Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/). | Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Nasional

Vaksin Merah Putih Siap Diuji Maret

Vaksin Merah Putih diharapkan mendapat izin penggunaan darurat pada akhir 2021 atau awal 2022.

JAKARTA -- Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman rencananya akan menyerahkan vaksin hasil pengembangannya ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma pada Maret 2021. Vaksin Merah Putih tersebut diserahkan ke Bio Farma untuk melalui serangkaian uji sebelum bisa digunakan massal.

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Ali Gufron mengatakan, vaksin Merah Putih menggunakan strain virus yang beredar di Indonesia. Eijkman mengembangkan platform protein rekombinan yang bisa diekspresikan melalui mamalia dan ragi (yeast).

“Kini perkembangannya sesuai dengan target. Kemudian di Maret atau paling lambat April sudah diserahkan ke Bio Farma untuk diuji di sana,” kata dia dalam konferensi virtual pada Selasa (9/2) petang.

Dia menambahkan, vaksin harus efektif sehingga sejak awal dilakukan identifikasi imunogenisitas, efektivitas, keamanan, kemudian kehalalannya. Karena itu, semua vaksin harus melewati fase pengujian ke hewan sebelum dicoba ke manusia.

Bahkan, kata dia, di beberapa platform ada pembersihan virusnya, kemudian karakterisasi, kemudian masuk tahap uji pre klinik, kemudian memasuki uji klinik 1, kemudian uji klinik 2, dan uji klinik 3. Poses ini harus ditempuh dan bisa dilalui oleh semua kandidat vaksin sebelum dinyatakan bisa digunakan untuk masyarakat luas.

Setelah lolos, kandidat vaksin kemudian diurus ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan izin edar darurat (EUA). “Kami bahagia dan bangga ternyata anak bangsa luar biasa,” kata Gufron.

Pemerintah saat ini tengah fokus menyelesaikan program vaksinasi terhadap kelompok prioritas, yakni tenaga kesehatan, termasuk juga tenaga kesehatan dengan usia lebih dari 60 tahun atau kelompok lanjut usia (lansia). Tahapan berikutnya, pemerintah akan melanjutkan vaksinasi kepada petugas publik.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, PT Bio Farma (Persero) akan mulai memproduksi vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk vaksinasi bagi petugas publik. Produksi ini merupakan olahan dari bulk atau bahan baku yang dikirim Sinovac awal Februari lalu.

“Dengan demikian, Indonesia dapat memiliki supply vaksin secara mandiri dan siap menjalankan program vaksinasi kepada pelayan publik setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan selesai diselenggarakan,” ujar Wiku.

Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengharapkan vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan saat ini bisa mendapat izin penggunaan darurat pada akhir 2021 atau awal 2022.

"Harapannya akhir tahun ini atau awal tahun depan sudah bisa mendapatkan izin penggunaan darurat setelah melalui uji klinis tahap 1, 2, 3 dan sudah diproduksi dan akhirnya bisa dipakai untuk vaksinasi," katanya dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional Tahun 2021 di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Kamis (28/1).

Ia mengharapkan bibit vaksin Merah Putih dapat diserahkan kepada pabrik vaksin, yakni PT Bio Farma pada Maret 2021 sehingga PT Bio Farma bisa melanjutkan prosesnya menuju tahapan-tahapan selanjutnya termasuk di antaranya uji klinis.

Menurut dia, peranan vaksin Merah Putih penting untuk menjaga kesinambungan dari terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity) dan memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di masa datang.

Menristek Bambang mengatakan saat ini ada 270 juta penduduk Indonesia, yang mana untuk menciptakan kekebalan kelompok maka perlu dua per tiga penduduk atau sekitar 180 juta orang yang mendapat vaksin Covid-19.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat