Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini (kedua kanan) bersama Wasekjen PBNU Imam Pituduh (kanan). | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

Agama Harus Bebaskan Umat dari Dua Keterjajahan

Agama adalah inspirasi besar bagi manusia membangkitkan kualitas hidup mereka.

JAKARTA – Agama memiliki tugas utama untuk membebaskan umatnya dari dua keterjajahan. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini menegaskan hal itu dalam rangkaian peresmian Center for Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta bertema Festival Pesantren Berkarya “Kreatif & Berdaya”. 

Menurut Helmy, tema tersebut diangkat dalam konteks membangun ekonomi pesantren, terutama yang berbasis ekonomi syariah. Hal itu juga tidak lepas dari spirit yang terkandung dalam Alquran.

“Ini tidak lepas dari spirit sebagaimana dalam Alquran disebutkan bahwa tugas agama adalah pada akhirnya melakukan tranformasi besar,” ujar Helmy saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam acara yang digelar Ahad (14/3) itu. 

Dia pun mengutip firman Allah dalam surah Quraisy ayat 3-4, yang artinya, “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah), yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.” 

Berdasarkan ayat tersebut, menurut Helmy, maka agama sebenarnya memiliki dua tugas utama, yaitu membebaskan umat dari rasa lapar dan ketakutan. “Bahwa tugas agama harus membebaskan umatnya dari dua keterjajahan, pertama membebaskan umatnya dari rasa lapar dan kedua dari ketakutan,” ucap Helmy.

Dalam konteks melakukan transformasi tersebut, lanjutnya, maka mau tidak mau harus membangun ekonomi yang kuat sebagaimana yang telah diupayakan oleh KH Hasyim Asy’ari dan para muassis NU lainnya. Menurut dia, para ulama dan kiai sejak dulu sudah membangun perkumpulan Nahdlatut Tujjar (kebangkitan para pedagang) untuk penguatan ekonomi umat.

“Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dan para muassis lainnya jauh sebelum berdirinya jamiyah NU justru beliau-beliau ini memiliki konsen yang besar dalam pengembangan dan penguatan ekonomi keumatan,” kata Helmy.

Karena itu, dia menyambut baik hadirnya Shafiec yang didirikan UNU Yogyakarta. Menurut dia, pusat keuangan syariah dan ekonomi digital ini dapat memperkuat ekonomi keumatan.

“Mudah-mudahan ini menjadi upaya penting untuk melakukan transformasi terutama pemberdayaan ekonomi keumatan melalui basis-basis layanan di pondok-pondok pesantren,” kata Helmy.

Dalam acara yang sama, Rektor UNU Yogyakarta, Prof Purwo Santoso mengatakan, peluncuran lembaga Shafiec ini menandai kemajuan UNU Yogyakarta selama empat tahun terakhir ini. Dia berharap, pendidikan tinggi bisa lebih berperan dalam mengembangkan keuangan syariah dan ekonomi digital di Indonesia.

Launching Shafiec ini menandai gerak majunya, dan juga semakin dominannya peranan pendidikan tinggi,” kata Prof Purwo.

Shafiec secara resmi diluncurkan pada Jumat (12/3) lalu oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah ini pun mengapresiasi pendirian lembaga Shafieq. Karena, menurut dia, lembaga ini akan sangat membantu pengembangan literasi ekonomi dan keuangan syairah di Indonesia.

Menutup sambutannya yang disampaikan secara virtual, Wapres berharap, Shafiec terus bekerja dan memberikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi keuangan syairah dan ekonomi digital nasional.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat