Penjaga gawang Real Madrid Thibaut Courtois grimaces mengalami cedera dalam sebuah pertandingan pada Januari 2021. | AP/Manu Fernandez

Olahraga

Pilot Enggan Terbang, Madrid Gagal Lawan Athletic Bilbao

Meski pelatih Real Madrid memutuskan tetap bertanding, pilot pesawat tetap memutuskan tidak dapat terbang karena cuaca buruk.

Badai tidak memilih menerpa siapa pun objeknya, termasuk anggota  tim Real Madrid yang terpaksa pasrah karena tidak bisa pulang ke Ibu Kota Spanyol dari Kota Pamplona. Setelah bertandang ke markas Osasuna, dua hari lalu, Los Blancos langsung terbang ke Malaga menjelang semifinal Piala Super Spanyol. Badai salju Filomena yang terus-menerus menghujani Negeri Matador, terutama di wilayah tengah, membuat lalu lintas penerbangan sangat terganggu.

Karim Benzema dan kawan-kawan sejatinya harus tiba di Madrid sejak Senin (11/1) WIB untuk menyusun strategi menjelang laga berikutnya. Namun, setelah mengetahui cuaca di Madrid tak kunjung membaik, manajemen El Real memutuskan agar seluruh anggota tim tidak pulang.

Keputusan ini disebabkan oleh jadwal pertandingan yang padat. Sebab, pasukan Los Blancos akan menantang Athletic Bilbao dalam babak empat besar, Kamis  (14/1) dini hari WIB. Jeda tiga hari dinilai tidak akan cukup jika harus mampir ke Madrid kemudian terbang ke Malaga.

Penerbangan dari Pamplona di sebelah timur Spanyol menuju Malaga di selatan sebenarnya melewati Kota Madrid di tengah-tengah. Sebab, Bandar Udara Internasional Adolfo Suarez Barajas di Madrid menjadi semakin padat setelah sejumlah penerbangan ditunda.

Dalam laporan Marca, Senin (11/1), manajemen Real Madrid sudah meninjau selama 24 jam sebelum mengambil keputusan. Mereka juga sudah mengatur ulang jadwal latihan selepas tiba di markas Bilbao, La Rosaleda. Dengan jadwal tiba yang lebih awal, persiapan tim dianggap akan lebih matang.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Real Madrid C.F. (realmadrid)

Proses tinjauan yang memakan waktu cukup lama tak terlepas dari pengalaman buruk yang lebih dahulu dialami anggota tim El Real. Pada Jumat (8/1) lalu, pesawat yang ditumpangi oleh pemain harus berkeliling selama kurang lebih lima jam di pesawat guna menunggu kondisi  Bandara Barajas aman untuk dipakai lepas landas.

Menteri Transportasi Spanyol Jose Luis Abalos memastikan bandara dalam kondisi aman ketika rombongan Real Madrid terbang dari bandara. Namun, beberapa saat kemudian, pengelola bandara memutuskan untuk menutup operasional demi mencegah hal buruk terjadi.

“Bandara dapat beroperasi meski kesulitan. Pilot sudah berkoordinasi dan diberi izin lepas landas,” kata Jose.

Keputusan pesawat untuk tinggal landas adalah murni tanggung jawab pilot pesawat. Hal ini pun sempat dikeluhkan oleh pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, karena pertandingan harus tetap dilaksanakan dengan kondisi cuaca yang buruk. “Keputusan Real Madrid tetap berangkat adalah pilihan pilot,” ujar Jose.

Pertaruhan nyawa pemain Real Madrid dengan terbang dalam kondisi cuaca buruk pun hanya dibayar dengan satu poin setelah ditahan imbang Osasuna 0-0. Pengalaman yang tidak mengenakkan ini pun tidak ingin diulang oleh manajemen klub. Mereka tidak ingin membawa anggota tim kembali terancam dalam babak semifinal Piala Super Spanyol.

Sebab, Madrid hanya butuh satu kemenangan jika ingin melaju ke partai final untuk menantang pemenang dari pertandingan semifinal lain yang mempertemukan Real Sociedad dengan Barcelona. Setelah itu, Sergio Ramos dan rekan-rekan baru bisa sedikit beristirahat karena jeda pertandingan selanjutnya berjarak enam hari.

Mereka baru kembali berlaga pada 20 Januari melawan Alcoyano di Copa del Rey dan 23 Januari melawan Alaves di La Liga. Jika ditarik dari laga kontra Osasuna, penggawa Real Madrid sudah menjelajah dari utara, selatan, hingga bagian timur Spanyol.

Petaka tak hanya dialami oleh Real Madrid. Klub rival sekotanya, Atletico Madrid, juga tak bisa berlaga melawan Athletic Bilbao, Sabtu (9/1) lalu, juga terpaksa ditunda akibat badai. Rombongan pemain Bilbao dikabarkan tidak bisa mendarat di bandara Madrid akibat salju yang terlalu tebal di landasan pesawat.

Akses jalan darat menuju Ibu Kota Spanyol juga banyak yang tertutup karena badai Filomena yang berkepanjangan sekaligus diklaim paling parah dalam sejarah Spanyol.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat