Anggota Badan Amil Zakat Nasional saat dilantik di Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta, Rabu (30/12). Sejumlah anggota Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) periode 2020-2025 dilantik oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Wakil Menteri Agama Zainut Tau | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

Menag Lantik Pengurus Baznas Periode 2020-2025

Baznas harus senantiasa memelihara komitmen keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

JAKARTA --- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melantik pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) periode 2020-2025, Rabu (30/12). Pengurus Baznas tersebut berjumlah 11 orang, terdiri atas delapan orang dari unsur masyarakat dan tiga orang dari unsur pemerintah.

Dalam sambutannya, Menag meminta Baznas untuk senantiasa memelihara komitmen keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan. “Baznas sebagai institusi yang menghimpun dana umat dari waktu ke waktu harus memberikan manfaat yang optimal untuk umat,” ujar Menag melalui keterangan tertulis.

“Semakin besar dana yang dihimpun, semakin besar tanggung jawab untuk menyalurkannya dan tanggung jawab institusional dalam membantu mengatasi permasalahan umat, terutama masalah kemiskinan,” kata dia.

Menag pun meminta jajaran Baznas untuk memperhatikan tiga hal. Pertama, menjaga kepercayaan masyarakat. Pengelola zakat, selain diawasi oleh pemerintah, diawasi oleh masyarakat, juga pasti diawasi oleh yang Maha Mengawasi, yaitu Allah SWT.

Kedua, memberi kemudahan kepada setiap orang untuk berzakat sesuai kewajiban dalam syariat agama. Selain itu, memberikan kemudahan untuk memperoleh zakat bagi para mustahik menurut ketentuan agama.

Ketiga, mengamankan dana zakat yang dihimpun dan dikelola, baik oleh Baznas maupun semua lembaga amil zakat sesuai prinsip kepatuhan syariah, legalitas, akuntabilitas, keadilan, kemanfaatan, dan kepatutan.

“Dalam kaitan ini, saya mengajak segenap jajaran Baznas pusat dan Baznas di daerah agar semakin memperkuat koordinasi dan sinergi dengan Kementerian Agama sebagai leading sector regulasi, kebijakan, dan pengawasan pengelolaan zakat secara nasional,” ujar Menag.

Adapun nama-nama pengurus Baznas periode 2020-2025, yakni Noor Achmad (ketua), Mokhammad Makhdum (wakil ketua), Muhammad Nadratuzzaman Hosen (anggota), Zainulbahar Noor (anggota) Saidah Sakwan (anggota), Rizaludin Kurniawan (anggota), Nur Chamdani (anggota), dan Achmad Sudrajat (anggota). Kedelapan pengurus Baznas tersebut berasal dari unsur masyarakat.

Sementara itu, tiga pengurus lainnya berasal dari unsur pemerintah, yakni Kamaruddin Amin (anggota), Suminto (anggota), dan Muhamad Hudori (anggota).

Seusai pelantikan, digelar serah terima jabatan (sertijab) anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) periode 2015-2020 kepada anggota Baznas periode 2020-2025.

"Mudah-mudahan kita bisa mengikuti jejak histori Baznas yang lalu," kata Ketua Baznas 2020-2025 Noor Achmad dalam acara sertijab yang disiarkan secara langsung melalui Youtube Baznas TV.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (baznasindonesia)

Noor mengatakan, Baznas sebagai lembaga pemerintahan harus diperkuat. Posisinya harus dapat sejajar dengan lembaga pemerintahan lainnya. Pemerintah, menurut dia, harus hadir di tengah masyarakat untuk menangani zakat.

Pada kesempatan itu, Ketua Baznas 2015-2020 Bambang Sudibyo mengucapkan selamat kepada anggota Baznas yang baru. Dia berharap anggota Baznas periode berikutnya dapat meneruskan capaian kesuksesan yang telah diraih Baznas periode sebelumnya.

Selama ini, dia menambahkan, Baznas dalam hal pengumpulan zakat selalu mencapai target yang ditetapkan. Bahkan, pada tahun ini, di tengah masa krisis akibat pandemi Covid-19, Baznas tetap dapat mencapai pertumbuhan dalam pengumpulan zakat hingga 50 persen.

Baznas juga telah meraih berbagai prestasi di kancah nasional dan internasional. Menurut Bambang, visi Baznas untuk menjadi lembaga pengelola zakat terbaik harus dipertahankan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat