Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19. Keluarga korban Covid-19 mendapatkan santunan Ro 15 juta dari pemda setempat. | Republika/Thoudy Badai

Jakarta

120 Keluarga Korban Covid-19 Jakpus Tunggu Santunan Kemensos

Keluarga Korban Covid-19 berharap santunan segera cair.

JAKARTA -- Sedikitnya 120 keluarga korban Covid-19 di Jakarta Pusat (Jakpus), hingga saat ini belum mendapatkan santunan dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 15 juta per keluarga. Korban Covid-19 yang dimaksud, adalah keluarga yang anggotanya meninggal akibat terpapar virus korona yang diduga berasal dari Wuhan, China tersebut.

"Jadi, ini dari April tahun lalu (2020), kita sudah ajukan secara bertahap. Sampai sekarang 120 yang menjadi ahli waris korban Covid-19 itu belum dapat. Kita sudah ajukan dan sampai saat ini belum cair," kata Kepala Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakpus, Ngapuli Parangin Angin saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/2).

Apul, sapaan akrabnya, mengatakan, syarat yang diperlukan ahli waris mendapatkan santunan adalah dengan menyetorkan data ke Sudinsos Jakpus. Syarat itu, meliputi surat keterangan dari rumah sakit, surat keterangan ahli waris, dan nomor rekening. Namun, kata dia, setelah semua ahli waris di Jakpus mengajukan sejak 2020, hingga kini, belum ada tindak lanjut dari Kemensos terkait pencairan santunan itu.

"Saya sudah tanya apakah masih ada atau tidak? Mereka tidak berani jawab. Itu jawaban dari Kemensos, tapi yang penting kami sudah usaha," ujar Apul.

Dia berharap, ada kejelasan dari Kemensos terkait pemberian santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Sehingga, warga yang menunggu hampir setahun tersebut bisa mendapatkan kepastian. Apul mengaku, petugas Sudinsos Jakpus yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sehingga, pihaknya tidak enak jika hanya menjanjikan, tapi tidak bisa merealisasikan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Sosial DKI Jakarta (dinsos_dki)

"Kalau memang tidak ada, tolong (Kemensos) bilang tidak ada. Kalau memang masih ada, ya beri kepastian diberikan kapan. Karena ini masyarakat masih berharap, karena mereka sudah mengajukan, jadi butuh kepastian," kata Apul.

Kemensos memang pernah menyampaikan untuk menyalurkan santunan sebesar Rp 15 juta bagi korban yang ditinggalkan akibat positif Covid-19. Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, pemberian bantuan diserahkan kepada ahli waris.

Menurut Asep, pemberian santunan itu merupakan satu dari lima bentuk dukungan yang diberikan Kemensos ke Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"(Santunan ini) ditujukan untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Kemensos memberi santunan ke ahli waris Rp 15 juta per orang yang meninggal," ujar Asep, belum lama ini.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos, Sunarti, mengatakan, pihaknya masih menelaah terkait penyaluran santunan bagi korban yang meninggal dunia akibat Covid-19. "Kita memberikan bantuan itu berdasarkan ketersediaan anggaran. Memang banyak daerah yang mengajukan santunan, namun kita masih proses telaah," kata Sunarto di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sebelum pandemi Covid-19, Kemensos hanya menganggarkan bantuan berupa santunan kepada 103 jiwa untuk tahun anggaran 2020. Namun, adanya pandemi Covid-19, terjadi lonjakan dari daerah yang mengusulkan santunan. Dia memperkirakan, Kemensos setidaknya membutuhkan anggaran Rp 27 miliar lebih untuk diserahkan kepada ahli waris

 
Masing-masing ahli waris menerima Rp 15 juta. Kita juga tidak tahu kalau bakal terjadi pandemi, sehingga hanya 103 jiwa yang dianggarkan.
 
 

"Masing-masing ahli waris menerima Rp 15 juta. Kita juga tidak tahu kalau bakal terjadi pandemi, sehingga hanya 103 jiwa yang dianggarkan," ujar Sunarti.

Bagi ahli waris yang telah mengusulkan, kata dia, Kemensos masih terus mengupayakan agar penerima bisa tepat sasaran. Sunarti mengimbau, masyarakat yang sudah mengusulkan untuk mendapatkan santunan, tapi belum dapat bisa lebih bersabar. Hal itu karena jumlah anggaran yang tersedia sangat terbatas.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat