Pemain AC Milan Mario Mandzukic (kanan) memasuki lapangan dalam sebuah pertandingan akhir Januari 2021. | EPA-EFE/MATTEO BAZZI

Olahraga

Duel Legendaris Benua Biru: AC Milan Vs Red Star Belgrade

AC Milan dan Red Star Belgrade menarik untuk disimak.

BELGRADE -- Dua mantan jawara Liga Champions kini terpaksa harus merasakan atmosfer kompetisi Liga Europa. Kali ini AC Milan akan melawat ke markas Red Star Belgrade pada leg pertama babak 32 besar Liga Europa 2020/2021, di Stadion Mitic, Belgrade, Jumat (19/2) dini har WIB nanti.

Crvena Zvezda mungkin terasa asing di telinga penggemar sepak bola. Pasalnya, klub tersebut lebih populer dengan nama Red Star Belgrade di kancah persepakbolaan Eropa. Tidak hanya terkenal, kesebelasan yang dahulu merupakan bagian republik federal Yugoslavia (Serbia) juga pernah merengkuh titel Europan Cup (Liga Champions)1990/1991.

Namun setelah perjalanan mengesankan tersebut, tim berjuluk Crveno-beli bak ditelan bumi, mereka tak pernah sekalipun lolos ke fase grup Liga Champions. Baru, ketika musim kompetisi Kuping Besar 2018/2019 wangi aroma sepak bola asal Balkan kembali tercium. Si Merah-Putih bahkan sempat mempermalukan kampiun Liga Champions saat itu, Liverpool 2-0 pada babak grup.

Serupa timnas Denmark di gelaran Euro 1992, berkat etos kerja yang baik, Red Star Belgrade sukses menjelma menjadi bom waktu bagi tim favorit saat itu Bayern Muenchen, Dinamo Dresden, pun Olympique Marseille jadi bukti keperkasaan Crvena Zvezda.

Kini dua tim sarat sejarah akan bermain di kompetisi Liga Europa, meski dianggap berada dalam level kedua di bawah Liga Champions, namun laga Milan versus Zvezda akan sangat menarik untuk disimak.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Red Star Belgrade (red.star.belgrade)

Perbedaan kualitas antara liga domestik kedua tim pun sangat terlihat, dan lapangan hijau bakal jadi ajang perang strategi dua pelatih kaya taktik untuk bisa memastikan satu tiket lolos ke fase selanjutnya.

AC Milan sendiri tengah menikmati musim Serie A Italia yang fantastis hingga akhir pekan lalu. Tim besutan Stefano Pioli mampu menegaskan diri sebagai salah satu tim favorit peraih gelar Liga Italia musim ini.

Akan tetapi, secara mengejutkan pada pertandingan akhir pekan kemarin Milan terpaksa dipermalukan oleh tim gurem Spezia dengan skor 0-2. Kekalahan itu sekaligus menambah catatan kurang apik i Rossoneri saat berkunjung ke markas lawan.

Zlatan Ibrahimovic dan kolega tercatat telah menelan dua kekalahan dari tiga partai tandang terakhir di semua kompetisi. "Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami semua, kami menyadari bahwa jika kami tidak tampil di level tertentu, kami akan malu seperti ini," kata Stefano Pioli kepada DAZN dikutip Football Italia, Rabu (17/2).

Kabarnya, selepas menelan kekalahan tersebut, Pioli menggelar pertemuan dengan para pemain Milan. Pioli dilaporkan akan meminta timnya mengembalikan mentalitas pun antusias para pemain i Diavolo jelang lawatan ke Belgrade.

"Kami memainkan permainan yang buruk akhir pekan kemarin. Tetapi kami mencoba untuk mengevaluasi hal itu dan bangkit untuk menghadapi dua laga berat di depan, versus Zvezda," sambung Pioli.

 

 

Kami berusaha bangkit untuk menghadapi dua laga berat di depan, versus Zvezda.

 

STEFANO PIOLI, Pelatih AC Milan
 

Zvezda bukan lawan mudah untuk i Diavolo. Hal itu karena, Armada Dejan Stankovic sedang dalam tren positif dengan menjadi pemimpin klasemen Liga Serbia musim ini.

Red Star sudah mengoleksi poin 59 dari 21 laga. Mereka tak pernah menelan kekalahan, 19 menang dan dua kali bermain imbang.

Stankovic yang jelas mengetahui gaya bermain tim-tim Italia karena sudah menghabiskan segenap karier sepak bolanya berkostum Inter Milan dan SS Lazio, mengaku sudah mengamati pun mempelajari gaya bermain Rossoneri.

"Saya menyaksikan pertandingan melawan Parma. Parma bermain bagus tapi Milan mendominasi laga. Mereka telah melalui transisi selama dua tahun terakhir dan menemukan keseimbangan musim ini," kata Stankovic menjelaskan dilansir laman resmi UEFA.

Dalam skema andalan Stankovic akan menggunakan formasi 3-5-2 dan formasi 4-2-3-1 yang lebih fleksibel di Eropa musim ini, tetapi ia diprediksi akan mengusung skema pertama melawan tim sekaliber Milan yang mengandalkan pressing tinggi.

"Saya menegaskan bahwa kami tak boleh takut pada siapapun, tetapi kami harus menghormati semua orang. Kami jelas akan memanfaatkan laga kandang ini, dan berjuang sampai habis," sambung dia.

Namun apabila merujuk dari dua pertemuan kedua tim Milan berhasil mengalahkan Zvezda pada 22 Agustus 2006, dan 9 Agustus 2006 di ajang Liga Champions.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat