ZAIM SAIDI. | Republika/Agung

Nasional

52 Sahabat Ajukan Penangguhan Penahanan Zaim Saidi

Sebanyak 52 sahabat Zaim dari beragam profesi bersedia jadi penjamin penangguhan penahanan Zaim Saidi.

JAKARTA -- Sejumlah orang yang terdiri atas berbagai latar belakang, penulis, konsultan, jurnalis, aktivis LSM, pendidik, peneliti, ahli hukum mengajukan permohonan penangguhan penahanan tersangka Pasar Muammalah Depok, Zaim Saidi. Mereka menganggap apa yang dilakukan Zaim Saidi terkait Pasar Muammalah tidak tercela.

"Beliau belum pernah melakukan tindak kegiatan yang merugikan masyarakat. Sebaliknya, sepanjang perjalanan hidupnya, selalu menebarkan manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat kecil," ujar perwakilan para sahabat Zaim Saidi, Luthfi Yazid, Jumat (5/3).

Bahkan, sambung Luthfi, sejak mahasiswa di IPB, Zaim menulis buku-buku edukasi dan aktif di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Zaim dikenal sebagai kolumnis muda berbagai media massa. Zaim juga aktif di Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) dan di Lembaga Ekolabel Indonesia dan di Yayasan Pembangunan Berkelanjutan.

Tidak hanya itu, kata Luthfi, Zaim juga mendirikan Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC), yang aktif dalam kegiatan riset, advokasi dan promosi kedermawanan sosial. Tak lama berselang bermunculan banyak lembaga amil zakat infak sedekah (ZIS) di Indonesia.

"Bersama Dr Haidar Bagir dan Ir Rahmad Riyadi, Zaim mendirikan Yayasan Yasmin Barbeku, dalam bidang pemberdayaan orang miskin," tegas Luthfi.

photo
Seorang wartawan memfoto ruko pasar muamalah yang disegel polisi, di Tanah Baru, Depok, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menangkap pendiri Pasar Mualamah Zaim Saidi dan menyegel ruko yang digunakan sebagai tempat transaksi pembayaran menggunakan koin dinar, dirham, dan emas. - (ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO)

Selain itu, berkat ide Zaim pula, Dompet Dhuafa Republika menggulirkan gerakan wakaf. Banyak pihak yang kemudian mengikutinya, termasuk pemerintah Indonesia. Zaim belajar tasawuf ke Afrika Selatan dan Maroko. Kemudian, mulai memperkenalkan penggunaan dinar dirham, termasuk ‘Pasar Muammalah’.

"Baginya, pasar harus terbuka bagi semua. Siapa datang lebih awal, silakan memilih lokasi lapak, tanpa sewa, dan tidak ada pungutan apa pun. Alat tukarnya apa pun yang sah, termasuk rupiah RI dan dinar dirham tentu," ujarnya.

Luthfi menilai, Pasar Muammalah inilah yang disalahpahami. Menurutnya, pada era media sosial apa pun yang tak lazim akan viral dan heboh. Tak terkecuali Pasar Muamalah dengan dinar dirham itu. Ia juga menilai kepolisian memang sangat tanggap, apalagi yang sedang viral. Namun, ia mempertanyakan apakah perlu dilakukan penahanan terhadap Zaim.

"Bertransaksi dan barter dengan voucher dan Alipay saja boleh. Apa salahnya dengan dinar dirham yang sah dan dikeluarkan BUMN seperti PT Aneka Tambang," tegas Luthfi.

Sahabat Zaim lainnya, Mukti Asikin mengatakan, para tokoh, seperti cendekiawan, ormas-ormas Islam, pakar hukum, dan lainnya bersikap keberatan dengan penahanan Zaim Saidi. Dengan penangguhan penahanan, masyarakat tidak kehilangan layanan santunan yang selama ini diselenggarakan oleh Zaim.

"Kami para penjamin bersedia menjamin bahwa tersangka tidak akan melarikan diri, menghilangkan bukti-bukti, dan akan kooperatif dalam proses penyidikan," tegas Mukti.

Sebanyak 52 sahabat Zaim dengan berbagai macam profesi bersedia sebagai penjamin atas penangguhan penahanan Zaim.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat