Pekerja medis mengenakan apd membawa warga untuk diisolasi di Wuhan, saat pandemi mulai merebak. | CHINATOPIX

Internasional

Cina: Tim WHO Tiba Kamis

Cina tidak menjelaskan apakah tim ahli WHO ini diizinkan berkunjung ke Wuhan. 

BEIJING -- Cina mengatakan, para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan tiba di Cina pada Kamis (14/1) untuk menyelidiki asal mula virus korona. Namun, tidak dijelaskan apakah tim ahli WHO ini diizinkan berkunjung ke Wuhan, tempat kasus Covid-19 bermula.

Dalam kunjungan itu, tim WHO akan bertemu dengan sesama tim ahli Cina. Pernyataan ini disampaikan Komisi Kesehatan Nasional Cina, Senin (11/1). Pernyataan itu hanya disampaikan dalam satu kalimat dan tidak memerinci keterangan lain. 

Sementara dalam keterangan kepada media, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengatakan, Cina memberi lampu hijau pada WHO setelah melalui konsultasi kedua belah pihak. Zhao menyebut, kunjungan itu akan menjadi kesempatan untuk saling bertukar pandangan dengan para ahli ilmuwan dan ahli kesehatan Cina dalam kerja sama ilmiah. 

"Seiring dengan perubahan yang terus terjadi dalam epidemi ini, pengetahuan kami tentang virus tersebut kian dalam dan banyak kasus awal yang ditemukan," ujarnya sambil menambahkan bahwa pencarian asal virus korona itu tampaknya akan melibatkan berbagai negara dan warga terdampak. 

Lampu hijau Cina ini disambut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin. "Kami menantikan untuk bekerja sama dengan rekan-rekan dari Cina dalam misi penting ini untuk mengidentifikasi sumber virus dan perjalanannya hingga mencapai populasi manusia," cicit Ghebreyesus di Twitter

Namun, seorang pakar kesehatan yang terkait WHO mengaku tidak banyak berharap banyak dari kunjungan ini. Ia mengatakan, kecil kemungkinannya bahwa mereka akan bisa membuat kesimpulan dari kunjungan mereka ke Cina. 

Sementara, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan di markas besar PBB di New York bahwa Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sepenuhnya mendukung upaya Ghebreyesus dan WHO untuk mengirim tim ke Cina.

"Sangat penting karena WHO memimpin dalam memerangi pandemi. WHO juga memiliki peran utama dalam mencoba melihat kembali akar pandemi ini sehingga kami dapat lebih siap untuk menghadapi pandemi berikutnya," kata Dujarric. 

"Kami sangat berharap bahwa komentar yang dilaporkan Cina bahwa mereka bekerja sama dengan WHO dan mencari kunjungan yang lancar akan terjadi," ujarnya menambahkan.

Amerika Serikat menyerukan penyelidikan oleh tim yang dipimpin WHO. Seruan juga datang dari Australia dan Eropa. 

Jalan panjang

Negosiasi untuk kunjungan oleh WHO ke Cina memang telah lama dilakukan. Ghebreyesus mengungkapkan kekecewaannya pekan lalu atas penundaan ke Cina. Dia mengatakan, anggota tim ilmiah internasional yang berangkat dari negara asal mereka telah memulai perjalanan mereka sebagai bagian dari kesepakatan antara WHO dan Pemerintah Cina. 

Laporan Associated Press menyebutkan, para ilmuwan Cina diberi dana ratusan ribu dolar untuk melakukan riset virus korona. Namun, publikasi data hasil temuan mereka dikendalikan pemerintah. 

Asal-usul virus korona penyebab Covid-19 ini menjadi spekulasi sengit. Salah satu dugaan menyebutkan virus itu dibawa oleh kelelawar dan ditularkan kepada manusia melalui binatang tersebut yang dijual sebagai makanan atau obat di pasar tradisional di Wuhan.

Menjelang kedatangan tim WHO ini, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyampaikan narasi bahwa lebih banyak penelitian menunjukkan kasus Covid-19 muncul di berbagai kawasan. 

Sementara data Johns Hopkins University menyebutkan, saat berita ini ditulis terdapat 90,35 juta kasus global. Kasus terbanyak ada di Amerika Serikat dengan jumlah melampaui angka 22,41 juta dan diikuti India dengan jumlah kasus melebihi 10,46 juta. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat