Vaksinator menunjukan vaksin Covid-19 di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/1). | Republika/Thoudy Badai

Tajuk

Akselerasi Kekebalan Komunal

Semoga, kendala ini segera tertangani agar kekebalan komunal dari virus Covid-19 pun terbentuk.

Program vaksinasi Covid-19 memasuki gelombang kedua. Setelah menyasar tenaga kesehatan pada tahap pertama, sejak Rabu (13/1/2021), pada gelombang kedua menargetkan petugas pelayanan publik.

Kriteria petugas pelayanan publik, yaitu mereka yang dalam pekerjaan keseharian mesti bertemu banyak orang. Di antaranya, pedagang pasar, tenaga pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, petugas keamanan termasuk TNI dan Polri. Lalu, pekerja transportasi publik, petugas pariwisata hotel dan restoran, pekerja media, ataupun aparatur sipil negara. 

Masuk dalam prioritas pekerja transportasi publik adalah petugas di bandara, pelabuhan, terminal, stasiun kereta, sopir bus, kernet, sopir taksi, termasuk pengemudi ojek daring. Cakupan yang cukup luas bagi para pekerja yang bersinggungan dengan massa. Pencanangan vaksinasi bagi petugas pelayanan publik ini dimulai Rabu (17/2) oleh Presiden Joko Widodo. 

Presiden menyaksikan vaksinasi terhadap perwakilan pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Mereka pionir dari 55 ribu pedagang di pasar itu yang akan menyusul divaksinasi secara bertahap. Vaksinasi gelombang kedua ditargetkan tuntas Mei 2021.

 
Kelompok lansia masuk prioritas kedua setelah tenaga kesehatan karena risiko kematian lebih tinggi ketimbang pasien berusia muda. 
 
 

Pemerintah menargetkan vaksinasi bagi 181,5 juta rakyat yang berusia di atas 18 tahun. Masing-masing yang divaksin mendapatkan dua kali dosis. Maka itu, disiapkan 363 juta dosis vaksin Covid-19 dengan cadangan 15 persen sehingga dibutuhkan 426 juta dosis.

Vaksinasi juga menyasar kelompok lanjut usia, di atas 60 tahun. Vaksinasi nakes lansia dimulai Senin (8/2). Kemarin (17/2), vaksinasi pada Wapres KH Ma'ruf Amin yang berusia 77 tahun diharapkan menjadi contoh uji klinis keamanan vaksin bagi lansia.

Kelompok lansia masuk prioritas kedua setelah tenaga kesehatan karena risiko kematian lebih tinggi ketimbang pasien berusia muda. Data Satgas Covid-19 menunjukkan, hampir 50 persen kasus kematian dengan gejala Covid-19 dialami pasien di atas 60 tahun.

Program vaksinasi akan membentuk kekebalan bagi mayoritas masyarakat Indonesia dari kemungkinan terinfeksi virus Covid-19. Jika sebagian besar masyarakat imun terhadap virus ini, diharapkan sisanya terhindarkan dari potensi tertular Covid-19.

Maka itu, akselerasi vaksinasi merupakan keniscayaan. Jokowi berharap, vaksinasi tuntas awal 2022. Makin cepat vaksinasi, makin cepat pula terbentuk //herd immunity//. Namun, ada hal yang mesti menjadi perhatian pihak terkait agar vaksinasi berjalan komprehensif.

 
Makin banyak tenaga vaksinator, makin cepat pula vaksinasi bisa dilakukan.
 
 

Pemerintah memastikan ketersediaan stok 426 juta dosis vaksin. Di tengah berebutnya negara-negara mendapatkan vaksin, Indonesia harus bisa mengamankan ketersediaannya. Vaksin impor dari sejumlah negara dibantu proses produksi PT Bio Farma mesti mulus. 

Program vaksin Merah Putih juga mesti dipercepat untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan dari vaksin impor. 

Berikutnya, memperbanyak vaksinator. Sejauh ini, sudah siap 30 ribu vaksinator di 10 ribu puskesmas dan 3.000 rumah sakit. Dengan jumlah ini, ditargetkan dalam sehari bisa divaksin 900 ribu hingga satu juta orang. 

Makin banyak tenaga vaksinator, makin cepat pula vaksinasi bisa dilakukan. Pengaturan ketat pada jadwal tentu membutuhkan orkestrasi arahan yang baik. Manajerial pelaksanaannya akan menentukan ketepatan jadwal.

Kendala lain, misal keterbatasan kapasitas cold storage vaksin sempat terjadi di beberapa daerah. Vaksinasi pun belum optimal. Jumlah fasilitas kesehatan yang tak memadai hingga kondisi geografis daerah yang terpencil juga menyulitkan distribusi vaksin.

Sementara itu, data kependudukan Kemenkes yang ternyata tak akurat menjadi kesulitan lain vaksinasi ini. Sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan. Secara teknis, sempat muncul juga keluhan kegagalan registrasi ulang vaksinasi oleh para nakes. 

Semoga, kendala ini segera tertangani sehingga target vaksinasi terlaksana. Kekebalan komunal dari virus Covid-19 pun terbentuk. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat