Selat Bosphorus.  - (EPA-EFE/TOLGA BOZOGLU)

“Kenyataan bahwa dibukanya debat tentang kemungkinan menarik diri dari Konvensi Montreux sebagai bagian dari pembangunan Kanal Istanbul dinilai memprihatinkan,” tulis deklarasi para laksamana tersebut.

Konvensi Montreux menjamin kapal-kapal sipil untuk lewat dengan bebas melalui Selat Bosphorus dan Selat Dardanella baik di masa damai maupun perang. Konvensi Montreux juga mengatur kapal-kapal militer  dari negara non-Laut Hitam untuk lewat selat tersebut.

Perairan antara Asia dan Eropa melalui dua selat di Turki itu kerap padat akibat lalu lintas maritim. Beberapa tahun terakhir bahkan terjadi sejumlah kecelakaan kapal di lokasi tersebut.

Menanggapi deklarasi para pensiunan laksamana, juru bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, mengkritik sikap mereka. "Mereka (para laksamana, Red,) harus tahu bangsa kita yang terhormat dan perwakilannya tidak akan membiarkan mentalitas seperti itu," cicitnya di Twitter.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat