Pedagang menyusun tumpukan koran di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (27/7/2020). | ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Tajuk

Hari Pers dan Komitmen Media Massa

Saat ini pers juga menunjukkan komitmennya untuk turut serta menjadi bagian dalam upaya mengadang pandemi Covid-19.

Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada yanggal 9 Februari tahun ini diperingati secara sederhana. Pandemi Covid-19 memaksa kegiatan hanya dilakukan melalui daring.

Pandemi Covid-19 memang mempengaruhi media massa. Tidak hanya mengubah cara kerja  media massa dalam mengumpulkan, mengolah, dan menyiarkan infomasi, tapi juga memberi pukulan dari sisi perusahaan. Di awal tahun ini setidaknya ada tiga surat kabar yang tutup .

Pandemi Covid-19 memaksa media massa untuk beradaptasi. Wartawan di lapangan mesti menjaga protokol kesehatan dengen ketat agar tidak tertular dan menulari Covid-19. Liputan di lapangan hanya dilakukan untuk acara-acara yang sangat penting. Itupun tetap menimbulkan korban, banyak wartawan tertular Covid-19, bahkan beberapa orang gugur.

 

 
Pandemi Covid-19 memaksa media massa untuk beradaptasi. Wartawan di lapangan mesti menjaga protokol kesehatan dengen ketat agar tidak tertular dan menulari Covid-19.
 
 

Kegiatan di kantor, sebagian dilakukan dari rumah (work from home). Proses produksi berita dilakukan dari rumah, bahkan  siaran pun sebagian dilakukan dari rumah.  Sesuatu yang sebelumnya tak pernah dibayangkan saat ini harus dilakukan. Itu tentu demi  masyarakat mendapatkan informasi yang paling mutakhir dan terpercaya termasuk informasi mengenai Covid-19.

Penanggulangan Covid-19 mengalami kendala, antara lain karena banyaknya berita palsu (hoaks) yang disebarkan oleh media sosial. Demikian banyaknya informasi palsu yang beredar, membuat masyarakat menjadi tidak tahu lagi mana informasi yang benar dan mana berita yang menyesatkan.

Berita yang salah mengakibatkan masyarakat berperilaku salah, dan berpotensi memperbesar kasus Covid-19. Dalam situasi seperti  inilah informasi yang dihasilkan  oleh pers menjadi harapan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang valid dan terpercaya.

Media massa menyampaikan informasi  melalui kegiatan jurnalistik yang ketat. Berita yang dihasilkan pun dapat dipertanggungjawabkan. Tidak ada media massa yang akan dengan sengaja menyiarkan berita palsu.

Karena itu, masa pandemi ini adalah saat kita kembali pada pers, kembali pada informasi terpercaya yang dilakukan melalui kegitan jurnalistik. Bukan pada informasi yang ramai, tanpa ada kejelasan sumber dan kebenarannya.

 
Saat ini pers juga  menunjukkan komitmennya untuk turut serta menjadi bagian dalam upaya mengadang pandemi Covid-19, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. 
 
 

Saat ini pers juga  menunjukkan komitmennya untuk turut serta menjadi bagian dalam upaya mengadang pandemi Covid-19, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Pers menyampaikan informasi dan  edukasi Covid-19  melalui rubrik-rubrik, kanal, dan saluran yang dimilikinya.

Secara bersama-sama pula melalui gerakan Media Lawan Covid-19  pers melakukan kampanye massal dan sukarela, mengingatkan masayarakat dan pemerintah dalam rangka penanggulangan Covid-19. Gerakan ini diikuti ratusan media cetak, online, radio, dan televisi.

Pandemi Covid-19 adalah masa-masa berat bagi pers. Berat dari sisi melaksanakan tugas jurnalistik, berat dari sisi perusahaan, karena sama dengan industri lain, media massa pun mengalami kesulitan dari sisi pendapatan.

Namun pers tak henti menyebarkan optimisme. Bangsa ini akan menang melawan Covid-19. Dan pers berkomitmen ikut bersama-sama dalam perang besar ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat