KH Yaqut Cholil Qoumas didamping Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi ketika mengunjungi Kantor Republika, Jakarta, sebelum pandemi Covid-19. | Republika/Prayogi

Khazanah

Menag: Agama Jadi Inspirasi Berbangsa

Agama harus menjadi penggerak kehidupan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

JAKARTA -- Agama harus menjadi inspirasi, bukan aspirasi. Penegasan ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada acara Serah Terima Jabatan Menag di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (23/12).

"Kita tunjukkan kepada publik, saya katakan kemarin di Istana Negara dan tadi juga saya sampaikan ke Bapak Presiden, melalui Kementerian Agama ini, saya ingin menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi," ujar dia.

Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut dilantik Presiden Joko Widodo sebagai menag pada sisa masa jabatan 2019-2024. Ia dilantik menggantikan Fachrul Razi menyusul keputusan reshuffle kabinet yang disampaikan Presiden di Istana Kepresidenan, Selasa (22/12).

"Agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi itu kalau di-breakdown akan luar biasa, bagaimana kita ini harus saling menghormati antarsesama pemeluk agama, bagaimana harus saling menghormati yang berbeda keyakinan," ujar putra KH Cholil Bisri ini (1942-2004).

Di hadapan Menag periode 2019-2020 Fachrul Razi, Wamenag KH Zainut Tauhid Sa'adi, dan jajaran pejabat eselon I dan II yang hadir, Gus Yaqut pun mengutip kata-kata Sayidina Ali bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.

"Toleransi tingkat tinggi ini harus diberikan teladan dari sini, dari Kementerian Agama," kata Gus Yaqut menegaskan yang merupakan alumnus Sosiologi Universitas Indonesia.

"Saya tidak ingin dari kementerian ini justru muncul sikap-sikap atau cara-cara diskriminatif antara satu (agama) dan yang lain," kata dia seperti dilansir laman resmi Kemenag.

Ia pun berjanji dalam tempo secepatnya akan segera mengumpulkan jajarannya guna mewujudkan cita-cita tersebut ke dalam program nyata. "Banyak hal yang bisa kita lakukan. Dan, pada saatnya nanti secepat-cepatnya kita akan melakukan breakdown atas apa yang tadi saya sampaikan sehingga Kementerian Agama ini benar-benar menjadi kementerian semua agama. Dan, agama ini harus menjadi inspirasi, bukan aspirasi," ujar Gus Yaqut.

Pria yang tumbuh di lingkungan religius Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, ini juga berjanji akan meneruskan program baik yang telah diwariskan pendahulunya, Menag Fachrul Razi. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fachrul Razi yang telah meninggalkan legacy yang luar biasa baiknya," ujar ayah dari empat orang putri ini.

"Mari kita tingkatkan apa yang sudah menjadi peninggalan dan warisan dari Pak Fachrul Razi, yang saya dengar, saya amati, saya lihat sudah sangat luar biasa. Mari kita pertahankan dan kita buat lebih baik lagi," kata Gus Yaqut mengajak.

Sementara itu, Fachrul Razi menilai, dipilihnya Gus Yaqut sebagai menag merupakan hal yang tepat untuk meningkatkan kinerja Kemenag.

Dalam pidato perpisahannya, Fachrul berterima kasih kepada jajaran Kemenag yang telah membantunya bekerja. Menurut dia, tim di Kemenag adalah tim impian yang memiliki kinerja baik dengan kemampuan terbaiknya.

Pada awal menjabat menag, Fachrul mengaku sempat berpikir akan kesulitan memimpin kementerian itu. Namun, ternyata hal itu tak terjadi.

 
Karena di dalam Kementerian Agama ini, sudah ada tim yang sangat bagus, the dream team. Tim impian itu ada di sini.
FACHRUL RAZI, Mantan Menteri Agama
 
photo
Gus Yaqut - (Republika/Iman Firmansyah)

Profil

Gus Yaqut lahir di Rembang, 4 Januari 1975. Sebelumnya pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa. Ia adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri PKB dan saudara dari Yahya Cholil Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah menjabat Wakil Bupati Rembang periode 2005–2010 dan Anggota DPRD Kabupaten Rembang periode 2004–2005.

Lulus dari SDN Kutoharjo (1981–1987), Gus Yaqut lantas melanjutkan pendidikannya ke SMPN II Rembang (1987–1990) lalu meneruskan pendidikannya ke SMAN II Rembang (1990–1993) dan menempuh pendidikan sarjana di Universitas Indonesia jurusan sosiologi tetapi tidak selesai.

Pada 2011, Gus Yaqut semakin aktif melebarkan sayap organisasinya dan diberi tanggung jawab memimpin organisasi sayap kepemudaan NU, yaitu GP Ansor. Gus Yaqut adalah Ketua PP GP Ansor (2011–2015). Kemudian, pada 2012, Gus Yaqut diberi tanggung jawab yang lebih besar lagi dan menjadi Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah (2012–2017).

Setelah Hanif Dhakiri dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja, Gus Yaqut dilantik menjadi Anggota DPR periode 2014–2019 sebagai pergantian antar waktu (PAW). Kemudian, pada 2015 Gus Yaqut diberi amanah untuk menjadi Ketua Umum GP Ansor periode 2015–2020. Ia kembali terpilih sebagai Anggota DPR periode 2019–2024.

Gus Yaqut terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor 2015–2020. Pengesahan terpilihnya Gus Yaqut disampaikan oleh Nusron Wahid.

Sebagian besar pimpinan cabang maupun wilayah GP Ansor sebelumnya telah menyampaikan dukungan kepada Gus Yaqut sebagai calon tunggal. Gus Yaqut sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PP GP Ansor. Pertama masuk Senayan di Komisi III DPR, saat ini duduk di Komisi VI DPR.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat