Petugas KPPS berpakaian baju hazmat dan alat pelindung diri (APD) mengukur suhu tubuh pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/12). | ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO

Nasional

KPU Optimistis Partisipasi Pemilih Tinggi

Sejumlah TPS terpantau hanya dihadiri kurang dari 50 persen pemilih.

 

JAKARTA — Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku masih optimistis partisipasi pemilih di Pilkada 2020 tinggi meskipun pencoblosan digelar di tengah pandemi Covid-19. Meskipun, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman sejauh ini tak dapat menyebutkan tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020. 

KPU masih menargetkan tingkat partisipasi pemilih di tengah pandemi Covid-19 ini mencapai 77,5 persen. "Mengapa kami masih menetapkan 77,5 persen? Karena kalau dilihat tren partisipasi pemilih itu sangat masuk akal masih bisa tercapai," ujar Arief kepada wartawan di Tangerang Selatan, Rabu (9/12). 

Target partisipasi pemilih ini ditentukan karena melihat angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2018 hampir 74 persen dan Pemilu 2019 mencapai 81,9 persen. Arief tak memungkiri pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang menentukan angka partisipasi pemilih. "Tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan seseorang itu memilih atau tidak memilih. Ada yang faktornya, 'Waduh ini Covid, saya takut'," ujar Arief. 

Faktor lain yang menyebabkan angka partisipasi pemilih rendah, yaitu pemilih tidak bisa meninggalkan tugasnya di luar daerah atau luar negeri. Selain itu, faktor politis karena pemilih menganggap kandidat kepala daerah belum sesuai kriteria yang diinginkannya. Lalu, faktor hujan juga menjadi penentu pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS) atau tidak.

Partisipasi tercatat melampaui target di beberapa TPS. Misalnya, di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kalimantan Selatan, beberapa TPS melampaui target partisipasi pemilih. Sebagai contoh, TPS 36 RT 43, Kelurahan Pemurus Dalam, dari 403 pemilih, yang mencoblos ada 297 orang atau sekitar 76 persen. 

“Sedangkan, target sehubungan suasana pandemi Covid-19 hanya sekitar 60 sekian persen,” ujar ketua panitia pemungutan suara, Fajri. Ketua KPU Kota Mataram M Husni Abidin di Mataram, Nusa Tenggara Barat, juga mengakui partisipasi lebih dari 50 persen di beberapa TPS. 

Terpantau rendah

Di sisi lain, berdasarkan hasil pemantauan pemungutan suara oleh Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), tingkat partisipasi pemilih di sejumlah TPS di berbagai daerah rendah. Rendahnya tingkat partisipasi tersebut dapat dilihat dari jumlah kehadiran pemilih di TPS atau jumlah pengguna hak pilih. "Proses pemantauan JPPR menemukan rendahnya tingkat partisipasi," kata Koordinator NasionaL JPPR Alwan Ola Riantoby, Rabu.

Hal itu dilihat dari laporan pemantauan, TPS 21 Kelurahan Sudirejo 1, Kecamatan Medan, Kota Medan, di mana jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 247 orang, tetapi pengguna hak pilih sebanyak 38 orang. Kemudian, di TPS 07 Kelurahan Sidorejo 11, jumlah DPT sebanyak 407 pemilih, tetapi pengguna hak pilihnya hanya 191 orang. Di TPS 09 Kelurahan Sidorejo 1, jumlah DPT 386 orang, tetapi pengguna hak pilih hanya 190 orang. 

photo
Petugas KPPS berkostum pahlawan super (super hero) mengarahkan warga untuk memasukkan surat suara ke dalam kotak suara usai mencoblos di TPS 14, Perumahan Citraland, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12).  - (ANTARA FOTO)

Hal itu juga terjadi di TPS 02 Desa Plumutan, Kabupaten Semarang, dengan jumlah DPT 436 orang, pengguna hak pilih hanya 135 orang. Di TPS 01 Kelurahan Cibiru Hilir Kabupaten Bandung dengan jumlah DPT 467 orang, tapi pengguna hak pilih hanya 247 orang. TPS 34 Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan Balikpapan Selatan dengan DPT 467 orang pun hanya melaporkan pengguna hak pilih 221 orang.

Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Tasikmalaya di TPS 02 Desa Kalimanggis, Kecamatan Manonjaya, tercatat lebih dari 50 persen atau 195 pemilih dari 398 orang tak datang ke TPS. Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 02 Desa Kalimanggis, Triana, mengakui banyak pemilih yang tak datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya.

"Mungkin karena sekarang masih masa korona, (jadi pemilih) ketakutan. Sosialisasi kita sudah," kata dia, Rabu (9/12). Padahal, TPS itu merupakan tempat Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyalurkan hak suaranya.

Partisipasi rendah juga ditemukan di TPS 25, Kelurahan dr Soetomo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya. TPS ini menjadi tempat menyalurkan hak pilih calon wali kota Surabaya nomor urut 02, Machfud Arifin. Ketua KPPS TPS 25 Chairani Inajati menyebut, dari 306 DPT, hanya ada 129 orang yang menggunakan hak suaranya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat