Warga berjalan di area perbelanjaan di Beijing, Cina, beberapa waktu lalu. Biro statistik Cina mencatat GDP negara itu naik 4,9 persen pada kuartal ketiga 2020 dibandingkan periode tahun lalu. | EPA-EFE/WU HONG

Internasional

CEBR: Ekonomi Cina Bakal Kalahkan AS 

Pandemi Covid-19 dinilai menguntungkan Cina dalam persaingan global.

LONDON -- Cina akan mengambil alih posisi Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2028. Prediksi ini lima tahun lebih cepat daripada sebelumnya. Faktornya disebabkan karena perbedaan cara kedua negara pulih dari pandemi Covid-19. 

"Untuk beberapa waktu, tema ekonomi global ada pertarungan kekuatan lunak antara Amerika Serikat dan Cina," kata lembaga think tank Centre for Economics and Business Report (CEBR) dalam laporan tahunan mereka, Sabtu (27/12). 

"Pandemi Covid-19 dan keterpurukan ekonomi tentu telah menguntungkan Cina dalam persaingan ini," tulis CERB dalam laporannya.

Lembaga itu mengatakan, Cina mengelola pandemi dengan terampil. Keputusan untuk menerapkan karantina nasional ketat di awal pandemi dan dampak jangka panjang pandemi terhadap negara-negara Barat membuat perekonomian Cina lebih membaik.

CEBR mengatakan, pertumbuhan ekonomi Cina pada 2021 hingga 2025 rata-rata akan mencapai 5,7 persen, sebelum akhirnya melambat menjadi 4,5 persen pada 2026 hingga 2030. Perekonomian AS pada 2021 tampaknya pulih dengan baik pascapandemi. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi mereka pada 2022 hingga 2024 melambat, yakni 1,9 persen dan kemudian menjadi 1,6 persen. 

photo
Warga mengendarai sepeda dan motor di area perumahan yang tengah dibangun di Beijing, Cina, pertengahan 2020 lalu. - (EPA-EFE/WU HONG)

Setelah itu, Jepang akan tetap menjadi perekonomian terbesar ketiga di dunia hingga tahun 2030-an. Lalu posisinya akan diambil India. 

Kondisi nanti akan mendorong posisi Jerman dari perekonomian terbesar keempat menjadi kelima di dunia. Adapun Inggris yang saat ini berada di posisi kelima CEBR yakin akan turun ke posisi keenam pada 2024. 

CEBR mengatakan, perekonomian Inggris memang akan terpukul usai keluar dari Pasar Tunggal Uni Eropa. Pada 2035, produk domestik bruto (PDB) Inggris diperkirakan 23 persen lebih tinggi dibandingkan Prancis. Hal ini didorong keberhasilan Inggris meningkatkan impor ekonomi digital mereka.

Pada 2020, perekonomian Eropa mencakup 19 persen di antara 10 perekonomian terbesar di dunia. Namun, menurut CEBR akan turun porsinya menjadi 12 persen pada 2035 atau posisi itu akan lebih rendah lagi bila Inggris keluar dari Uni Eropa dengan cara yang buruk.

Tampaknya, pandemi Covid-19 pada ekonomi global lebih berdampak pada inflasi tinggi daripada perlambatan pertumbuhan ekonomi. "Kita bisa melihat siklus ekonomi dengan meningkatnya angka suku bunga pada pertengahan 2020," kata CEBR.

Kondisi ini akan menjadi tantangan bagi pemerintah yang mengajukan banyak utang demi merespons krisis Covid-19. "Tapi hingga titik ini tren dunia yang lebih hijau dan berbasis teknologi akan semakin cepat saat kita memasuki 2030-an," tambah CEBR.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat