Pasien covid-19 dijemput keluarga untuk meninggalkan tempat isolasi Graha Wisata Ragunan di Jakarta, Jumat (29/1). | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Keluarga Berperan Besar Cegah Penularan Covid-19

Keluarga dan masyarakat memegang peranan besar dalam mencegah penularan Covid-19.

JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan, keluarga dan masyarakat memegang peranan besar dalam mencegah penularan Covid-19. Sebab, Covid-19 saat ini jadi ancaman bagi setiap keluarga karena kasus terbanyak terjadi pada usia aktif.

“Artinya usia aktif dan produktif paling banyak, memang klaster keluarga belum muncul angkanya tetapi ini menjadi salah satu klaster terbanyak sekarang ini. Ini yang menjadi catatan,” kata dia dalam diskusi virtual yang digelar Republika dan didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (29/1).

Karena itu, kata Ede, masyarakat terutama level individu dan keluarga diharapkan bisa mencegah Covid-19. Sebab, upaya saat ini yang bisa dilakukan adalah mencegah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Menurut dia, masyarakat dan keluarga bisa ikut mencegah, mendeteksi, dan melacak penularan Covid-19. Pelacakan dan penguatan bisa dilakukan di masyarakat dan keluarga, bahkan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). 

Ede berharap kampung tangguh, keluarga tangguh, bisa dibentuk untuk dapat melakukan pencegahan. Di lingkup keluarga, anggota keluarga bisa melakukan pesan ibu dengan melakukan prokes 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Di sisi lain, kata dia, tes polymerase chain reaction (PCR) hasilnya harus bisa segera diketahui dalam waktu singkat. Sebab, makin cepat kasus ditemui maka makin jelas kondisi orang yang terinfeksi virus ini. Bahkan bila dibutuhkan, hasil tes telah diketahui beberapa jam setelah sampel diambil.

Sehingga jika terinfeksi, lanjut Ede, H+1 dari pengambilan sampel, pasien bisa langsung diisolasi. Sebaliknya, kalau hasil baru diketahui dan ditemukan di hari ketujuh setelah pengambilan sampel, kondisi orang yang terinfeksi bisa berat.

“Jadi, jangan hanya heboh di makro, pusat pemerintahan, tetapi ujungnya masyarakat bisa atau tidak dalam kehidupan sehari-hari melakukan intervensi, ini termasuk dalam rumah tangga dan keluarga,” ujar dia.

Dalam diskusi yang sama, Gugus Tugas Covid-19 Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Nurrokhim Talkah, mengatakan, relawan satuan tugas bekerja hingga tingkat RT hingga RW. Sejak awal pandemi Maret 2020, kampung siaga telah dibentuk. Kegiatan awalnya adalah fokus edukasi kepada masyarakat tentang Covid-19.

Menurut Nurrokhim, perlu ada evaluasi penanganan Covid-19 di semua lini karena tidak cocok dengan penerapan di bawah. Dia mencontohkan, di lingkungannya ada satu rumah yang dihuni lima anggota keluarga. Empat di antaranya terinfeksi virus ini dan hanya satu anaknya yang masih duduk di bangku SMP yang sehat.

“Namun, pada saat akan dirujuk, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) mengatakan masuk daftar tunggu,” ujar dia.

Nurrokhim meminta pembenahan segera dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, ia mengimbau masyarakat benar-benar disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. “Kami harapkan, peran keluarga ini harus sangat diperhatikan. Kuncinya adalah disiplin (menerapkan prokes),” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat