Sejumlah masjid kini menyiadakan internet gratis yang memudahkan masyarakat beraktivitas daring. | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

Ayo Bersama Hadirkan Internet Gratis di Masjid

Internet gratis di masjid memudahkan aktivitas daring masyarakat sekitar.

JAKARTA -- Kasus positif Covid-19 di Indonesia kian melonjak. Karena itu, sebagian besar kegiatan belajar mengajar pun kembali dilakukan secara daring. Guna membantu para siswa dan generasi muda Indonesia yang tidak memiliki akses internet, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menginisiasi program internet gratis di masjid.

Program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). "Dalam rangka DMI mendukung Wi-Fi anak belajar di masjid selama pandemi Covid-19, kita menyiapkan dua program," ujar Ketua Departemen Kominfo, Arsitektur Masjid, dan Infrastruktur Pengurus Pusat (PP) DMI, Achmad Sugiarto, kepada Republika, Rabu (6/1).

Pria yang akrab dipanggil Anto ini menyebut, DMI merupakan pihak yang membuat kebijakan. Namun, pengerjaan di lapangan dilakukan oleh Kemkominfo serta Telkom selaku operator. Kerja sama ini disebut telah berlangsung sejak September 2020.

Terkait program ini, DMI sendiri menargetkan membantu seribu masjid selama pandemi berlangsung.

Bagi daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), DMI menjalin kerja sama dengan Bakti Kominfo. Nantinya, masjid diberikan kuota gratis sebesar 6 Mbps dalam program Bakti Kominfo.

"Untuk daerah non-3T, kami bekerja sama dengan Telkom. Pengurus masjid dapat berlangganan Wi-Fi masjid single play internet 10 Mbps, dengan memberikan diskon sebesar 50 persen atau sebesar Rp 125 ribu per bulan," kata dia.

Dalam kerja sama ini, DMI akan menyediakan data dan menyerahkannya kepada Bakti Kominfo ataupun Telkom. Nantinya, secara internal mereka akan melakukan koordinasi untuk melihat titik posisi masjid melalui satelit yang ada.

Anto menyebut, pihaknya memegang komitmen untuk memberikan kemudahan kepada generasi muda yang ingin belajar dan menambah ilmu. Namun, untuk eksekusi di lapangan tergantung lagi pada situasi serta kondisi di lapangan serta pengurus masjid.

DMI juga mewanti-wanti agar fasilitas untuk pendidikan ini tidak disalahgunakan, misalnya digunakan untuk tempat berkumpul pemuda atau warga sekitar. Jika hal ini terjadi, dikhawatirkan akan memunculkan klaster baru Covid-19 dan membahayakan lingkungan.

"Ketua Umum DMI, Pak JK (Jusuf Kalla), sangat menjaga etika ini. Tidak boleh digunakan jika tidak ada kegiatan untuk pendidikan anak-anak yang duduk di bangku sekolah. Pengelolaannya harus diperhatikan," ujar dia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh masjidalihsan-perdep (masjidalihsanperdep)

Upaya untuk menyediakan fasilitas internet gratis di masjid juga telah dilakukan Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, dengan memasang fasilitas internet di 40 masjid.

Kepala Dinas Kominfo Padang Panjang Ampera Salim mengatakan pemasangan fasilitas internet gratis di ini sebagai bentuk memakmurkan masjid untuk memudahkan akses informasi.

"Ini program e-Goverment. Berupa kegiatan pengelolaan dan pengembangan infrastruktur teknologi informasi," kata Ampera kepada Republika, Jumat (1/1).

Ampera menjelaskan pihaknya sudah mulai memasangi fasilitas internet di masjid-masjid Padang Panjang. Dari 40 masjid, Kominfo sudah selesai memasang fasilitas internet gratis di 25 masjid.

Fasilitas internet gratis di 40 masjid Padang Panjang ini menurut Ampera sudah dilengkapi dengan microtik router yang telah terkonfigurasi dengan konten negatif.

Pemasangan internet gratis di masjid ini menurut Ampera bekerja sama dengan PT Indonesia Comnets Plus atau yang dikenal sebagai ICON Plus, anak perusahaan BUMN PT PLN. Masing-masing masjid akan dipasangi internet dengan kecepatan 30 mbps.

Pemko Padang Panjang menginginkan kehadiran internet gratis di masjid yang ada di Padang Panjang dapat menunjang remaja masjid untuk mendapatkan ilmu bermanfaat dan semakin tergerak memakmurkan masjid.

Untuk memasang internet di 40 masjid ini, Dinas Kominfo Padang Panjang mengeluarkan anggaran lebih kurang Rp 141.450.000. Ampera menyebut Ampera, kemajuan teknologi informasi adalah sebuah keniscayaan yang harus bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif.  Lewat jaringan internet, berbagai ilmu pengetahuan akan mudah didapat.

"Internet juga sangat membantu dalam pelajaran daring. Ingin manfaatkannya, datanglah ke masjid yang telah diberikan akses. Masjid bukan hanya tempat beribadah, tapi tempat bermuamalah dan mencari ilmu. Fungsi dzikir, pikir dan sosial," ucap Ampera.

Ia berpendapat orang tua tak perlu risau. Karena konten yang tidak baik sudah dikunci. Internet di masjid bisa dimanfaatkan juga untuk live streaming  ceramah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat