Kondisi kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, akhir pekan lalu. Malaysia mengintensifkan hujan buatan untuk menangani kabut asap. | Vincent Thian/AP

Podium

Malaysia Liburkan 500 Sekolah

Kualitas udara di tiga daerah tergolong tidak sehat.

KUCHING --Sekitar 500 sekolah di tiga negara bagian Malaysia bakal diliburkan pada Selasa (17/9) karena kabut asap yang menyelimuti negeri jiran tersebut. Sekolah dilibur kan karena kualitas udara masuk kategori tidak sehat. Menurut laporan media-media setempat, kabut asap di Malaysia disebabkan ke ba kar an hutan dan lahan di Indonesia.

Seperti dikutip dari media Malaysia, Berita Harian Online, Senin (16/9), penghentian sementara aktivitas sekolah sesuai instruksi Kementerian Pendidikan Malaysia Nomor 1 Tahun 2019 yang su dah dikeluarkan se jak awal tahun, tepatnya 15 Januari 2019. Sekolah-sekolah di daerah terdampak wajib meli burkan siswa jika nilai indeks pencemaran udara (IPU)atau air pollution index (API) melebihi angka 200 atau masuk kategori tidak sehat.

Direktur Pendidikan Sarawak Dr Azhar Ahmad mengatakan, keputusan meliburkan sekolah untuk memastikan kesehatan dan keselamat an siswa. "Instruksi berlaku dalam situasi kabut saat ini," kata nya, kemarin.

Bagi daerah dengan IPU melebihi 100, sekolah harus menghentikan semua kegiatan di luar kelas. Segala kegiatan olahraga juga harus ditangguhkan. Namun, semua jenis ujian harus dilanjutkan.

Berdasarkan keterangan Departemen Lingkungan Hidup Malaysia, ada tiga daerah yang memiliki nilai API lebih dari 200 pada Senin (16/9) pukul 12.00 waktu setempat. Daerah tersebut adalah Kuching (nilai API 241), Samarahan (213), dan Sri Aman (220).

Sementara itu, tujuh daerah lain mencatat IPU yang tidak sehat, yakni Sarikei (155), Sibu (137), Bintulu (149), Mukah (133), Samalaju (132), Institut Pelatihan Industri Miri (125), dan Miri (126).

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan telah memiliki rencana jangka panjang untuk mengatasi kabut asap. Akan tetapi, ia menegaskan rencana tersebut memerlukan kerja sama dengan negara lain, salah satunya Indonesia.

"Tidak mungkin kita bisa menjalankan rencana itu tanpa adanya kerja sama. Kerjasama dengan Indonesia, juga dengan negara- negara lain," kata Mahathir seperti dilansir The Star, Ahad (15/9).

Dalam kesempatan itu, Mahathir pun menegaskan belum menuliskan surat apapun kepada Presiden RI Joko Widodo terkait kabut asap.

Kabut asap yang menyelimuti Malaysia saat ini disebut merupakan dampak dari masih adanya seribu titik api di wilayah Indonesia, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Namun, berdasarkan laporan Utusan, kabut asap juga disebabkan kebakaran ke cil yang terjadi di Johan Setia, Sela ngor, Malaysia.

Sementara itu, Harian Metro melaporkan bahwa kabut asap di Kota Malaka berangsur membaik. Kualitas udara yang sempat masuk kategori sangat tidak sehat sedikit membaik menjadi tidak sehat pada kemarin pagi.

Berdasarkan pengamatan di sekitar Kota Malaka, kabut asap cukup mengganggu jarak pandang. Namun, hal tersebut tak memengaruhi wisatawan yang sedang mengisi hari li bur.

Di rektur Departemen Meteorologi Negara Bagian, Nasrul Hakim Hashim, menga takan, berkurangnya kabut asap disebabkan pergeseran angin barat daya di tengah-tengah Se menanjung.

"Hari ini kami memperkirakan masih akan berawan, tetapi tingkat kualitas udara mem baik karena angin. Kabut asap akan berlanjut jika masih ada titik panas di Sumatra dan arah angin yang konsisten dari sumber karhutla," kata Nasrul.

Perusahaan perkebunan Kuala Lumpur Kepong Bhd (KLK) meng akui ada kebakaran hutan di salah satu perkebunannya di Riau. Ada 2,8 hektare lahan perkebunan terbakar yang dikelola anak perusahaan, PT Adei Plantation and Industry.

"Titik panas muncul selama mu sim kemarau akut yang parah. Ha nya terjadi hujan dua kalil dalam 60 hari terakhir," kata KLK dalam pernyataan resminya seperti dilansir dari the Star, Senin (16/9).

KLK mengklaim kebakaran lahanber hasil dipadamkan pada hari yang sama oleh 120 personel pemadam ke bakaran milik per usahaan. Pemadaman dilakukan dengan menggu nakan alat bantu berupa 11 ekskavator dan air pemadam keba karan portabel.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar mengatakan, sebidang tanah milik PT Adei di Kabupaten Pelala wan, Riau, ditutup pada Rabu (11/9). Ia mengungkapkan, timnya juga se dang mengumpulkan data perusa haan Malaysia dan Singapura lain nya yang lahannya terbakar.

Ini bukan pertama kalinya PT Adei mengalami masalah dengan pihak berwenang atas kebakaran hu tan. Pada 2014, PT Adei didenda Rp 1,5 miliar. Sementara itu, manajer umum perusahaan tersebut, seorang warga Malaysia, dijatuhi hukuman penjara satu tahun karena menyebab kan kebakaran hutan di Indonesia yang membuat kabut asap hebat di Malaysia dan Singapura. Ia didenda Rp 2 miliar.
(rossi handayani ed:satria kartika yudha)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat